11. Menemukanmu.

2.4K 152 4
                                    

Typo everywhere.

***

Suara ketukan sepatu mampu ditangkap oleh telinga Lenya. Perlahan ia membuka matanya, mencoba menyeimbangkan cahaya yang masuk ke matanya.

"Udah sadar lagi?"

Lenya terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya. Apakah ia pingsan lagi?

"Begitu terkejutnya melihatku sampai-sampai membuat kamu pingsan." ucapnya. Ia memegang pundak Lenya yang tengah duduk di kursi dengan keadaan terikat.

"Masih ingat aku?"

Lenya berdecak, padahal ia tak ingin melihat cowok ini lagi.

"Deniyan putransha, kamu dulu anak IPA sebelah yang diam-diam suka sama aku."

"Kamu masih ingat aku rupanya yaa?" ucapnya dingin, "tunggu, kemana logat GUE, LU, nya itu?"

Lenya menyipitkan kedua matanya, sejak kapan teman satu angkatannya ini banyak bicara? Padahal dulu, ia adalah anak yang pendiam.

"Hm, aku cuma ingin membuat kamu ingat masa lalu." ucapnya tiba-tiba dan langsung mendorong kursi yang diduduki Lenya keluar dari kamar itu.

***

Mobil hitan melatik milik Adrian berhenti di depan gedung bertingkat. Tanpa aba-aba ia langsung memasuki gedung itu menuju ruangan kerja Guenio.

BRAK!

Tanpa aba-aba Adrian langsung mendobrak pintu ruangan Guenio.

"DASAR BODOH MENGETUK DULU KALAU MAU MASUK! BIKIN KAGET SAJA!" teriak Leo sambil menjitak kepala adiknya sendiri.

"Sudahlah Leo," lerai Raditya, "Adrian kemari!"

Adrian menghampiri calon mertuanya *asek yang tengah duduk di sofa dengan Yoga yang sedang berkutat dengan laptopnya.

"Nih!"

Adrian menoleh ketika seseorang menyodorkan segelas teh hangat padanya. Terlihat Rafa dengan wajah datarnya yang sangat memuakkan itu. Menurut Adrian sih.

"Kak Adrian coba lihat ini!" perintah Yoga sambil menunjuk sesuatu di layar laptopnya.

Adrian mengikuti intruksi itu, terlihat gambar peta kota tempat mereka tinggal.

"Lingkaran biru ini adalah lokasi kita. Dan lingkaran hijau ini, lokasi kak Lenya."

"Lah? Kok bisa?"

"Hebat!"

"Kamu tahu dari mana?"

"Hm saat aku melihat ruangan menjahit kak Lenya di butik kak Relya, aku melihat benda ini." Yoga menunjukkan sebuah benda berukuran kecil.

"Aku iseng memasukan benda ini pada laptopku, dan tahunya ada peta seperti ini." lanjutnya, "banyak lingkaran di peta ini, lalu aku menyuruh kak Relya mengumpulkan baju rancangan kak Lenya pada malam itu."

Yoga berdiri dan mengambil sesuatu dari kantung plastik yang ia bawa. Sebuah setelan jas yang dipakai Adrian saat itu, "Lihat lingkaran di balik kerah ini?"

2. Dear Mantan: Cinta Butuh Kepastian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang