Part 6

672 45 5
                                    


Krystal POV

Aku menarik retsleting koperku dengan susah payah. Aku menarik nafasku setelah berhasil menutup koper ini dan menghempaskan tubuhku ke ranjang. Minho oppa tidak tidur bersamaku tadi malam. Entah ia tertidur dimana. Aku pikir ia akan menyentuhku tadi malam. Aku menghabiskan malamku seorang diri di kamar ini. Kamar ini didominasi oleh warna gold. Aku melangkahkan kakiku menyusuri kamar ini. TV dipasang di dinding menghadap ke arah ranjang. Foto-fotoku yang sudah dibingkai diletakkan di atas meja.

Ada satu foto yang menarik perhatianku. Itu adalah foto saat kami melakukan prewedding. Tepat dimana Minho oppa memegang kamera dan aku berpose seakan aku mencium bunga dalam genggamanku dan Minho oppa menjadi fotografernya. Aku tidak menyangka kalau ia benar-benar mengambil gambarku, mencetaknya dengan ukuran besar dan meletakkannya di bawah lampu dinding, membuat fotoku tampak bersinar.

Sebenarnya ada hal yang menggangguku semenjak resepsi tadi malam. Aku seperti melihat Park Jiyeon, yeoja yang menyukai Minho oppa, saat resepsi tadi malam. Apa Minho oppa mengundangnya? Untuk apa? Bukannya Minho oppa tahu kalau aku tidak senang dengan keberadaan Jiyeon?

Tok Tok Tok

"Soojungie, kau sudah bangun?" Tanya Minho oppa dari luar kamar.

Aku berlari membukakan pintu. Ia menatapku dari atas ke bawah. Apa ada yang salah dengan penampilanku? Aku hanya menggunakan kemeja lengan panjang berwarna blue navy dan white jeans.

"Cepat masukkan kopermu ke bagasi." Perintahnya sebelum pergi.

Aku menutup pintuku dan memberikan sedikit riasan pada wajahku. Aku menarik koperku ke luar kamar. Hei, aku harus lewat mana? Rumah ini besar sekali. "Minho oppa." Panggilku sambil mengedarkan pandanganku.

Tidak ada Minho oppa. Tidak ada seorang pelayan pun di sekitar sini. Kemana Minho oppa? Jelas-jelas aku melihatnya berjalan ke arah sini. Aku tersesat di rumahku sendiri. Benar-benar mengesalkan. Aku membuka sebuah pintu coklat yang menarik perhatianku.

Aku membulatkan mata melihat pemandangan di hadapanku. Minho oppa topless. Aku bisa melihat otot tubuhnya dengan jelas. Minho oppa terdiam melihatku yang mematung di ambang pintu. Aku menutup mata dengan kedua tanganku.

"Untuk apa menutup matamu? Kita nanti akan terbiasa melihat tubuh masing-masing tanpa pakaian." Tanyanya datar.

Aku membuka mataku dan melihatnya yang kini sudah berpakaian lengkap dengan shirt lengan panjang berwarna putih bergaris-garis biru dan celana panjang berwarna hitam. Aku mengalihkan pandanganku. Kenapa ia mengucapkan hal memalukan seperti itu.

"Pintu keluarnya dimana?" Tanyaku tanpa menatapnya.

Ia berjalan di depanku sambil menarik kopernya dan koperku. Aku mengikutinya dari belakang sambil sesekali mengedarkan pandanganku. Tadi malam aku tidak sempat memperhatikan rumah ini karena terlalu mengantuk. Interiornya sangat mewah. Tidak pernah terbayang di benakku kalau aku akan tinggal di rumah seperti ini.

Aku mendadak teringat Kai. Ia pasti telah melihat berita pernikahanku. Aku tidak sempat menghubunginya kemarin. Ia juga tidak menghubungiku sama sekali. Kupikir kita akan terus berhubungan.


Kai POV

Aku mendekatkan ponselku begitu melihat berita pernikahan CEO Shine grup. Krystal tidak pernah bilang kalau namja yang dijodohkan olehnya adalah CEO Shine grup. Apa itu sebabnya ia tidak menolak perjodohannya?

Krystalku terlihat cantik dengan gaun pengantinnya. Ia tampak tersenyum bahagia bersama pengantin prianya. Aku menggerakkan jariku untuk melihat beritanya secara detail. Rahangku mengeras saat melihat foto Krystal dan namja itu berciuman. Sepertinya itu sesaat setelah pemberkatan.

Choose... HimWhere stories live. Discover now