Tell Me What Is Love

(Notes: Kata bergaris miring merupakan kutipan lirik lagu D.O feat Yoo Young Jin - Tell Me What Is Love -English Translation-)

——

Seoul merupakan kota sibuk yg hampir setiap harinya tidak pernah tidur. Entah itu siapapun di dalam rumah, ataupun mereka yang masih berada di kantornya. Menyibukkan dirinya dengan bermain dengan ponsel pintar, atau berkutat dengan setumpukan dokumen berisi nominal berharga.

Namun seharusnya seorang Direktur sudah mulai memejamkan matanya untuk tertidur karena jabatan tinggi yang dimilikkinya dapat membuat siapapun tak mampu membantah seperti apa keinginannya. Ya, seharusnya seperti itu.

Tapi tidak untuk Sehun. Pria muda dengan tampang yang mampu memikat siapapun, masih terus saja setia mengerjakan apa yang seharusnya tidak menjadi tanggungannya hingga larut seperti ini. Sesekali ia mendengar suara berisik dekat ruangannya karena beberapa karyawan masih sibuk dengan tugas masing-masing.

Sudah berulang kali di katakan, seorang CEO muda harusnya tidak berada di ruangan ini cukup lama karena sama sekali bukan tugasnya untuk mengurusi hampir secara detail tentang perusahaan-seharusnya ia hanya perlu mengecek benar atau tidaknya rincian dokumen itu saja.

Helaan nafas berat terdengar kesekian kalinya. Dengan berkas yang ia letakkan di meja, matanya terpejam dan tangannya bergerak mengusap wajah hingga kepalanya. Sehun menatap ke arah figura kecil di sudut meja kerjanya. Senyum yang sejak lama entah mengapa selalu memancarkan kepedihan itu kembali terlukis di wajahnya. Memandangi gambar dirinya yang tengah mencium pelipis lelaki cantik di sampingnya yang tersenyum sangat-indah.

Sudah 2 tahun sejak ia mulai menghabiskan waktunya di kantor hingga larut. Sejak semuanya harus ia telan pahit sendirian. Sejak sahamnya merangkak naik di barengi dirinya yang hancur secara perlahan karena sesuatu hal yang tidak ia mengerti, mengapa lelaki cantik itu memilih pergi dari hidupnya.

"Mengapa aku tidak bisa melupakanmu Lu, mengapa..."

-
As I forgot about you who doesn't love me
I live doing everything that I wanted to do
I can't ever erase you from my head.
Why?
-

Merasa lelah Sehun pun menyandarkan punggungnya ke sandara kursi kebesarannya. Matanya menerawang, terlintas memori berbentuk kilasan kilasan seperti film di kepalanya. Lelaki berdarah China yang tiba-tiba hadir di hidupnya, juga tiba-tiba dengan beraninya meninggalkan Sehun yg sudah jatuh dalam dengan perasaan yang ia milikki untuknya.

Tidak pernah ada yg berani mengusik apapun tentang hidup Oh Sehun sebelumnya. Namun Lu Han, pria yang menjadi alasan mengapa Sehun menjadi workaholic. Mengapa Sehun menjadi semakin tertutup. Dan semua mengapa kehidupan Sehun yg serasa di jungkir balikkan. Luhan menjadi alasan terkuat.

Ingin sekali Sehun mengutuk hari itu, hari dimana ia bertemu Luhan di sebuah taman. Tidak sengaja melintas dan melihat bola sepak yg bergelinding ke arahnya, di ikuti pria cantik yg ternyata tengah bermain bola bersama beberapa anak kecil disana. Seandainya ia tidak kesana, seandainya otak jeniusnya tidak berubah menjadi tumpul karena hanya dengan satu tatapan mata yang mereka buat, Sehun langsung jatuh cinta.

Sejenak memejamkan mata, Sehun kembali menghela nafas panjang. Mengapa? Jika pada akhirnya Luhan meninggalkannya tanpa berkata apa-apa, mengapa saat itu dia datang dengan sengaja mencuri yang tersisa kehangatan dari hati Sehun yang membeku. Mengapa?

-
Who are you to make me pitiful?
If I cursed you out I would have felt better at least
Why? Why did you leave me
without saying anything?
-

Melihat ke arah jam, Sehun kembali menegakkan badannya. Menumpukan sikutnya pada pinggiran meja dan mengambil ponsel pintarnya. Tampilan locksreen sekaligus wallpaper yg manis. Bahkan ia begitu berat untuk menghapus barang 1 foto pun dari galerinya. Tidak, dia masih belum ingin berakhir disini. Tidak bisakah Luhan mengerti bahwa Sehun sudah menunggu dengan bimbang selama ini? Tidak bisakah Luhan mengerti bahwa Sehun telah melakukan penantian yg tidak berujung?