Awal aku berjumpa denganya adalah saat hari kedua aku masuk Senior High School. Saat itu adalah pukul empat sore, dimana bel pulang sekolah telah berdering lima belas menit yang lalu. Aku berjalan menuju halte dekat sekolahku. Aku selalu berjalan tanpa melihat kedepan, maksudku aku berjalan dengan menunduk menatapi jalan yang ku pijak, ini kebiasaanku. Jika tidak seperti itu aku selalu tersandung langkahku sendiri, yah benar aku adalah namja dengan kecerobohan tinggi.
Sesekali aku melihat kedepan untuk melihat sudah sampai mana aku berjalan. Ah tinggal menyebrang jalan aku sudah sampai di halte. Banyak siswa yang sama sepertiku tengah menunggu bus, namun seketika mataku tak sengaja menatap sepasang mata teduh itu. Aku seolah terhipnotis dengan matanya. Kami saling menatap, bahkan ketika aku menyebarang jalan dan sampai di halte. Jarakku denganya sekitar lima langkah. Mataku dan matanya saling menatap dan mengunci satu sama lain.
Aku bahkan tak sadar jika bus yang kutunggu sudah lewat di depan mataku. Orang itu melepaskan tatapan kami dan segera menaiki bus itu. Ketika aku sadar sepenuhnya aku akan segera menaiki bus itu, namun setelah melihat bus itu penuh ku urungkan niatku dan memutuskan menunggu bus berikutnya. Bus itu perlahan lahan maju meninggalkan halte tempatku berdiri. Dan aku sadar jika ia tengah menatap penuh diriku. Dan setelahnya bus itu benar benar pergi. Aku tertawa kecil, tentu saja jika besar mungkin orang lain akan menganggapku orang gila kan? Yah ini begitu lucu aku bahkan tak mengenalnya, dan aku menatapnya dengan penuh. Ini konyol. Yah benar... aku Park Chanyeol si konyol....
Matahari benar benar menggangu tidur tampan (?)ku, sungguh ia tidak tau apa aku baru tidur jam sebelas malam? Aku ini mengantuk, sangat! Oke hentikan tingkah konyolmu Park. Dengan malas aku membereskan tempat tidurku, yah walau aku ini namja tetap kebersihan adalah nomer satu! Hidup kebersihan! Setelah selesai membereskan tempat hibernasiku pada hari libur itu, aku mengambil handukku yang terlipat di lemari. Senandung kecil ku nyanyikan untuk memulai hari barukku. Setelah berkutat basah basahan di kamar mandi aku mengeringkan rambut hitamkku dengan handuk, setelah itu ku ambil tas dan segera turun ke bawah untuk menikmati sarapan pagi. Ku lihat Appa sedang meminum kopi paginya yang ia buat sendiri, danmembaca Koran pagi. Yah rutinitas seorang ayah di pagi hari.
" Pagi appa." Sapaku. Appa membalasnya dengandeheman, ini sudah biasa kudapat darinya.
" Apa eomma belum pulang?" Tanya ku sambil mengoleskan selai coklat di roti gandum. Ah, ia adalah ibu tirikku, ayah menikah dua bulan lalu dengan seorang wanita karir. Ia seorang pengusaha.
" yah, eomma mu sudah deadline, ia harus menyelesaikan pekerjaanya besok." Jawabnya .
" eoh. " jawabku seadanya.
Sejujurnya aku dan eomma tiriku tak begitu dekat. Bukan apa apa hanya saja aku masih canggung denganya. Lagi pula setiap ia dirumah maka kau akan menemukanku betapa di dalam kamar, maksudku berdiam diri dikamar. Setelah selesai sarapan aku segera berangkat menuju sekolah. Sebenarnya aku memiliki seorang Hyung ia sudah memasuki bangku kuliah, ia bernama Pak Yi Fan atau Kris. Eomma kandungku adalah keturunan Chinese jadi ia menamai hyung dengan nama itu, sedangkan aku benar benar nama Korea. Itu kesepakatan bersama, ucap appa yang menjelaskan asal usul nama hyung dulu.
Sebenarnya jarak sekolah dan rumahku begitu dekat dengan berjalan hanya membutuhkan waktu dua puluh menit sedangkan dengan bus hanya butuh beberapa menit saja. Mengingat ini pagi dan berangkat sekolah aku memutuskan untuk menaiki bus, karena jika aku berjalan kaki di pastikan aku terlambat dan juga bau keringat, ugh aku tak mau itu terjadi. Bus yang kutumpangi telah berhenti di halte tujuanku, tentu saja aku turun. Beberapa anak yang berseragam sama sepertiku juga turun membuat bus yang kutumpangi menjadi sepi. Ketika aku berjalan sebuah mobil hitam keluaran terbaru berhenti tepat di samping jalan. Ku perhatikan mobil itu dengan cermat, keluarlah sesosok namja yang sepertinya aku mengenalnya. Ah, namja itu !
KAMU SEDANG MEMBACA
First Of All
FanfictionBerawal dari menatap mata teduh itu, Chanyeol merasakan hati, jiwa dan raganya telah terkunci oleh mata teduh milik namja manis, seimut puppy milik tetangganya yang galak. Akankah perasaannya terbalas? inilah awal kisah Park Chanyeol dan Byun Baekhy...