2: Hidup Baru

503 41 0
                                    

"Nah, sudah sampai" kata Ayah Keshya sambil tersenyum lebar.

Oh, rumah baru yah? Batin Keshya.

Keshya dan keluarganya pindah ke kota karena Ayah Keshya mendapat pekerjaan di kota.

Ayah Keshya juga sengaja membawa Ibu dan Keshya agar Keshya mendapat pendidikan yang lebih baik daripada sebelumnya.

Keshya membuka pintu mobil sambil menggendong tas berwarna biru muda.

Pandangan Keshya tertuju pada satu rumah, rumah yang akan ia tempati.

"Ayo masuk" kata Ayah Keshya ketika selesai membuka pintu rumah baru Keshya.

Keshya melangkahkan kakinya dengan lemas ketika memasuki rumah tersebut.

"Bagaimana? Bagus 'kan?" Tanya Ayah Keshya.

"Bagus! Tapi.., kamar aku dimana?"

"Kamar kamu ada diatas, kamu naik aja. Biar Ibu yang ripiin baju baju kamu" kata Ibu Keshya sambil tersenyum lebar.

"Tapi 'kan rumahnya baru aja ditempati, pasti di atas gk bersih" kata Keshya mencoba menebak nebak.

"Tidak, udah rapi kok. Kemarin Ayah udah suruh seseorang buat rapiin kamar kamu, 'kan kalau nyampe kamu bisa langsung istirahat dengan nyaman" kata Ayah Keshya meyakinkan Keshya.

Keshya hanya tersenyum kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar barunya.

"Rapih"

"INI SIH KAMAR IMPIAN AKU!" Kata Keshya melihat kamarnya.

Dinding kamar Keshya berwarna biru muda. Diatas kasurnya, telah tersusun rapih boneka boneka. Dikamar tersebut juga terdapat TV berukuran kecil. Kamar tersebut juga memiliki balkon dan sofa.

"MAKASIH AYAH, IBU" teriak Keshya sambil berbaring diatas kasur barunya.

"Uwah! Ini keren! Kerennnn!" Kata Keshya sambil menggoyang goyangkan boneka beruang.

***

"Keshya? Ayo bangun" kata Ibu Keshya sambil menggoyang goyangkan tubuh Keshya.

"Ibu, Keshya capek" kata Keshya sambil menutup wajahnya menggunakan selimut.

"Ayo bangun! Kamu lupa yah?" Kata Ibu Keshya membuka jendela kamar Keshya.

"Lupa apa? Aku masih ngantuk, Bu" kata Keshya lemas.

"Ini hari pertama kamu sekolah!" Kata Ibu Keshya histeris.

"KENAPA IBU GK TO THE POINT AJA TADI" kata Keshya kaget kemudian berlari menuju balkon kamarnya untuk mengambil handuk.

***

-KESHYA POV-

Btari Keshya Valerie,

Panggil gue "Keshya"

Hari ini hari pertama gue sekolah di "kota"

Well, gue anak desa. Tapi hal itu gk buat gue minder.

Kali ini rambut gue dibiarkan terurai, wajah gue normal, tanpa makeup.

Mungkin, hal pertama yg orang kota bayangkan ketika melihat orang desa adalah hitam dan culun, intinya sih mereka membayangkan kalau orang desa itu adalah "nerd"

Tapi mereka salah, orang desa gk sejelek itu, orang orang didesa gk serendah itu.

"SMAS" kata gue melihat gerbang sekolah baru gue.

"Sekolah Menengah Atas Seni" kata gue sambil tersenyum lebar.

Sekolah impian gue! Batin gue senang.

"Keshya? Kamu bisa 'kan cari ruang gurunya?" Kata Ayah gue.

"Bisa kok"

"Kalau begitu Ayah pergi dulu, hati hati yah" kata Ayah gue kemudian pergi meninggalkan gue.

Ayo maju! Mulai hidup baru!

Gue melangkahkan kaki gue dengan semangat memasuki sekolah baru gue.

Sekolah masih terlihat sepi. Entah gue yang datangnya terlalu cepat, atau siswa siswa lain yang datangnya telat.

Ini 'kan sekolah unggulan? Mana mungkin siswanya ngaret, pikir gue.

"Pria itu kenapa?" Tanya gue melihat seorang pria dengan lutut yg luka.

"Serius nih? Gk ada yg nolongin dia?" Kata gue sambil mengedarkan pandangan gue.

Gue pun mengambil sapu tangan dengan motif bunga bunga dan plester dari tas gue.

Gue mulai melangkahkan kaki gue dengan cepat.

Saat gue sudah berada di belakang pria tersebut, gue pun menjatuhkan sapu tangan dan plester tersebut kemudian lari dengan sekuat tenaga.

Sekedar info, disekolah lama, gue itu menjabat sebagai wakil ketua PMR.

Gue gk bisa liat orang terluka. Tapi karena ini hari pertama gue sekolah, gue hanya ingin menolong dia dengan memberinya sapu tangan dan plester.

Hanya itu, gk lebih.

"Semoga dia liat" kata gue sambil terus berlari mencoba mencari ruang guru.

Bug!

"Awww" kata gue menjerit kesakitan.

"Eh, sorry! Gue bener bener gk sengaja" kata gadis yg telah gue tabrak.

"Ah, gk papah, gue yg seharusnya minta maaf" kata gue sambil tersenyum.

Ah, gadis yang gue tabrak cantik banget! Pikir gue.

"Lo.., anak baru?"

"Iya. Boleh minta tolong gk? Ruang guru dimana yah?" Kata gue dengan nada lembut.

"Ruang guru? Mau bareng? Gue baru aja mau kesana loh!" Kata gadis tersebut semangat.

"Boleh" kata gue sambil tersenyum lebar kearah gadis tersebut.

***
Akhirnya bisa next lagi><
Tinggalin jejak yoh^^

Happy? MaybeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang