Pertemuan pertama adalah hari yang tak memiliki kesan berarti. Ji Hyun pikir anak laki-laki itu terlihat konyol dengan tingkah anehnya yang bernyanyi-nyanyi di depan kelas bersama anak-anak lelaki lainnya. Yang membuat kening Ji Hyun berkerut adalah bahwa lelaki itu sama sekali tidak malu menyanyikan, bahkan menirukan gaya penyanyi aslinya, lagu-lagu girlband Korea dengan semangatnya!
Ji Hyun yang saat itu merupakan murid baru, jelas saja langsung merasa dirinya tergabung dalam kelas aneh yang berisi alien semua. Yang lebih membuatnya mengasihani dirinya sendiri adalah ketika Lee Seonsaengnim memperkenalkannya di depan kelas, menyela acara konser menggelikan yang sedang berlangsung di dalam kelas itu.
Bagaimana Ji Hyun tidak shock jika diberitahu bahwa anak laki-laki yang tadi menyanyikan dan menarikan lagu Wonder Girl yang berjudul No Body itu adalah ketua kelasnya? Yang pasti Ji Hyun merasa hari-harinya takkan lagi setenang dulu. Wajah manisnya langsung semakin merengut masam.
“Kalau ada apa-apa, kau bisa mencariku!” begitu kata si Ketua Kelas aneh itu pada Ji Hyun.
Yang langsung ditanggapi Ji Hyun dengan dingin. “Terima kasih, tapi tidak usah!”
Tanggapannya yang dingin itu langsung membuat seisi kelas terdiam dan Park Heechul, si Ketua Kelas aneh, hanya mengerjapkan matanya. Akan tetapi, detik berikutnya, senyum lebar langsung menghiasi bibirnya. Membuat Ji Hyun mengernyit.
“Tenang saja! Aku tau kau kesepian karena baru saja pindah kemari! Tapi aku berani jamin kalau semua anak di kelas ini akan menyambutmu dengan tangan terbuka!” katanya riang.
Nah, benar kan firasat Ji Hyun? Hari-harinya takkan tenang lagi.
Setelah itu Guru Lee meminta Ji Hyun untuk memilih tempat duduk. Ji Hyun langsung menatap ke sekeliling kelas. Dari hasil pengamatan singkatnya, ada dua tempat duduk yang kosong. Yang satu ada di baris kiri di sebelah jendela yang menghadap ke koridor, bangku ketiga dari belakang. Sementara yang satunya lagi tepat di belakang tempat duduk si Ketua kelas aneh.
Tanpa pikir panjang Ji Hyun mengambil pilihan pertama yang tempatnya jauh dari Si Ketua kelas. Ia meletakkan tasnya di meja di sebelah jendela lalu duduk. Mengabaikan tatapan kecewa Park Heechul yang sok akrab.
Kalau dia memang harus memulai dari awal di sini, maka ia takkan mau berusaha keras. Ia sudah dipaksa meninggalkan teman-temannya di Indonesia demi seorang kakek yang tak pernah mau mengakuinya. Yang setelah 16 tahun berlalu, baru berani menemui cucunya yang hidup terlunta-lunta di negeri lain setelah Eommanya meninggal karena sakit. Sementara Ayahnya yang idiot dengan senang hatinya menyetujui niat Ayahnya agar Ji Hyun pulang ke Korea. Dengan mudahnya menuruti kemauan kakek bodohnya! Apa dia tidak ingat gara-gara siapa Ibunya hidup menderita? Siapa yang tidak mau merestui pernikahan putranya dengan seorang gadis biasa yang berkewarganegaraan campuran Korea-Indonesia? Sehingga putranya kabur dan kawin lari?