The Crazy Girl

12 1 0
                                    

"Hiaaat! Ciaaat! Sah!" Seorang gadis berambut hitam ikal dan bertubuh ideal berdiri di depan sebuah laptop sambil memperagakan video gerakan beladiri yang sedang ia tonton. "Eh Cle! Ngapain lo?" Tanya salah seorang temannya yang bernama Tyo. "Sssttt! Diem dong! Gue lagi latihan nih!" Jawabnya sambil memperhatikan gerakan beladiri tersebut dan memperagakannya. "CLE! KESINI CEPETAN!" Teriak Anna di depan kelas sambil terus menatap ke arah lapangan. Cleo yang sedang asik memperagakan gerakan beladiri di dalam kelas terkejut mendengar teriakkan Anna yang nyaringnya melebihi toa masjid. Cleo pun berdecak dan berjalan ke arah pintu "apaan si An?! Lu tau gak sih, suara lu itu nyaringnya melebihi toa masjid!" Kata Cleo, kesal. Anna pun mengondak "Ih! Marah marah mulu! Sini dulu makanya!" Cleo berjalan menghampiri Anna "ada ap-- YA AMPUN! BAGAS!" Cleo histeris begitu melihat Bagas, the most wanted male di sekolahnya. Cowok itu sedang tanding basket dengan Chandra yang juga merupakan the most wanted di sekolahnya.

Bagas Andrio Baskara, cowok paling ganteng seantero sekolah menurut Cleo. Lebih ganteng dari pada Chandra, Yuda, dan the most wanted male lainnya. Tapi sayang, Bagas sudah memiliki pacar yang juga merupakan the most wanted female di sekolahnya. Yang bernama Reyna.

Kring.. kring..

Bel masuk telah berbunyi, semua siswa yang tadinya sedang asik menonton pertandingan antara Chandra dan Bagas pun serentak berkata 'yah', lalu berhamburan menuju kelas.

Bu Mayang telah datang semua murid kelas XI IPS 4 pun berhamburan menuju tempat duduk mereka masing masing, kecuali Cleo. Dia tetap asik mengotak atik laptopnya di meja guru. "Eh'em, Cleo?" Cleo pun mengondak dan mendapati Bu Mayang yang sedaritadi sudah menatap Cleo dengan tatapan tajam. Cleo pun dengan sigap menutup laptopnya dan berdiri "eh Bu Mayang" katanya disertai cengiran lebar khasnya. Bu Mayang hanya diam tak menjawab, Cleo pun segera kembali ke tempat duduknya.

Bu Mayang adalah guru ekonomi, cara mengajarnya begitu membosankan. Sehingga selama jam pelajaran Bu Mayang, Cleo tertidur dan wajahnya tertutupi buku, sehingga seperti sedang membaca. Ada pula Ryo yang asik bermain game di ponselnya, Dera yang asik mendengarkan lagu hingga ada pula yang sedang asik lempar melempar surat.

Maklumi saja, kelas ini memang sudah terkenal karena kekonyolan, kenakalam dan keanehan anak anaknya. Terutama Cleo yang terkenal sebagai cewek paling gila seantero sekolah, sampai sampai mendapat gelar The Queen Crazy. Queen, karena Cleo memang berasal dari keluarga yang kaya. Ayahnya adalah pemilik sebuah perusahaan properti ternama dan ibunya adalah seorang arsitek. Crazy, mengapa disebut crazy? Karena memang Cleo memiliki kelakuan yang sangat luar biasa ajaib. Sampai sampai tak ada satu anak pun yang tak tau dia.

Kring.. kring.. kring..

Bel telah berbunyi sebanyak tiga kali, semua siswa dan siswi SMA Pelita Nusantara pun berhamburan keluar dari kelas. Wajah Cleo saat ini begitu ceria, berbeda sekali dengan saat masuk sekolah tadi pagi. Baru saja Cleo berjalan tiga langkah, tiba tiba Bu Mayang memanggilnya "Cleo?" Cleo pun berbalik "kenapa si ibu? Pasti ada hubungannya sama nilai saya kan bu?" Kata Cleo yang nampak sudah mulai jenuh. Ini merupakan kali ke lima dia di panggil ke ruang guru karena nilainya yang rendah. "Ya,ini ada hubungannya dengan nilai kamu. Apa kamu bisa ke ruang guru sebentar?" Cleo nampak berfikir sejenak "yaudahlah" kata Cleo, lalu berjalan mengikuti Bu Mayang.

Sesampainya di ruang guru terlihat seorang laki laki sedang duduk sambil mengetuk ngetukkan pena ke meja. Ketika laki laki itu berbalik, wajahnya nampak begitu terkejut ketika melihat Cleo. "Nah, Chandra ini murid yang ibu maksud tadi. Kamu bisa kan?" Cleo pun menyeringit bingung. Lah? Ini ada apa deh? Kok ada Chandra segala?, batin Cleo. "Maaf tapi ini ada apa ya bu?" Tanya Cleo "begini, karena nilai kamu kurang. Jadi, saya dan kepala sekolah sudah sepakat untuk memberikan kamu guru pembimbing. Yaitu Chandra, dia akan mengajari kamu dan membantu kamu. Saya dan kepala sekolah memilih Chandra karena dia merupakan siswa yang cerdas dan berprestasi. Oh ya--" belum sempat Bu Mayang meneruskan ucapannya, Cleo pun bertanya "ibu yakin sama pilihan ibu?" Katanya sambil melirik Chandra "ya, saya yakin. Saya juga sudah beritahu orang tua kamu, dan mereka sangat setuju" Cleo pun mengangguk samar. 10 menit kemudian Cleo dan Chandra keluar dari ruang guru bersamaan. "Dra, lo yakin mau jadi guru pembimbing gue?" Tanya Cleo, dengan tatapan mengintrogasi "ya.. ya gua yakin" jawab Chandra agak sedikit ragu, Cleo hanya bisa ber'oh'ria sambil mengangguk samar dan menyelonong pergi begitu saja.

Cleo berjalan tepat di tengah lapangan, dia tidak tahu bahwa ada yang sedang bermain basket. Dia terlalu asik dengan ponsel-nya hingga tidak memperharikan keadaan di sekelilingnya.

Brukk

"Aduh! Siapa nih yang lempar?!" Cleo berteriak sangat kencang membuat semua pasang mata tertuju padanya. Kini Cleo menjadi pusat perhatian orang orang. Ada yang tertawa bahkan ada pula yang menatapnya geli.

Tiba tiba seorang cowok bertubuh tinggi datang menghampiri Cleo "Umm, Cle sorry itu tadi--" belum selesai cowok itu bicara Cleo pun telah memotong "hati hati dong! Gak liat apa lu kalau ada lewat!" Katanya sambil mengibas ngibaskan roknya. Cleo pun mengangkat wajahnya. Tiba tiba matanya terbuka lebar, dan mulutnya menganga. Sekarang bisa ditebak siapa yang melempar bola? Yap! Bagas! Dia yang melempar bola!

Wajah Cleo nampak begitu konyol dan memalukan. Membuat tawa orang orang di sekelilingnya makin meledak, begitupun dengan Reyna. Reyna tahu bahwa Cleo menyukai Bagas, pacarnya sendiri. Tetapi itu bukan masalah baginya, karena dia tahu Bagas takakan mungkin meninggalkannya karena Cleo. Reyna tahu betul siapa Bagas, dia juga tahu kalau Cleo itu tidak akan mau merebut Bagas darinya. Dia tahu semua tentang Cleo, karena Cleo adalah sepupunya. Selama ini tak ada yang tahu bahwa Cleo sepupu Reyna, hanya Bagas satu satunya yang tahu mengenai hal ini.

"Cle? Lu gapapa kan?" Cleo tak menjawab dan ekspresinya masih dengan ekspresi yang sama. Bagas kembali mencoba menegur Cleo "Cle? Cleo? Cleo?" Cleo tetap tak bergeming "WOY CLEO! SADAR LU!" Teriak Adi, teman Bagas yang merupakan kakak kelas 12. Cleo pun menerjapkan matanya berkali kali, dan menutup mulutnya yang menganga sedaritadi. "Eng..umm sorry.. gu..gue duluan ya.. bu-bye.." Cleo pun berlari secepat kilat menjauhi Bagas. Wajahnya terasa panas, dia merasa wajahnya kini benar benar memerah seperti tomat busuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

C & CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang