10. Half on Half pt.1

3.3K 268 21
                                    

Suara dentuman musik terdengar begitu keras dalam ruangan kedap suara tersebut. Merasa bimbang Kenar menurunkan beat-nya. Menunggu saat yang tepat, ia mulai menyisipkan intrument yaang baru saja ia rekam dan mengatur dynamic range. Setelah yakin ia memainkan kembali mulai awal. Saat sedang asik mendengarkan dengan seksama, ia merasakan getaran di mejanya saat ini. Ia mencari sumber getaran tersebut yang ternyata ponsel nya bergetar menggetarkan beberapa lembar kertas diatasnya. Kenar pun menyingkirkan kertas tersebut, mengambil ponselnya dan melihat layar ponselnya. Ada sebuah panggilan dari seseorang 'Little Mumies' yang membuatnya melihat jam dinding dibelakangnya. Jam 2:30.

"Shit" umpatnya sembari melepas headphone dan mem-pause pekerjaannya. Ia berdiri dari tempatnya duduk, mengambil jaketnya dan mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo kak Ken" kata cewek diseberang telpon tersebut.

"Hallo Aya. Maaf, aku akan segera kesana." Kenar pun bergegas mencari kunci mobilnya yang tadi ia lempar begitu saja di meja. "Tidak usah kak!"Teriakannya berhasil membuat Kenar berhenti ditempat. "Maksud Aya, hari ini kak Ken tidak perlu jemput Aya. Karena Aya pulang dijemput teman Aya dari Surabaya yang sekarang sedang main kesini." Jelasnya yang membuat Kenar diam untuk berpikir sejenak. Teman? Teman siapa?

"Temanmu dari Surabaya? Memang dia tidak sekolah?" Kenar mencoba memancing cewek disebrang telpon.

"itu... Teman Aya...." Kenar menunggu dalam diam. "Teman Aya sudah kuliah. Mereka masih liburan. Kakak tahu kan kalau Aya terlambat sekolah dua tahun."

"Tidak. Aku tidak pernah tahu." Kenar pura-pura tidak tahu yang sebenarnya ia tahu kalau Aya terlambat sekolah karena sebelumnya Aya sedang sakit dan perlu pengobatan hingga membuatnya mundur dua tahun untuk sekolah. Aya sendiri yang bercerita, tapi Kenar saat ini sedang menguji cewek yang berbicara dengan saat ini, cewek yang berpura-pura sebagai Aya dengan wajahnya yang sama.

"Ah.... Nanti Aya bisa jelaskan. Tapi hari ini kak Ken gak perlu jemput Aya, lagipula hari ini Aya tidak ada jadwal dan sepertinya kak Ken sedang sibuk karena tadi lama jawab panggilan Aya."

"Baiklah. Aku tunggu penjelasanmu. Hati-hati dijalan ya." Kenar pun pasrah melepaskannya saat ini. Karena jika dia terlalu memaksa cewek ini akan menutup mulutnya rapat akan keberadaan Aya. Saat ini ia hanya berharap Aya baik-baik saja.

Kenar pun berjalan dan merebahkan dirinya diatas sofa tepat disamping audio systemnya. Ia jadi ingat akan kejadian itu, kejadian mengerikan yang menyayat hatinya setiap kali ia mengingatnya. Karena kesibukannya ia meninggalkan Aya dengan cowok berengsek itu. Ia tahu jika cowok itu brengsek tapi Kenar tidak menyangka cowok itu berani melecehkan Aya seperti itu.

Suara ketukan berhasil membuat Kenar tersadar dari lamunanya. Dengan langkah gontai ia membuka pintu studionya yang kedap suara. Nampak perempuan setengah baya dan asistennya berdiri didepan pintu. Dengan sopan Kenar memperilahkannya masuk. Bu Maya, salah satu dari banyak orang di hormati di dunia musik yang termasuk partnernya menawarkan sebuah pekerjaan padanya. Bu Maya atau biasa orang menyebutnya Bunda Maya, memintanya untuk memproduseri grup band baru yang lolos audisi beberapa waktu lalu. Dengan malas Kenar mendengarkannya karena saat ini ia sedang Moody.

Dua jam dengan bunda Maya dan Asistennya berhasil menguras semua energi Kenar kali ini. Ia pun mengucek matanya yang lelah dan berjalan menuju tempat parkirnya. Saat membuka pintu kaca yang menuju tempat parkir basement, tak sengaja ia bertemu lelaki berengsek itu yang sedang sibuk mengambil peralatannya dan menutup mobilnya. Tidak ingin mencari masalah Kenar berjalan cepat menghindari cowok itu yang tak disangka menyadari keberadaan Kenar.Kenar berjalan agak cepat tidak mendengarkan panggilannya menuju mobil ungunya. Saat hendak membuka pintunya lelaki itu sudah ada di hadapannya dengan nafas tersenggal-senggal.

69 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang