Chapter 1

76 2 0
                                    

Aku keluar dari cafe itu sambil menangis, dengan langkah cepat aku membuka payungku dan menerpa hujan yang sangat deras.

Dari kejauhan aku mendengar teriakanmu "Gracia dengarkan aku dulu aku belum selesai!"
Tidak Gracia jangan menoleh semua sudah jelas! Jangan pernah luluh lagi dengan kebohongan nya.

Aku berusaha menguatkan hati ku, bagaimana bisa aku percaya dengan kebohongannya selama ini. Bertahun-tahun menjalin hubungan saling memiliki tetapi akhirnya dia berani menghianatiku.
Masih terbayang saat masa-masa bahagia kita, saat dia mengucapkan janji setia di hadapanku dan memberiku sebuah boneka panda lucu. Saat itu aku merasa bagaikan wanita yang sangat beruntung dapat memilikinya, dia adalah sosok lelaki impian yang selama ini aku harapkan.

Ah itu dulu! Aku tersenyum kecut membayangkan betapa berubahnya dia sekarang.

****
Ting!Ting!Ting!
Aku berusaha mengalihkan pandanganku ke ponselku yang menandakan ada pesan masuk. Ada 3 pesan dan 1 panggilan tidak terjawab. Aku membuka pesan itu dan semua dikirim oleh Marchell, "Gracia tidak bisakah kau bersikap tidak kekanak-kanakan? Aku belum selesai bicara dan kau berani meninggalkan ku begitu saja? Pikirkan perasaanku dan jangan selalu bersikap egois seperti itu. Sepuluh menit lagi aku sudah ada di depan rumahmu tolong perlakukan aku sebagai seorang tamu yang terhormat"
Tanpa sadar air mataku mulai menetes lagi. Tidakkah dia sadar siapa yang egois disini, berani mengingkari janji dan masih menyalahkanku?

****
"Masuklah" ucapku saat dia benar-benar datang ke rumahku. Diapun masuk dan duduk tanpa aku mempersilahkannya.
"Apa lagi yg ingin kau bicarakan padaku?" ungkapku to the poin. "Oke aku hanya ingin menjelaskan bahwa ya benar aku dan Tessa menjalin hubungan selama ini, dan kami menjalinnya sudah lebih dari 3 bulan. Aku melakukannya karena aku juga butuh perhatian lebih, dan aku menemukan itu pada diri Tessa."

Aku mengigit bibirku kuat-kuat untuk menahan tangisku, sungguh kenyataan ini menghancurkan ku

"Haha hebat sekali kau rela datang kemari walapun sedang hujan hanya untuk mengakui dan membanggakan gadis simpananmu itu di hadapanku. Jika kau ingin bersamanya silahkan aku tidak akan melarangmu."

Aku bangkit dan meninggalkannya tetapi dengan sigap dia menarik pergelangan tanganku
"Percayalah Gracia aku akan tetap mencintaimu tapi mungkin semua akan sedikit berbeda sekarang.............."
"kau harus membagi cintamu untuk gadis itu juga kan? Kau harus membagi waktu, dan perhatianmu untuk nya? Bukankah itu perbedaanya?" air mataku pun jatuh dengan derasnya, Oh Tuhan ini sangat sesak!
"Percayalah Gracia aku akan adil dan.............."
"adil? Sudahlah cell aku tidak akan pernah tertarik dengan ucapanmu itu. Lebih baik tinggalkan saja aku dan silahkan berbahagia bersama nya, aku juga tidak akan mengganggumu lagi. Semuanya tentang kita sudah berakhir hari ini, pergilah!" aku melepaskan tanganku dari genggamannya dan berlari ke kamarku.

Beberapa menit kemudian aku mendengar mobilnya keluar dari halaman rumahku. Dan membuat aku mengerti bahwa dia telah memilih meninggalkanku dan berbahagia dengan gadis nya

Hujan dan RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang