Story 27

3.5K 112 3
                                    


Yeahhhh, aku balik lagi buat lanjutin kisahnya, jangan lupa di vote dan coment loh Readers..... sebelum baca wajib ngasih vote, minimal satu vote, ehhh emang setiap orang satu vote ya??? hehehe....lupa!! ya udah yuksss... capcuzzz

Happy Reading....

.

.

.

.............................................


Story 27


Author Pov

Tanpa ia sadari, ia menjatuhkan ponselnya dan memejamkan kedua matanya sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa ia sadari, ia menjatuhkan ponselnya dan memejamkan kedua matanya sejenak. Ia tak tahu harus berbuat apa setelah melihat kejadian itu. Apa aku harus menegur dan memergokinya? Batinnya. Rose berbalik dan berlari keluar kamar hotel itu. Ia menutup pintunya dengan keras dan berlari, berlari dan terus berlari. Bahkan ia tidak menyadari bahwa ia sedang berlari melalui tangga darurat, bukan lift.

Di sisi lain, Han Tae Jun dan Shin Ji Yeong terkejut ketika mendengar ada suara pintu yang terbanting. Dengan segera Tae Jun bangkit dan memakai kembali boxernya. Ia melangkah turun dari ranjang. Namun apa? Ia menemukan ponsel yang tergeletak di lantai. Ia raih ponsel itu dan betapa terkejutnya ia ketika menghidupkan ponsel itu dan tahu siapa pemilik ponsel itu.

"Rose?" kedua matanya membelalak dan jantungnya mulai berdegup dengan kencang.

"Tae Jun? siapa?" Ji Yeong memeluknya dari belakang. Dengan cepat Tae Jun melepaskan pelukan Ji Yeong dan segera memakai pakaiannya. Ia langsung berlari keluar dengan tanpa menghiraukan panggilan dan teriakan Shin Ji Yeong.

"Bagus!! Kau memang harus bertengkar dengannya." Gumam Shin Ji Yeong dan kembali masuk ke dalam kamar hotel itu.

" Gumam Shin Ji Yeong dan kembali masuk ke dalam kamar hotel itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lain tempat, Rose masih berlari dengan membawa sepatunya. Ia berjalan dengan kaki telanjang tanpa alas. Dengan mata yang sembab akibat menangis, ia terus melangkah meski orang-orang di sekitarnya tampak bingung melihat keadaan Rose saat ini. Namun dia tidak peduli dengan pandangan semua orang.

Damn, My Husband (sudah terbit self publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang