Prolog

195 29 5
                                    

"Kamu tahukan Ben,semua orang bahkan menghina kita,keluarga kecil kita dan kehidupan kita yang bahkan selalu menjadi sorotan."ucap Mama meghapus airmata kepedihannya dihadapanku.

"Ruben tahu Ma,terkadang Ruben merasa kalo kehidupan itu jahat,mengapa keluarga orang lain selalu mendapat kebahagiaan?kita hanya mampu menjadi penonton romantisme keluarga mereka."Aku menenangkan Mama,mencoba membuat Mama tetap bersabar dalam menghadapi seluk beluk kehidupan yang bahkan sulit untuk dimengerti oleh akalku.

"Mama capek,kenapa ada penderitaan dalam dunia?kenapa orang kecil selalu dihina?dan kenapa kita tidak diberitahu semua jawaban atas pertanyaan itu Ben?"Mama kembali terisak mengingat semua hal pahit yang dialaminya.

Sungguh air mata yang jatuh dari mata indahnya membuat hati kecilku meringis.Aku tidak sanggup melihat mata penuh cinta Mama menjatuhkan setetes air itu.
Ini sangat menyakitkan.

"Ingat Ma,setiap airmata yang menetas akan terbalaskan dengan kebahagiaan suatu saat nanti."aku menarik mama kedalam dekapanku,menenangkannya dari rasa sakit yang menusuk hingga ke ulu hati Mama.

Hanya aku yang dimilikinya dan hanya dia yang ku miliki dalam dunia ini,bahkan mama sosok hebat yang mampu membuatku terlihat tegar dibalik hati yang rapuh.


STAND BY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang