"Hati tak pernah berencana untuk jatuh."
----
Masih di masa putih abu. Aku masih lugu. Tahu cinta tapi tak pernah rasa.
Ada satu tatap yang berbeda dengan tatapan yang biasa kutemui. Tatapan yg enggan hilang dari ingatanku. Dalam.. sangat dalam ia menatapku. Tak sadar ia telah tenggelam. Ia tenggelam dalam tatapannya kepadaku. Ia tak sendiri. Ia membawaku ikut tenggelam. Tatapan yang membuat hatiku tak lagi seirama dengan nadi.
Ia membawaku jauh dalam mimpi indah. Hanya dalam tatapannya. Bibirku tak bisa terkendali. Ia dengan lenggang tersenyum ke arah sumber tatap itu. Aku jatuh cinta.
Sehari, dua hari, seminggu, sebulan. Tatapannya mulai pudar. Ia mulai naik ke permukaan dan hendak keluar.
Itu hanya tatapan biasa kini. Tak lagi sama. Tatapan itu hanya sekedar memancing senyumanku.
Aku mulai mengerti. Tidak semua tatapan datang untuk mencinta. Ada tatapan yang hanya datang lalu pergi. Tatapan kebahagiaan semu
KAMU SEDANG MEMBACA
Ssssttt. It's Just Love
No FicciónTulisan tentang berbagai jenis cerita cinta yang paling memilukan