Di Restoran

1.4K 142 2
                                    

MAAF SUDAH MENUNGGU WAKTU YANG CUKUP LAMA ( T∇T)/ AUTHORNYA SIBUK MEMPERSIAPKAN UNTUK UJIAN NASIONALLLL (っ˘̩╭╮˘̩)っ JADI STORY INI DAN STORY LAINNYA KEMUNGKINAN AKAN UPDATE 2 MINGGU SEKALI , KALAU AUTHOR SIBUK. SEMINGGU SEKALI KALAU AUTHOR ADA WAKTU LUANG ヽ('▽`)/ SELAMAT MEMBACAAAA ♡♡♡

ㅡㅡㅡㅡ

JUNGKOOK

Hari ini aku bekerja. bekerja untuk memenuhi kebutuhanku sehari-hari. Untuk makan, beraktivitas, membeli barang yang ku suka. Namun, mulai sekarang, aku akan bekerja keras. Aku bertanggung jawab untuk menjaga adiknya Shinwoo. Saat ini, biarlah aku memperlakukannya seperti aku melakukan pada adik kandungku. Aku menjadi Shinwoo.

Shinwoo adalah satu-satunya anggota keluarga yang Halla miliki. Ketika kematian menjemput Shinwoo, Halla lah yang paling terpukul. Ditambah lagi dengan kondisi mayat Shinwoo yang mengenaskan. Ia masih tidak terima atas perlakuan si wanita psikopat Sehyun. Begitupun juga aku, aku sangat terpukul atas kematian semua hyung-ku. Aku menyaksikan darah segar yang mengalir keluar dari kepala,perut dan lain sebagainya. Aku melihat raut wajah mereka yang masih ingin hidup dan ingin bahagia bersama keluarga mereka kelak. Tapi jodoh menjemput para hyung-hyungku. Jodoh yang ku maksud bukan hanya soal cinta kemudian berumah tangga. Tapi jodoh juga bisa dengan maut. Itulah yang mereka alami.

Aku sampai di tempat kerjaku. aku bekerja di restoran cepat saji. Aku pelayan sekaligus pengantar delivery. aku dapar jadwal shift malam. Aku selalu memikirkan Halla, takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

"Hei, nak! Kenapa kerjamu lama sekali? Bisa cepat sedikit? pelanggan yang lain sedang menunggu!" cetus salah satu pelanggan yang berdiri di depanku.

"M-maaf ,pak..". Aku pun menghitung jumlah harga yang ia pesan. "Totalnya 85 ribu ,pak". Bapak tersebut memberikan uang dan kemudian membawa pesanannya.

3 jam berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Restoran mulai sepi. Aku dan karyawan yang lain bergegas mengganti pakaian kerja. Saat kami semua sedang berganti dan mengemasi barang yang kami bawa, Seorang pelanggan perempuan datang.

"Bolehkah saya pesan makanan?", Tanya perempuan itu dengan nada sayu.

Sebagian karyawan ada yang sudah pulang. Hanya aku dan manager yang masih berada di restoran.

"J-jungkook.. maukah kau yang melayani gadis itu?" Bisik manager.

"tapi ini kan sudah malam pak. Kenapa tidak bilang padanya kalau...".

"Sudah cepat layani dulu, nanti akan ku ceritakan".

"Baiklah~".

Aku menyalakan lampu restoran terlebih dahulu. Aku melihat gadis itu. Wajah yang tidak asing... Sehyun?.. S-SEHYUN!!!.

"Bertemu lagi nona Sehyun", Aku tersenyum kecil.

"Kau ya? adik dari si kep*rat Namjoon haha".

"Kau yang kep*rat bodoh!!".

"Ow ow ow, kasar sekali ya pelayan yang satu ini. Daripada kau marah-marah berikan aku satu potong paha ayam, kentang dan jangan lupa soda nya ya".

"Ini restoran! Kau harus beli bukan meminta!" Bentakku pada gadis psikopat itu.

"BERIKAN ATAU BADANMU AKAN KU POTONG SEPERTI POTONGAN AYAM ITU? CEPAT!!!" Sehyun menyodorkan pisaunya ke arahku. Aku langsung menuruti apa yang ia minta. Aku melihat managerku yang bersembunyi dan ketakutan.

"Ini.." aku memberikan pesanannya. benar saja, Sehyun tidak membayar makanan itu.

"Kalau aku tau kau yang bekerja di sini, mungkin aku akan sering berkunjung lagi. Bilang pada managermu, Jika karyawan yang lain tidak bersikap sepertimu, Jumlah kematian karyawan disini akan bertambah. Mengerti?",

"Kau membunuh karyawan disini?! Kenapa kau lakukan itu wanita ja*ang?!!! Tidak cukup kau menghabisi nyawa hyung-hyungku dan juga saudaranya Halla?!! Kau...".

"Tidak. Aku masih belum puas. Lagipula mereka sendiri yang cari masalah. Aku hanya memesan dan kemudian pergi tapi mereka mengusirku huhuhu".

"Karena kau tidak membayar!. Hey Sehyun, pikirkanlah nasib keluarga mereka! Orang-orang yang kau bunuh!".

"Untuk apa berpikir soal nasib mereka? Haha kalau sudah ajalnya mau diapakan lagi? Sudahlah adik manis~ tidak perlu bersikap kasar seperti itu padaku. Urusanku sudah selesai. Terima kasih ya makanannya". Sehyun pun beranjak dari restoran. Ia pergi menggunakan mobil warna merah.

Aku dan Manager pulang bersama menggunakan mobil pribadi Manager. Awalnya kami hanya diam membisu, kemudian ia bercerita sehingga terjadi sebuah percakapan.

"Jungkook..".

"Iya, pak?".

"Kau kenal dengan gadis itu?".

"Ya.. dia adalah pembunuh kakak-kakakku. Dia Sehyun, dia psikopat".

"Hmp, dia juga pembunuh beberapa karyawan di restoran".

"Memang apa yang terjadi sampai mereka terbunuh?".

"Begini. Salah satunya, karyawan yang bernama HanJoon. Pada malam hari itu di jam yang sama, Para karyawan bersiap untuk pulang, kemudian Sehyun datang untuk memesan makanan. Hanjoon mengira kalau gadis itu akan membayar pesanannya, Tapi Ia malah pergi begitu saja. Hanjoon mengejar gadis itu. Aku dan satu karyawanku, Roy, mengikuti Hanjoon pergi. Aku dan Roy mendapati Hanjoon sudah tak bernyawa. Perutnya tertusuk dan seperti di cabik-cabik. Hal itu terus terjadi oleh beberapa karyawan lainnya" Jelas Manager singkat.

Aku hanya terdiam. Aku mengingat kembali kejadian yang menimpa Seokjin hyung. Korban pembunuhan yang pertama kali aku lihat dengan nyata. Namjoon hyung... Dia juga yang ikut membantu Sehyun membunuh Jin hyung. Aku tidak bisa memaafkan Sehyun dan aku masih terus menyalahkan diriku sendiri.
'Kenapa saat itu aku tidak ikut terbunuh?'....

*TO BE CONTINUED*

BANGTAN HORROR : A GIRL ON CHATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang