Cinta monyet, apa kalian pernah merasakan cinta monyet? Yang kecilnya pernah jatuh cinta pasti mereka pernah merasakannya, mencari perhatian dari orang yang kita suka dengan cara, ada yang meledekinya, ada juga dengan berpura pura seperti orang aneh dan konyoll, tapi itu semua dilakukan hanya buat mencari simpati dari orang yang kita sukai. Kalau sudah jadian sama si pacar mau deket deket aja malu, yang ada selalu diledekin sama teman teman "Ciee... Cieee..."
Gua mau menceritakan mantan pertama gua, saat masih duduk dibangku SD lebih tepatnya gua kelas 4, jangan salah, gua juga pernah ngerasaan rasa cinta sama kaya orang orang. Dan ada dua temen gua yang berperan dalam mengungkapkan perasaan gua ke dia. Yang pertama JUNUIS HABIBI A.R orang aneh ini berperan penting juga tentang hidup gua, mekipun orangnya hitam, tinggi, kurus dan mulutnya kaya kaos kaki yang belum pernah dilaundry selama 2 bulan, dia orangnya baik serta pengalah dan terkadang cukup cerdik juga, tapi terkadang bukan sering. Yang kedua bernama ANDREW FRASTIAWAN, yang satu ini masih tergolong ke manusia aneh, dengan wajah yang pas pasan dan otak yang seadanya dia tetap pernah jadi sahabat sejati gua saat masih SD, si Andrew ini orangnya sangat asik untuk diajak bermain bahkan gua pernah bikin gang THE JOMBLO sama dia, dan akhirnya gang itu gak bertahan lama.
Suatu saat, dihari yang cerah, burung burung berterbangan matahari menyinari pelosok desa, wehhh.... Biar kaya didongeng dongeng gitu. Saat itu gua lagi duduk duduk kelas aja sambil makan jajanan yang harganya seribuan. Jaman dulu duit seribu lu, udah bisa borong seperangkat 1 set makanan beserta pencuci mulutnya tapi dengan syarat duit seribu itu haus digabungin dulu sama duit lima ribuan, baru dah bisa membeli seperangkat 1 set makanan.
"Aaaaaggggguuuunnnngggggg!!!!" terdengar suara mengaung ngaung memanggil nama gua.
"Agung! Gua punya rencana yang keren, kemaren gua lihat diTV, acara percintaan gitu terus gua mau ngecobain, ajak si habib juga nanti biar makin seru!!". Lanturan omongan dari si Andrew dengan penuh semangatnya. Kawan gua yang satu ini memang terlalu ingin mencoba segala sesuatu yang pernah dia lihat, terakhir kali dia mau mencoba membuat gang, dia terispirasi dari sebuah game Playstation The Wariors. Gara gara bikin gang itu, gua dikejar kejar sama orang yang gak gua kenal, serasa kaya ayam dikejar kejar sama pemiliknya buat dipotong.
"Ah... gak mau rencana lu aneh terus, inget yang kemaren lu bikin gang aneh, sampe kita dikejar kejar sama anak gang Cha-rock". Kata gua dengan berwajah males dan takut terkena resikonya.
"ayolah gung, sekali ini aja, besok besok gua gak ngajak lagi dah". Saut Andrew
"besok besok lu gak ngajak gua, tapi besok besok lu ngajak habib, terus nanti habib ngajak gua, akhirnya gua juga yang kena rencana aneh lu itu ndre". Jawab gua. Gua ini udah tahu bagaimana sifat Andrew, yah... maklum gua bermain sama Andrew ini sejak kelas 1 sd.
"Hehhehe.. ayolah gung, nanti gua traktir dah beli nasinya mbak maya". Bujuk si Andrew dengan nasi mbak maya. Apa ? ? kalian belum tahu apa itu nasi mbak maya? Oke gua jelasin. Nasi mbak maya adalah nasi yang bisa membuat lu hidup awet muda dan cewe cewe melihat cowo yang sudah memakan nasi mbak maya seperti pahlawan superhero yang lagi kesasar keindonesia buat nyari jalan pulang. Hehheh... bukan bukan, gua hanya bercanda yang pasti nasi mbak maya itu nasi uduk biasa, tapi pembedanya harganya cukup terjangkau hanya rp2500 saja kita sudah bisa mendapatkan 1 porsi nasi uduk ala mbak maya.
"tetap tiddak". gua sambil mengeleng gelengkan tangan gua kedepan muka aneh dia.
"Oke penawaran terakhir, gua teraktir nasi mbak maya, terus make tempe goreng plusnya 2, kalau gak mau gua pergi ni." Kata si Andrew, sambil bergaya layaknya orang sedang menawar barang dan pura pura pergi buat berharap dipanggil sama si penjual.
"Setuju." Sambil menjabat tangan kanan si Andrew, gua paling gak bisa nolak tempe goreng plusnya mbak maya, itu makanan terlezat yang pernah ada diciptakan umat manusia.
"Agung!! Andre!! main benteng dua yuk!!, tu anak anak udah pada dilapangan." Tiba tiba si Habib datang dan memotong pembicaraan gua sama andre.
"kebetulan ada si Habib, bib!! gua punya rencana keren ni, tadi malam gua nonton tv, disitu ada tantangan keren buat para jomblo, terus pengen gua coba lu mau ikut gak bib?". Ajakan si Andrew ke habib sambil memegang pundak habib dengan penuh wibawa mengatakannya seperti itu.
"Kambing !!! rencana lu mana ada yang bener!! Inget kemaren lu bikin geng Warriors akhirnya dikejar kejar sama geng Cha-rock". Saut habib dengan wajah penuh amarah yang menggelegar, kalau di ingat ingat memang, saat itu kami dikejar kejar sama geng Cha-rock, serasa nyawa sudah diujung tanduk padahal Cuma memata-matai geng lain dan akhirnya ketahuan,saat itu geng Cha-rock sedang bermain lompat karet sama kaum kaum wanitia, dan kami mematai matai dijalanan sempit, anehnya si Andrew malah asal lewat geng cha-rock dan dia bilang "weh!!! Cha-rock muka sangar, badan hitam kaya tukang ikan, masa mainannya karet bareng cewe lagi". Dan setelah itu masa kejar kejaran kamipun dimulai.
"Bener tu bib". Saut gua.
"lu ikut maen benteng dua gak gung?". Tanya habib ke gua, sambil memperalihkan pembicaraan Andrew yang aneh tadi.
"nanti gua kelapangan, gua mau habisin dulu jajanan gua bib." Kata gua sambil makan snack yang gua beli sebelum istirahat.
"wehh... gimana ni rencana gua masa pada gak mau ikut." Seling pembicaraan si Andrew yang ingin sekali rencananya dilaksanakan.
"emangnya lu punya rencana apa si?" Tanya habib sambil penasaran dan merapikan topi yang dia kenakan.
"udah gampang nanti gua ceritain dirumahnya agung." Kata si Andrew sedang merayu habib.
"ko dirumah gua ndre? Disini aja kalo mau ceritain rencana aneh lu!" ucap gua sambil makan snack yang belum gua tuntasin.
"dari antara kita bertiga kan rumahnya yang paling deket sama sekolahan, rumah lu gung, lagian juga ini rencana gak bisa kita omongin ditempat umum, harus ditempat yang tersembunyi biar gak ketahuan sama kawan kawan yang lainnya." Saut Andrew.
"emangnya lu ikut rencananya Andrew gung?" Tanya habib sambil memiringkan topinya kekanan, si habib ini memang paling suka memakai topi dimiringin katanya si biar kaya anak Reffer, tapi sayang seribu sayang, sihabib belum bisa nyanyi ala refer jadi ngikutin gayanya aja yang dia bisa untuk saat ini mungkin.
"gua si ikut bib, soalnya kata si Andrew gua mau ditaktir nasi uduk mbak maya sama tempe goreng plusnya 2." Ucap gua sambil membayangkan memakan nasi uduk mbak maya dengan tempe gorengnya yang yahuttttnya itu.
"wahhhh kambing lu, kalau disogok nasi uduknya mbak maya sama tempe goreng plusnya 2 gua juga gak mau nolak." Habib sambil nengok ke Andrew berharap buat traktir nasi uduk mbak maya dan tempe goreng plusnya itu. Kami bertiga memang maniak nasi uduk mbak maya dan tempe goreng plusnya, setiap bel istirahat berkumandang, kami bertiga berlari secapat kilat ke warungnya mbak maya, bahkan the flash pun bukan tandingan kami bertiga, karna faktor lapar sudah menghantui kami. Kami bertiga selalu menjadi pelanggan utama saat bel istirahat bahkan, untuk siapa cepat sampai warung mbak maya kami bertiga berani untuk taruhan yang kalah harus mentraktir yang menang.
"bangkrut kalau begini gua bib, kalau mau!! lu bayar tempe goreng plusnya, nanti nasi uduk mbak maya biar gua yang bayar." Saut Andrew dengan menawar pembicaraan si habib
"Emmm ???? gimana yah ?? yasudahlah." Jawab habib sambil merogoh kantong celananya untuk mengecek apa si habib punya duit yang cukup buat membayar tempe goreng plus ala mbak maya, ternyata kalau Cuma untuk membayar tempe goreng saja ada.
"yasudah, nanti pulang sekolah kita kerumahnya agung yah buat ngomongin rencana kita." Seru Andrew menyemangati kami berdua sambil memagang pundak kami berdua.
"Yoo!!!" jawab kami berdua
"Ehh dree maen benteng dua yukk, tu anak anak udah pada dilapangan." Sela habib yang gila bermain benteng dua, menurut dia benteng dua adalah karirnya selama sd tiada Guntur, badai, gelombang pasang, gempa bumi berskala 9,9sl yang bisa menghalangi dia untuk bermain permainan tradisional ini.
"Yuk!" saut Andrew dengan semangat.
"Gung nanti lu nyusul yah!" ajak habib ke gua buat nyusul bermain benteng
"iyah bib." Jawab gua sambil mengeyah snack yang gua beli, tiap kali gua diajak sama habib buat bermain benteng gua gak pernah nolak, karna hanya ini pernainan yang gua sukai pada saat itu, tapi sayang seribu sayang, anak anak jaman sekarang lebih suka bermain ponselnya dibandingkan dengan bermain permainan tradisional ini, siapa lagi kalau bukan anak anak yang mau melanjutkan permainan ini. Gak mungkin kan, masa saat gua udah bapak bapak udah punya anak bahkan sampai cucu tetap gua sama teman teman yang aneh dan yang gak normal itu buat melanjutkan permainan ini, sulit dibayangkan kalau ada yang seperti itu.