Chapter 8

11.8K 815 57
                                    

WARNING!!!  MOHON DIBACA DAHULU PESAN SAYA. SAYA MOHON BAGI YANG SUDAH MEMBACA DI HARAPKAN TINGGALKAN VOMENT-NYA.

SAYA TEKAN-KAN LAGI! SAYA AKAN LANJUT JIKA VOMENT-NYA MENINGKAT!

TERIMAKASIH JUGA SUDAH MELUANGKAN WAKTU UNTUK MEMBACA .. THANK YOU :)
.
.
Dirumah sakit terkenal dikorea sudah banyak para maneger atau sekertaris dan keluarga Jeon tengah menunggu di kursi yang sudah disiapkan. Perasaan yang kalut tak kalah menyertai pikiran mereka. Baru beberapa jam mereka melihat wajah anaknya tapi kenapa kecelakaan itu tiba-tiba terjadi.
Ny. Jeon sedari tadi terus saja bergumam Ia berdoa demi keselamatan anaknya. Ia tidak mau kehilangan anak mereka.
Ia tidak tega melihat Jiyeon kehilangan Jungkook. Disini yang paling tersakiti adalah Jiyeon, Kenapa?
Sudah cukup masa lalu yang buruk terjadi padanya, Jungkook sudah mencintainya, tapi kenapa? Kenapa! harus terjadi kecelakan bodoh ini.

Jiyeon sudah cukup sabar menghadapi cobaan ini, Tapi kenapa cobaan yang terlalu berat ini harus diberi padanya. Ooh! Ayolah Jiyeon tidak kuat jika seperti ini terus. Jiyeon wanita yang lemah, Jiyeon masih menginginkan Jungkook.

Ny. Jeon menghela nafasnya Tangan kirinya Ia gunakan untuk menghapus air mata yang berlinang di wajahnya, Sedangkan tangan kanannya masih setia di genggam sang Suami tercinta.

Tn. Jeon mengusap punggung istrinya, Ia memberikan sandaran untuk istrinya. Tn. Jeon sungguh geram pada orang yang berani-beraninya mencelakai anaknya.

Pintu ruangan terbuka dan tampaklah pria muda berbahu lebar dengan jas dokternya, Dokter itu bername tag
-Kim Seok Jin- dokter itu menggeleng. Ia sedikit tersenyum kecil.

"Apa anda keluarga dari Jeon Jungkook?"

Tanya Dokter Kim itu pada kedua ayah dan ibu Jungkook.

"Iya, Benar kami kedua orang tuanya!"

Sahut Tn.Jeon.

"Bisa ikut keruangan saya?"

"Baiklah!"

Tn.Jeon dan Ny.Jeon bangkit dari kursi tunggu itu, keduanya melangkah mengikuti arah jalan Dokter Kim.

Perasaan mereka semakin gugup dan langkah mereka pun terasa lemah. Tn.Jeon masih menggenggam tangan Ny.Jeon memberi kekuatan agar tidak terlalu panik.

Pada nyatanya kepanik-kan mereka semakin menjadi. Mereka takut terjadi sesuatu pada anak mereka.

Mereka pun masuk kedalam ruangan dokter Kim, Dokter Kim memberi silahkan pada Tn.Jeon dan Ny.Jeon untuk duduk.

"Bagaiamana keadaan anak kami, Dokter?"

Tanya Ny.Jeon panik. Ia sungguh tidak sabar mendengar jawaban dari Dokter dihadapannya.

"Jeon Jungkook, Ia sedang dalam masa kritis saat ini, Dia terlalu banyak mengeluarkan darah dibagian kepalanya,"

Dokter Kim menghentikan sejenak ucapannya, Ia menarik nafasnya perlahan sebelum melanjutkan ucapannya. Sedangkan Ny.Jeon hanya menutup mulutnya menahan isakan tangisnya.

"Sepertinya Jungkook harus di bawa kerumah sakit Jepang, Karna disana penanganannya lebih maksimal, Kaki kiri Jungkook positif lumpuh-"

Lagi-lagi Dokter Kim memberi jeda pada penjelasannya, Ia memberikan hasil Rongson/ yang Ia dapatkan saat menangani kaki kiri Jungkook yang lumpuh kepada kedua orang tua Jungkook.

"Pasien Jeon Jungkook harus menjalani terapi di jepang agar kaki kiri yang lumpuh bisa kambali seperti biasanya!"

Jelas Dokter Kim.

"Dokter, Tapi apa Jungkook akan sembuh?"

Tanya Ny.Jeon, Ia sangat takut jika anaknya menjalani terapi itu tapi tidak pulih sepenuhnya.

MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang