Pesonanya telah membutakan setiap mata
Tak terbatas oleh usia
Bahkan dia telah menyelusup kedalam sendi-sendi manusiaPagi..
Siang..
Petang..
Hingga pekatnya malam..
semua raga sibuk memburunyaEntah apa..
Entah bagaimana..
dan entah tuk apa.. Satu yg pasti,
Banyak dari manusia yg lupa bahwasannya
Dunia ini hanya sementaraSebentar saja
Hanya mampir tuk menorehkan sejarah dalam kitab amal kita
Yang tentu bakal menentukan surga atau nerakaDunia tak kan pernah dapat mnyelamatkan jiwa
Saat api neraka menjilat bgtu panasnya
Tapi entahlah
Kenapa banyak Dari kita seakan tuli Dan buta
Enggan mengingat Allah Dan melaksanakan perintahnyaTunggulah sebentar saja
Hanya dengan kekuasannya
Dunia ini akan hancur dengan dahsyatnyaSaat itu
Penyesalanmu tiada guna
Sejuta airmata mu tak lagi bermakna
Allah tlah murka
Aduhai sungguh celaka kita
Bila amal Dan ibadah kita tak AdaWahai kita yg masih sombong angkuh Dan berbangga
Ingatlah maut akan segera tiba
Ingatlah kampung akhirat menanti kita
Cukupkan memburu dunia
Malah sampai" kita lupa akan yg maha kuasaSolat kita abaikan..
Hanya demi lembaran rupiah yg tak kan menyelamatkanBerubahlah..
mumpung nyawa masih dipinjami
Dan bumi masih kita pijaki
Karna akan ada masanya
Kita mati
Tergolek sepi tanpa nadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ari Sulistyo
Poetrydisini saya akan memposting karyanya mas Ari, hmm sebenarnya saya tak mengenalnya. tapi setiap kali di broadcast kata-katanya menurutku bagus, jadi aku meminta izin kepadanya kalo kata-katanya saya post diakun saya. yoo minna san! enjoyed!!!