Part 36

17.1K 1.3K 39
                                    

Prilly menggenggam tangan Ali erat yg kini berdiri disampingnya.

Dokter tengah memeriksa matanya, dan hal itu membuat Prilly deg2an menunggu hasilnya. Ia tak melepas genggamannya pada Ali, dan Ali selalu menenangkan Prilly.

''Bagaimana,Dok?''tanya Ali pada Dokter yg kini sudah memeriksa mata istrinya itu.

''Semuanya baik. Prilly masih bisa melihat lagi ko''ucap Dokter tsb yg langsung disambut senyum sumringah dari Ali dan Prilly.

''Benarkah, Dok??''tanya Prilly dg masih terus tersenyum. Kini ia lega karena masih punya harapan untuk bisa melihat.

''Ya. Tapi....''

Dokter tsb diam sesaat, membuat Ali mengkerutkan dahinya.

''Tapi apa, Dok??''

Dokter tsb menatap Ali, kemudian menepuk pundaknya pelan.

''Prilly harus tetap mendapatkan donor mata. Dan untuk saat ini, kami tidak ada pendonor mata untuk Prilly''

Mendengar ucapan Dokter tsb membuat senyum diwajah Prilly seketika pudar. Begitu juga dengan Ali yg tak melepas tangan Prilly yg kini terasa dingin.

''Jadi bagaimana Prilly bisa melihat lagi, Dok? Apa tidak ada cara lain? Tolong Dok, lakukan apa saja agar Prilly bisa melihat lagi. Berapapun biayanya akan saya bayar!!''ucap Ali pada Dokter tsb. Sedangkan Prilly hanya diam tak bergeming.

''Ya. Ya. Akan saya usahakan untuk mendapatkan donor mata itu. Tapi kalian harus sabar. Ini butuh proses. Butuh waktu! Kalian tenang saja, jika nanti sudah ada donor mata itu. Saya pasti akan beritahu kalian''jelas Dokter tsb pada Ali dan Prilly.

Prilly menarik nafas dalam2 dan menghembuskannya perlahan.

''Ya udah, ga pa2 Li!! Kita tunggu ajah. Aku akan sabar buat nunggu ko''ucap Prilly dg senyum yg kembali merekah.

Ali menatap Prilly dg sendu. Kemudian perlahan mendekap tubuh Istrinya dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang Ali.

Ali membelai rambut Prilly dg sesekali mencium keningnya.

''Yah, kita pasti dapet pendonor itu!! Dan kamu pasti bisa liat lagi!!''ucap Ali yg diangguki oleh Prilly dg senyuman.

__skip__

Ali menggandeng tangan Prilly dan berjalan menuju sebuah backstage. Ia mengenakan kacamata hitam dan juga hodie pada istrinya itu dan Ali terus menggandeng tangan Prilly memasuki sebuah tenda khusus, disusul oleh Calvin dan Ara. Disana sudah nampak Rasya dan Niki yg menyambut mereka dg senyuman. Dan suara gemuruh dari teriakan para fans tak lepas ditujukan pada mereka.

Setelah melakukan pemeriksaan. Ali memutuskan mengajak Prilly ikut dengannya mengisi sebuah acara musik on air. Meskipun awalnya Prilly menolak dan takut merepotkan Ali. Namun Ali yakin jika ia tak mungkin direpotkan oleh istrinya itu. Dan membuat Prilly terpaksa menurut.

Ali menuntun Prilly dan mendudukannya pada sebuah sofa dg Ara yg juga duduk disampingnya.

Ali jongkok dihadapan Prilly dg menggenggam tangan wanitanya itu.

"Aku janji kita ga akan lama. Ok!! Kamu tunggu bentar disini, dan kita nyanyi 2 lagu. Terus kita pulang"ucap Ali dg mengecup tangan Prilly.

Prilly tersenyum dan mengangguk pelan. Kemudian Ali mengecup tangannya sekali lagi dan mengacak rambutnya pelan. Dan ia pun segera berdiri menghampiri teman2nya yg sudah bersiap2.

''Gimana hasilnya? Apa kata Dokter???''tanya Niki berbisik pada Ali yg kini sedang merapikan rambutnya.

Ali menghentikan aktifitasnya, kemudian menatap Niki dan juga sahabat2nya yg kini sedang menatapnya.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang