Part 2 - Meet Cathrine

23.3K 963 18
                                    

Casley Stuart POV

Mohon perhatian : Penumpang dengan penerbangan nomor 1532 tujuan San Fransisco akan berangkat pada 6:30 ......

Penerbanganku ... "Nona penerbangan anda akan segera berangkat, ini boarding pass anda. Selamat menikmati perjalanan anda." kata petugas dengan senyum mengembang.

"Terima kasih." Aku tersenyum balik kemudian berlari secepat mungkin menuju pintu pesawatku.

Semalam aku tidak bisa tidur lelah. Setiap kali mengingat Sean dan Cathrine selalu membuat saraf saya tegang keangkasa. Aku sudah mengatur jadwal untuk mereka, bekerja secepat mungkin, hanya supaya aku tidak perlu waktu lama untuk berurusan dengan mereka.

Aku duduk di dekat jendela, walau takut, tetapi melihat awan membuatku merasa burung yang bebas, lembut seperti kapas serasa aku ingin menyentuhnya ... setidaknya melihat awan akan mengalihkan pikiranku tentang mereka.

Aku belum pernah pergi ke San Francisco selama ini, dan ini akan menjadi pertama kalinya aku ke sana. Bagaimana rasanya tinggal disana ya? Untuk menghemat waktu aku sudah memesan hotel online semalam. Dan aku sengaja mengambil penerbangan yang pertama agar dapat menemui Cathrine saat makan siang. Tiba-tiba ...

"Hai kau mau? Ini akan membantu menurunkan saraf Anda yang tegang." Seseorang di samping saya menawarkanku permen karet.

"Terima kasih" Aku mengambil satu dan tersenyum.

Aku memperhatikan pembungkusnya, dan ia mengatakan "Strawberry Mint. Aroma Strawberry akan membuat Anda santai dan Mint akan membuat Anda segar. Kau tidak suka?"

"Yeah yeah tentu ... Terima kasih atas kebaikamu."

"Pertama kali naik pesawat?"

"Tidak, tapi tetap membuatku gugup bila berada ditempat setinggi ini."

"Sepertinya kamu bukan orang sini, sedang tugas?"

"Ya, aku dari Bakersfield. Bekerja di LA. Sekarang lagi mendapat tugas ke San Fransisco. Well aku Casley." Aku mengulurkan tanganku.

"Oh maaf, kebiasaan burukku ... aku Christian Cole. Aku juga pergi karena tugas. Sebenarnya aku bekerja di New York."

"Oh ya? Aku juga akan ke New York nanti selama satu minggu setelah tugas ini selesai."

"Oh kalau begitu kamu harus menghubungiku jika ada waktu luang. Kau tau? New York kota yang sangat sibuk tapi aku bisa bilang bahwa New York juga tempat terbaik untuk bekerja. Bagi saya."

"Ya aku pernah mendengar itu. Apakah kamu bisa berdiri di atas kakimu sendiri?" Aku menggodanya.

"Oh tidak. Kamu bisa berdiri di atas kaki orang." kami tertawa. Pepatah mengatakan New York adalah Kota Yang Tidak Pernah Tidur. Banyak sekali orang berjalan-jalan bahkan di jam sibuk kerja.

"Apa yang kau lakukan di San Fransisco?" Dia bertanya.

"Well, teman lamaku akan menikah, dan aku bekerja sebagai EO bagi mereka."

"Hmmm pekerjaan yang butuh kesabaran."

"Ya aku tahu, tapi aku menyukainya .... Ini kartu namaku. Jika kamu perlu sesuatu, terutama ketika kamu menikah atau ada acara perusahaan, kami yakin bisa mengorganisirnya."

"Tentu... terima kasih." dia memainkan kartu namaku.

"Di mana kau menginap nanti di San Fransisco?"

"Aku menginap di ...." Selama perjalanan didalam pesawat itu kami berbincang dan membahas apa saja yang terlintas di kepala kami. Christian adalah orang yang baik. Dia bekerja di perusahaan minyak. Meskipun kami baru bertemu hari itu, kami berbicara seperti kami telah mengenal satu sama lain sebelumnya.

Holding Your Desire (Versi Indonesia)/(Published by Novelindo Publishing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang