AUTHOR POV
Sejak pagi Yunho uring-uringan karena masih belum bias bertemu Di Kha. Ia mencoba menelepon yeoja itu tapi hasilnya sama, tidak di angkat. Pesan yang ia kirim pun belum di balas satu pun. Yunho menatap pintu berkali-kali dan berharap yeoja itu akan datang.
“Kau kejam sekali Di Kha-a.” Gumamnya sambil menundukkan kepala. Ia memainkan ponselnya dengan bosan. Tak lama terdengar suara pintu terbuka tapi hal itu tak membuat Yunho mendongakan kepalanya.
“Jadi aku yeoja yang kejam hah?” mendengar suara yang ia rindukan, Yunho langsung mendongakan kepala dan melihat Kim Di kha akhirnya datang menemuinya. Yunho tersenyum lebar dan meminta yeoja itu untuk mendekat padanya.
Di Kha menghampiri Yunho dan menaruh makanan yang ia buat untuk namja itu di atas meja. Ia berdecak kesal melihat mimik wajah Yunho yang seperti anak kecil kehilangan ibunya. Di Kha duduk di kursi dekat ranjang Yunho.
“Jadi aku kejam, hah?” Tanya Di Kha lagi. Yunho menggelengkan kepalanya lalu tersenyum kaku.
“Kau tidak kejam hanya tega. Kau tahu aku mencintaimu tapi kau mengirim foto seperti itu kemarin.” Keluh Yunho. Ia meraih tangan Di Kha dan yeoja itu tak menolaknya. Di Kha menatapnya lalu menghela nafas.
“Jujur aku memang sengaja mengirimkan foto itu untukmu. Kau boleh menganggapnya sebagai ancaman dariku.” Yunho kaget mendengar ucapan yeoja didepannya.
“Aku melakukan itu karena aku kecewa padamu. Kau mendukungku meraih impinku tapi kau menyerah begitu saja dengan mimpimu sendiri. Sebelum aku pergi aku ingin kau berjanji padaku. Kau harus menggapai impianmu yang kau katakan padaku . Setelah itu kau bisa menebak sendiri bagaimana kelanjutannya. Bagaimana? Bisa?” Di Kha menatap Yunho dengan penuh Tanya.
Yunho tampak berpikir keras tentang ucapan Di Kha. Appa-nya merupakan orang yang sangat keras. Dulu ia pernah membujuk appa tapi tidak berhasil. Umma-nya yang berbicara untuk membantuku pun hasilnya sama saja. Sekeras apa pun ia membujuk appa-nya tetap saja tidak ada hasilnya. Yunho ingin berkata tidak bisa tapi ia tak mau kehilangan Di Kha, yeoja yang sangat ia cintai. Setelah cukup lama berpikir akhinya Yunho menganggukan kepalanya menyanggupi. Walaupun akan sulit tapi ia akan berusaha demi Di Kha. Pengorbanannya itu membuahkan hasil yang sedikit mengejutkan namun manis baginya. Di Kha tersenyum lebar saat melihat ia menganggukan kepala. Yeoja itu pun sampai memeluknya erat dan berterima kasih. Yunho tersenyum dan membalas pelukan Di Kha.
‘Aku akan berjuang melawan appa. Apa pun yang terjadi aku tidak akan menyerah seperti dulu. Ini untuk mendapatkanmu Kim Di Kha.’ Batin Yunho
“Gumawo.” Ucap Di Kha. Yunho hanya menganggukan kepala pelan.
“Aku tak suka melihatmu menyerah dengan mimpimu. Ingin mendapatkanku saja kau tak mudah menyerah, kan? Aku akan menepati janjiku untuk berusaha mencintaimu jika kau juga menepati janjimu.” Ucap Di Kha lagi. Ia melepaskan pelukannya dan menatap Yunho. Wajah namja itu terlihat sedikit lebih baik di bandingkan saat ia datang tadi.
“Kenapa diam saja? Tak ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?” Tanya Di Kha.
“Aku ingin ikut denganmu.” Ucap Yunho singkat. Di Kha langsung menjitak kepalanya cukup keras. Ia meringis kesakitan sambil mengelus kepalanya. Yeoja itu ikut mengelus kepalanya dengan wajah khawatir.
“Makanya jangan mengatakan hal yang tidak-tidak.” Ucap Di Kha. Yunho melepaskan tangannya yang sedang mengelus kepala namja itu.
“Kau tidak boleh tergoda namja lain saat di sana nanti. Jika kau mulai tergoda kau harus ingat aku, namja yang sangat mencintaimu dan akan terus menunggumu.” Yunho mencium punggung tangan Di Kha dengan lembut. Di Kha tersipu malu saat Yunho mencium tangannya. Ia merasa tak salah jika ia memutuskan untuk berusaha mencintai Yunho.