[] BUTTERFLY []

4 0 0
                                    

_Jangan berfikir tentang apapun,
Bahkan jangan berbicara,
Tolong hanya tersenyum untukku..._

bintang dan bulan seakan menjadi
lampu jalan di malam itu, terang
benderang. Langit sangat cerah di
akhir Agustus kali ini. Angin
berhembus kasar pada pohon-pohon
tua- dengan tidak pedulinya.
Di malam musim panas.
Dan malam yang terasa dingin di
musim panas.

Pintu kamar di buka pelan, derit
kayu dengan lantai memecah
keheningan, menampakkan sesosok
gadis manis yang sedang
dirindukannya, menyapa dari
senyuman riang, Tak ada beban
dalam senyumannya. (terlalu manis
hingga terasa sampai hati)
Begitu tulus,

Begitu indah,

Hanya dengan senyumannya, dia
selalu terpesona.
"Ingin keluar? Malam ini bulan
purnama. Aku sudah izin pada
Ibumu untuk mengajakmu" kata-kata yang
indah untuk di dengar- tak apa, ini
bukan yang pertama, ia sudah
memuja suaranya dari pertama kali
bertemu.
Senyum masih mengembang, seakan
tidak mau turun ataupun hanya jika
mengatupkan bibirnya. Dan 'Dia'
tidak bisa berkutik lagi saat lengan
hangat itu menyambutnya di depan
matanya.

_Aku masih tidak menyangka,
Semuanya terasa seperti mimpi,
Jangan mencoba untuk menghilang_

'Dia' menyibak pelan selimutnya,
bangkit dari kasurnya, tersenyum
kecil pada seseorang yang indah itu,
dan mengangguk tanda setuju,
Ia meminta izin untuk bersiap-siap,
namun... bahkan sampai ia
meninggalkan kamarnya- tangan
yang menjulur itu belum juga ia
sentuh. Masih kosong.
Tidak ingin berlama-lama berjabat
dengan udara- gadis itu menarik
kembali tangannya yang terasa
hampa.

Tanpa penyesalan..

Masih dengan senyuman...
Kecil.

_Apakah itu benar? Apa itu benar?
Kamu?
Begitu indah,... begitu menakutkan...
Tidak benar...
Kamu._

Mereka berjalan santai, terlalu santai- bahkan tidak ada yang bisa
mengucapkan satu patah katapun
dalam perjalanan. Banyak orang
yang berlalu lalang dan suara musik
di pinggir kota yang terdengar
menyenangkan pun terasa masih
hening.

Mereka masih berjalan
bersampingan, tangan yang
bergerak bergantian pun hanya
berjarak 8 centi. Tidak ingin merasa
lebih bosan, gadis itu tertawa kecil
- membuat 'dia' menoleh pelan
dengan wajah bingung.
"Bukankah ini yang ke 5 kali nya
kita disini?" gadis itu masih tertawa
kecil, dan memuji bintang yang
menerangi jalan mereka.
Kata- demi kata sudah di katakana-
tapi 'dia' hanya mendengarkan,
tanpa ada niatan untuk menjawab-
bingung jika nantinya ia berbicara.
Gadis manis itu tau bahwa
perjalanan mereka akan seperti ini
- di setiap tahunnya.
Tanpa kata, tanpa argument, tanpa
tawa, tanpa keceriaan.... Hanya
sunyi...
'Dia' terus memperhatikannya-
gerak-geriknya, senyumannya,
tawanya, kegembiraannya- semua
yang ada di gadis itu. ia ingin
memulainya juga.
Tapi ia terlalu bingung untuk
memulai- begitu banyak
pertanyaan yang tidak masuk akal
dalam fikirannya.
'Dia' terus berguman "Tahun ini
kembali- terima kasih"

_Berada di sisiku
Maukah kau berjanji padaku?
Jika aku menyentuhmu, aku takut
kau akan terbang jauh atau patah.
Aku takut._

Mereka berada di sebuah café kecil
di pinggir kota, suasana tenang-
lagi.
'Dia' memesan cocktail dan gadis itu
memesan Hot chocolate , Gadis itu
membuka hoodie jaketnya dan
mengurai lembut rambut indah
sebahu nya.
"Kau memotong rambutmu?" si gadis
mengangguk, tersenyum senang
karena di perhatikan.
'tampak cantik' tidak di ungkapkan
- hanya nafas pelan yang keluar
dari bibirnya.
Gadis itu masih menyesuaikan diri
pada café, melihat-lihat sekitar
dengan matanya- Nampak pas
dengan seleranya. Pada akhirnya,
pandangan terkesannya jatuh pada
gitar menganggur yang berada di
atas panggung kecil- seperti
panggung untuk 'siapa-yang-mau-
menyumbang-nyanyian?' . yah,
seperti itu yang gadis itu fikirkan.
"Boleh kesana? aku ingin memberi
kejutan di malam ini" gadis itu
menunjuk panggung kecil di sudut
café dengan dagunya. 'dia' mengguk,
sebenarnya ia tau apa yang akan di
kejutkan. Namun ia merasa masa
bodoh, ia harus melihatnya.
Gadis itu meminta izin oleh
beberapa staff di café itu, entah apa
yang di bicarakan, namun salah satu
staff itu terlihat sangat senang.

Kemudian ia berjalan menuju
panggung kecil itu, mengambil gitar,
mengecek suara pada microfon dan
tersenyum pada 'dia'.
Petikan-petikan nada pertama sudah
terdengar,
--begitu menakjubkan--
kemudian petikan
selanjutnya biar gadis itu yang
menanganinnya-
Suara lembut mendominasi sorak
tepuk tangan penonton di café itu.-
wajah manisnya menatap 'Dia'
dengan senyumnya.

'..i wanna stop time..
When this moment is done
Would it be like a fantasy
Would I forget you..
I'm afraid....Afraid...afraid...
..[]
...'

pengunjung mendengarkan lagu
ballad yang di persembahkan oleh
gadis itu. suasanannya hampir
mencekam. Orang-orang yang
berada di café terasa sangat gelap-
mereka semua galau walau hanya
mendengarkan- terutama anak-
anak ABG yang sedang masa-
masanya bergalau ria..
'Dia' tersenyum samar. Pandangan
matanya turun pada minuman
miliknya, ia mengamati cocktail di
genggamannya; menikmati
bagaimana es batu berdenting
menabrak dinding gelas dengan
lembut.
Ia menghela nafas pelan.
"Kau seperti ganja. Membuat ku
selalu merasa candu.
Selalu merasa terbang ke angkasa
luas. Bebas"

"Aku menyukainya lagi dan lagi"

Gadis itu tersenyum, berguman..
'jika aku adalah candu,mu.
Kehadiranmu bagai Die atombombe(*)"

'Dia' kembali menatap pada objek
indah di depannya yang sedang
tersenyum sambil menyanyi merdu
(untuknya) , ia menatapnya-
membalas tatapannya dan juga
membalas senyumannya sambil
berguman.

"Like a butterfly"
-END-

'Kamu seperti seekor kupu-kupu,
Aku memandangimu dari kejauhan..
Jikalau aku menyentuhmu, akankah
aku kehilangan mu?
Tempat ini seperti malam,
Kau cahanyanya.
Sebuah isyarat kecil,
Dan aku tiba-tiba lupa tentang
realita.' -His side-

'Kamu seperti belaian angin
Kamu seperti debu tipis yang
menempel
Kamu ada, tapi aku tidak bisa
menggapaimu untuk Berhenti.
Kamu seperti mimpi bagiki, kupu-
kupu, tinggi, bebas,..
Aku mungkin tidak akan pernah
dapat menangkap mu'-Her Side-
p.s: (*) bom atom.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[] BUTTERFLY []Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang