Hal 26

326 18 0
                                    

Disisi lain dimas masih tidak percaya apa yang sudah ia lakukan pada ku ia berusaha mengingatnya namun sia-sia karna dia sama sekali tidak bisa mengingat kejadian itu. Lalu pandangannya tertuju pada noda merah yang menempel di kasur

" apa yang sudah aku lakukan kenapa aku tidak bisa mengingatnya  aaaggrhhh " geramnya sembari mengacak-acak rambutnya

Beberapa lama kemudian aku keluar dari kamar mandi, lalu dimas menghampiri ku.

" Al.. maafin aku sungguh aku tidak tahu apa yang sudah terjadi pada kita...percaya padaku!! Aku tidak mungkin melanggar janji ku" lirihnya sembari memegang tanganku

'' lupakan saja yang sudah terjadi...ini bukan salahmu mungkin kita melakukannya dalam keadaan tidak sadar..aku percaya kau tidak mungkin melanggarnya" gumamku

"lebih baik kau mandi dan bersihkan dirimu" sambungku lalu ia pun pergi ke kamar mandi

Setelah mengeringkan rambut aku menutup kembali bekas ciuman itu dengan rambutku, dan aku langsung membereskan tempat tidur yang berantakkan setelah itu aku keluar, saat hendak turun kebawah aku lupa memakai kalung pernikahanku.

lalu aku kembali ke kamar untuk mengambilnya dan aku tidak sengaja melihat dimas tengah memakai baju, dan pandanganku tertuju pada punggung dimas yang memerah dan banyak bekas cakaran disana. Menyadari kehadiranku dimas pun berbalik dan melihat ke arah ku yang sedang berdiri didepan pintu.

" aliya sedang apa kau berdiri disana" tanya dimas

"Hmmm aku lupa memakai kalung ku..aku kembali untuk memakainya" jawabku aku mengambil kalungku yang ada diatas meja rias lalu memakainya. Saat hendak keluar langkah ku  terhenti saat dimas memanggilku

''Aliya" panggilnya lalu aku membalikkan badanku

" ya" jawabku lalu dia mengambil sindur yang ada di meja rias ku lalu menghampiriku dan memakaikan sindur itu di keningku lalu aku menatapnya.

" kau tadi lupa memakainya" ujarnya lalu setelah itu aku keluar dan turun kebawah

Aku duduk dikursi yang ada dihalaman rumah. Aku masih tidak percaya apa yang sudah terjadi padaku dan juga dimas dan masih bertanya-tanya .

" kenapa kami tidak bisa mengingatnya?? apa yang membuat kami tidak sadar !! Setahuku semalam kami tidak meminum alkohol atau obat apapun " gumamku dalan hati

Tak lama kakek menghampiri ku

" kau sedang apa duduk sendirian disini" tanya kakek

" tidak kek...aku cuman ingin menghirup udara segar saja disini" jawabku

" tapi kakek lihat sepertinya kau sedang tidak enak badan...apa mungkin kau kelelahan karna semalam" ujar kakek yang membuatku terkejut dan berpikir

"kenapa kakek bisa tahu kalau aku sedang tidak enak badan karna kejadian itu...apa jangan-jangan kakek sudah mengetahui apa yang sudah terjadi pada kami semalam...ahh tidak mungkin.. kejadian itukan cuman kami berdua saja yang tahu" gumamku dalam hati

" maksud kakek" ujar ku  penasaran dengan ucapan kakek

" maksud kakek mungkin kamu lelah karna semalam kita makan malam direstoran nenek amba yang lumayan jauh" ucap kakek berbohong

" untung kakek tidak mengetahui apa yang sudah terjadi pada kami semalam" lirihku dalam hati

Kakek hanya tersenyum menatapku

" kakek melakukan ini untuk kebaikan dimas dan juga kau aliya" gumamnya dalam hati

" ya sudah kakek kedalam dulu ya" sambungnya lalu masuk kedalam rumah

Tak lama bibi nandini menghampiriku

" heh kau... jangan mentang-mentang kau menantu keluarga malhotra kau seenaknya dirumah ini...apa kau hanya ingin duduk-duduk saja disini dan tidak mau membantu ibu mertua mu mengurus rumah ini" ujarnya menggelengkan kepala sambil berdecak .

" maaf bi aku cuman ingin menghirup udara segar saja disini" lirihku

" alasan saja...dasar pemalas'' ketusnya lalu pergi.  Aku hanya diam dan sedih karna ucapan bibi nandini yang begitu pedas padaku

"  kenapa bibi benci padaku" gumamku sedih

Lalu aku masuk kedalam rumah dan membantu ibu mengurus rumah , ya meskipun ada banyak pelayan dirumah ini namun ibu tetap ikut mengurus rumah besar ini. Dia tidak mau hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa..jadi dialah yang mengatur semuanya dalam mengurus rumah.

Bersatunya Dua Hati √ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang