chapter 1

1K 45 0
                                    

PRangg!!!

"Kamu apa2an si mas!! Kamu pikir bagus mecahin piring kaya gitu!!"

Wanita setengah baya yg masih terlihat sangat cantik itu menatap sengit kearah suami nya yg juga sudah merah padam menahan emosi.

" Saya tau kamu wanita karir Anna! Tapi jangan lupa kodrat kamu sebagai seorang istri! Apa bagus wanita bersuami keluyuran nongkrong ga jelas! "

Lelaki setengah baya yang diyakini suami dari wanita tadi pun mengeluarkan argument nya.

"Kamu ngaca dong Danu! Saya gaakan seperti ini kalo bukan kamu yang mulai!, kamu pikir saya gatau kalo kamu punya banyak Jalang! Alasan meeting, ketemu klien kamu itu basi tau ga!"Anna terus mencercah sang suami yg sepertinya sudah kehabisan kesabaran, entah apa yang terjadi dalam rumah tangga mereka, hingga membuat mereka bertengkar hebat.

Seorang gadis menatap malas kedua orang dewasa yang terus beradu argument di hadapannya,entahlah apa mereka tidak bosan setiap hari selalu bertengkar.Mata gadis itu hampir saja keluar saat sang papa menyeret koper keluar dari rumah.

"Papa mau kemana? Kenapa bawa koper segala?!"

"Diam prilly! Papa tidak bisa tinggal bersama wanita murahan seperti mama mu itu!" Danu berkata dengan berapi api, menatap Anna yang malah tersenyum sinis.

"Kamu pikir saya sudi tinggal bersama pria yang mempunyai banyak jalang seperti mu! Pergi jauh2,kalau perlu jangan pernah kembali lagi kesini!" Anna berkata menantang membuat Danu semakin dilanda emosi.

"STOP!!, Disini masih ada prilly ma! Pa! ,mama sama papa seharusnya ngerti gimana perasaan prilly! Prilly cape mah! Capee liat mama sama papa yg berantem terus!" Gadis itu berteriak penuh kepedihan dengan air matanya yg mengalir deras.

**************************

Prilly Pov

"Mama dimana bi?" aku bertanya pada bi sumi yg sedang merapihkan meja makan, entahlah bagaimana keadaanku srkarang.Presetan dengan keadaaan! Aku benci semuanya! Aku benci hidupku sekarang! Aku muak dengan semuanya!,setelah kejadian tadi pagi dimana papa meninggalkan rumah ini dan entah kapan akan kembali!, aku ingin seperti yang lain, aku ingin mendapatkan kasih sayang dari orang tuaku! Aku seperti hidup sebatang kara, tidak ada tempat untuk berbagi luka.

"Tadi nyonya pergi keluar non, tapi bibi engga tau pergi kemana, nyonya ga bilang sama bibi, nitip pesan juga engga non" bi sumi menjawab dan kembali sibuk mengelap meja makan.

Lihatlah? Aku ini siapa? Rasanya aku tak pernah merasa di sayang! Aku tak pernah merasa di cintai! Aku selalu di abaikan! Mungkin seharusnya aku tidak lahir di dunia ini!

"Yaudah bi, prilly mau tidur,udah malem" aku berkata lalu berjalan menuju kamarku, rasanya aku ingin tidur nyenyak dan tidak bangun lagi!

****************************
Prilly pov

" 1,2,3,3,4,5 emmm mungkin cukup" prilly tersenyum miris menatap lima butir obat tidur yang rutin ia minum setiap malam, bukannya susah tidur! Hanya saja dia berharap obat ini bisa membuatnya tidur selamanya! Aneh memang, saat semua orang berjuang mati2an untuk hidupnya, dia justru berusaha untuk mengakhiri hidupnya.

"Gue harap abis ini gue ga bangun lagi" gumamnya sebelum menutup matanya dan terbang ke alam mimpi.

*****************************

Kringg!! Kringgg! Kringgg!!

Jam weker itu terus berdering menandakan sang pemilik belum berniat untuk mematikannya.

"Ayooo bangun!, kamu itu kebo banget si li? Gamau sekolah? Ini udah siang sayang! Ayoo bangun!" wanita setengah baya yang bernama Resi itu memutar bola matanya jengah melihat putra kesayanganya yang masih saja bergulung dibawah selimut tebal

DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang