Summer Dream

212 18 5
                                    

Myeongdong distrik belanja terbesar di seoul, pusat fashion dan kehidupan malam muda-mudi seoul. Tidak hanya fashion, Myeondong juga terkenal dengan tempat-tempat

kuliner yang lezat salah satunya adalah Myeongdong Donkasu yang merupakan salah satu kedai es krim. Kedai ini sangat terkenal dengan menu andalannya Patbingsu atau bisa diartikan dengan es serut kacang merah, kedai ini sudah ada sejak tahun 1983. Musim panas adalah musim dimana kedai ini penuh bahkan sesak oleh pengunjung, berbagai macam varian Patbingsu mulai dari olahan tradisional hingga modern yang menggunakan es krim akan laris terjual bahkan hingga menimbulkan antrian panjang.

Tapi pada musim dingin seperti sekarang ini pengunjung pasti lebih memilih makanan-makanan hangat atau yang lainnya untuk menghangatkan tubuh. Tentunya es bukan pilihan yang tepat saat musim dingin.

Kim joong won pemilik kedai Myeongdong Donkasu biasanya akan menutup kedainya menjelang akhir musim dingin selain untuk beristirahat menjelang musim semi juga untuk berkunjung ke Kota Taebaek, yang akan digelar festival salju di Taman Gunung Taebaek, Provinsi Gangwon Korea Selatan. Kim Joong Won tidak pernah melewatkan festival yang diadakan seminggu dalam setahun ini, bukan karena Ia pencinta salju sejati, tapi karena mendiang istrinya yang meninggal tepat pada perayaan festival ini. Sehingga tiap tahun perayaan festival musim dingin di Taebaek ia akan berkunjung ke kota itu dan memberikan penghormatan pada hari kematian sang istri tercinta yang meminta dimakamkan di Kota Taebaek, kota kelahirannya.

"Ayah, apakah kau sudah siap?" Kim Seonggu putra kedua Kim Joong Wong berteriak menanyakan kesiapa ayahnya, orang tua masa kini membutuhkan waktu bersiap yang takkalah lama dengan anak muda zaman sekarang.

"Jangan teriak-teriak kau bisa membangunkan anakku yang baru tidur," sebuah jitakan mendarat tepat mengenai belakang kepala Kim Seonggu, siapa lagi yang berani menjitak kepalanya selain kakak perempuannya, Kim Seonggi. Walaupun sudah menjadi ibu ia tetap saja bersikap kasar, tapi sikap kasarnya hanya ditunjukkan untuk adik kesayangannya itu.

Sambil mengusap kepalannya yang kesakitan Kim Seonggu merapal sumpah serapah tanpa suara, selain tidak ingin membuat ribut dan membangunkan keponkannya ia juga tidak ingin mendapat jitakan yang kedua dari sang kakak.

"Kau tidak ikut ke Taebaek?" bisikan yang cukup nyaring untuk didengar Seonggi.

"Aku menunggu suamiku pulang dinas, mungkin aku akan menyusul esok lusa. Kau pergilah duluan dengan ayah. Aku pasti menyusul nanti." Percakapan mereka terhenti melihat sang ayah yang sudah siap berangkat.

"Ayo Seonggu kita berangkat, tadi kau yang tidak sabaran. Kita gunakan mobil box saja, aku sudah memasukkan berbagai macam oleh-oleh untuk nenekmu disana." Joong Won berlalu mendahului anaknya untuk ke mobil, ia sudah sangat tidak sabar.

"Kakak tidak pergi bersama kita, apa ayah sudah tau?" sebelum memakai sabuk pengaman Seonggu memastikan ayahnya tau info tidak ikutnya sang kakak.

"Ya, kakakmu sudah bicara dengan ayah. Kakakmu menunggu suaminya, kakak iparmu kan sedang pergi dinas, jadi biarlah mereka menyusul nanti."

"Oke, baiklah. Tapi ayah kenapa kita harus naik mobil box ini, kitakan punya mobil keluarga untuk perjalanan kenapa membawa mobil box kedai sih." Walaupun menggerutu tapi Seonggu tetap memakai sabuk pengaman dan menyalakan mesin mobil dan siap berangkat.

"Ini mobil box pendingin, oleh-oleh yang kubawakan untuk nenekmu akan lebih awet jika dibawa dengan mobil box ini. Sudahlah jangan cerewet, mengemudi dengan benar." Akhir perdebatan ini tentu akan dimenangkan Joong Won. Sekeras apapun Seonggu menggerutu dan tidak terima pada akhirnya ia kan menuruti juga perintah ayahnya.

Sebenarnya perjalanan menuju Taebaek akan memakan waktu 3 sampai 4 jam saja jika menggunakan subway dan dilanjutkan menggunakan bis. Namun ayahnya selalu enggan menggunakan transportasi umum, bisa dibilang ia sedikit trauma dengan transportasi umum. Istrinya meninggal saat menggunakan transportasi umum. Kecuali, keadaan mendesak baru ia akan memakainya. Dengan kendaraan pribadi waktu yang ditempuh cukup lama sekitar 6 hingga 7 jam perjalanan itu belum waktu istirahat, semakin banyak berhenti untuk istirahat maka waktu tempuh akan semakin lama.

FROZEN - Queen ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang