All About You

284 0 0
                                    

Kau genggam erat tanganku disaat aku terpuruk, memberi semangat untuk buatku bangkit. Memberi arah ketika tak ada lagi tujuan. Menguatkan setiap langkah yang kujalani. Tuhan adil, Tuhan memang berikan kekuatan buatku dengan mengirimkan engkau menjadi pendampingku dikala aku terpuruk sendiri.

Hari – hariku terasa begitu membosankan, akhir – akhir ini aku terlalu malas untuk melakukan sesuatu aktivitas yang biasa kulakukan sehari – hari. Entah kenapa, aku selalu melamun dan memikirkan hal – hal yang sebenarnya tak ada gunanya untuk kupikir. Diam, satu kata buatku untuk melukiskan apa yang kualami sekarang. Aku diam dalam kesendirianku. Hingga ada seorang manusia yang rela menerimaku walau keadaanku seperti ini. Yah, aku seorang cewek pengidap penyakit kanker otak. Aku telah divonis dokter bahwa umurku hanya tinggal satu bulan. Tetapi akhirnya satu bulan itupun telah terlewati, akupun masih tetap bisa tinggal di dunia ini hingga saat ini atau sekitar 5 bulan lebih, setelah umurku divonis dokter hanya tinggal satu bulan saja.

Aku mencoba bertahan di dalam keadaanku yang seperti ini. Mencoba tegar dan kuat untuk menjalani kehidupan ini. Setiap langkah aku panjatkan doa agar aku dapat membuat orang disekitarku bisa bahagia dengan apa yang kulakukan sebelum aku meninggalkan kehidupan yang penuh warna dan makna ini.

Seorang manusia datang menghampiriku dikala aku terpuruk sendiri. Entah apa yang dia lakukan, hingga membuatku terpesona dengan keberadaanya, kagum dengan kegiatan yang dia lakukan. Kevin seorang cowok yang buatku bahagia dan tak merasa sendiri lagi. Dia merubah cara pandang kehidupanku dan membuatku mengerti akan arti sebuah kehidupan. Kevin mengajarkan banyak makna kehidupan yang sebenarnya dapat diketahui banyak orang tetapi mereka menghiraukannya, salah satunya adalah orang yang berhasil adalah orang yang berani gagal di awal permulaannya dan berani bangkit dari keterpurukannya. Kevin pernah mengatakan hal itu dan dia selalu mengatakan hal itu setiap kali aku gagal dan menyesal. Kevin dia bagai malaikat kecil yang selalu berada disampingku, menemaniku setiap saat dan membantuku dalam segala hal. Aku beruntung dapat mengenal sosok Kevin, orang yang belum pernah kutemukan sebelumnya. Ia berbeda dengan lainnya, dia orangnya simple dan apa adanya dan paling gak suka dengan yang repot – repot.

Dia rela menerimaku, walaupun dia tahu bahwa aku mengidap penyakit kanker otak. Dia telah jatuh cinta dan sangat sayang padaku. Dari awal aku juga tak percaya ada orang yang dapat sayang dan mencintaiku dengan tulus tapi pandanganku seketika berubah ketika Kevin tiba – tiba masuk dalam kehidupanku.

Aku mengenalnya tanpa sengaja, aku adalah orang yang dapat membaca fikiran seseorang dan dapat melihat kejadian buruk yang dialami seseorang. Dan pada suatu hari aku merasakan ada sesuatu yang akan terjadi, akupun memejamkan mata dan menerawang dalam – dalam. Aku merasakan ada orang dekatku yang akan mengalami peristiwa buruk, tetapi aku tidak mengetahui orangnya. Dan akirnya, aku tiba – tiba ingin pergi ke sebuah Mall disana aku bertemu dengan ibu – ibu setengah baya. Mungkin itu salah satu pegawai Mall. Beliau sedang bertengkar hebat dengan 2 orang lelaki yang tampaknya mereka berdua seorang Dekoleptor. Akupun tak sengaja mendengar ucapan mereka dan melihat dekoleptor itu ingin memukul dan menyiksa ibu itu, dengan reflek tiba – tiba tanganku menarik tangan dekoleptor itu, kemudian salah satu temannya langsung menembakkan senjata kea rah ibu tersebut, akupun dengan sigap melindungi ibu tersebut dan akhirnya aku yang tertembak. Syukur pertolongan segera datang, aku langsung dibawa ke rumah sakit. Dan akhirnya nyawaku dapat tertolong. Dan gara – gara kejadian inilah aku bertemu dengan Kevin. Ternyata Kevin adalah anak dari ibu yang aku tolong tersebut. Dan dia sempat mengucapkan terimakasih dan aku sangat berhutang budi padamu.

Seminggu telah berlalu, akupun memasuki sekolah seperti biasa setelah kejadian tersebut. Dan betapa kagetnya ternyata Kevin juga sekolah disitu, dia baru pindah dari sekolah lamanya. Kevin menyapaku ramah,”Hey, gimana kabarnya?”. “Baik -  baik saja” jawabku singkat. Akupun menuju ke kelas bersamanya, kebetulan juga aku sekelas denganya. Dan benar juga ia teman sebangkuku. Akupun makin dekat dengan Kevin. Dia cerita banyak tentang kehidupannya padaku, dia ternyata anak yatim. Makannya dia sangatlah berterimakasih padaku karena telah menyelamatkan nyawa ibunya, karena ibunya adalah segalanya bagi dia. Dia berjanji pada almarhum ayahnya untuk menjalankan amanat yang dipesan ayahnya sebelum meninggal, ayahnya berpesan agar Kevin dapat menjaga ibunya. Kevinpun mencoba untuk menjalankan amanat tersebut dengan baik dan benar. Dia sangat sayang pada ibunya, dia rela mempertaruhkan nyawanya demi ibu tercinta. Akupun juga sering sharing dengannya, tentang masalah penyakitku dan kesulitan – kesulitan yang sering aku hadapi. Dengan tegasnya dia selalu memberiku semangat dan selalu mengantarkan aku untuk check up ke dokter, dan memberi bantuan saat aku sedang kesulitan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang