(Kirana POV)
Selamat pagi semua!! Ayooo semangaat!! Hari baru sudah dimulai. Saat ini, aku resmi menjadi anak SMA. Oh iya! Perkanalkan namaku Kirana Lestari Wiratma. Biasanya aku dipanggil Kirana. Aku anak ke 2 dari 2 bersaudara. Kakakku bernama Nizar Kurnia Wiratma. Saat ini mas Nizar kuliah semester 1 di Universitas Nirwala, fakultas Teknik Komputer, jurusan Teknik Informatika. Di rumah, aku hanya tinggal berempat dengan ayah, ibu, dan mas Nizar. Ayahku adalah karyawan swasta di perusahaan asing. Ibuku? Dia adalah malaikat pelindungku. Haha. Ibuku adalah seorang ibu rumah tangga, namun keahlian dalam memasaknya terutama dalam membuat kue sangatlah hebat. Ibu menerima pesanan kue kering maupun kue basah. Kue ulang tahun juga jago loh! Karena keahlian ibu tersebut, aku mewarisi sedikit keahliannya. Aku juga bisa membuat kue. Tapi sayangnya, kreatifitasku kurang, jadi aku lebih sering membuat kue bolu, brownies, atau black forest.
Aku mempunyai satu kebiasaan yang entah kapan aku mulai. Setiap aku lagi berantem sama mas Nizar, atau aku punya masalah di rumah, aku pasti pergi ke rumah Tanaya, sahabatku. Aku dan Tanaya berteman sejak TK. Tadinya rumah kita berjauhan. Namun saat kelas 2 SD, orang tua Tanaya memutuskan untuk pindah. Kebetulan tetanggaku ada yang ingin menjual rumahnya. Rumah itu cocok bagi keluarga Tanaya sehingga mereka pindah berdekatan denganku. Sampai saat ini, aku bingung kenapa aku dan dia masih bisa bersahabat baik. Padahal sifatku dan Tanaya berlawanan. Aku anak yang sulit bergaul, sedangkan Tanaya adalah anak yang gampang untuk bergaul. Aku tipe orang yang cuek dengan orang yang tidak aku kenal, namun Tanaya adalah orang yang welcome sama setiap orang. Tapi, ada persamaan dari kami. Sama-sama suka Winnie the Pooh, warna biru dan abu-abu, suasana yang tidak ramai, dan kopi! Terkadang saat di rumahku atau di rumah Tanaya, ia membuat minuman yang beraroma kopi, sedangkan aku membuat camilan yang mudah dan cepat. Sehingga, seringkali waktu kosong kami terisi dengan hal-hal yang kurang berguna sih sebenarnya. Hahaha (jangan bilang Tanaya ya, dia nggak suka dibilang ini hal yang kurang berguna).
Setelah lulus TK, kami masuk di SD yang sama sampai kami SMA pun di sekolah yang sama. Namun aku tidak pernah sekelas dengannya. Setiap berangkat dan pulang sekolah kami selalu bersamaan.
Oke, balik lagi ke masalah awal. Hari ini benar-benar menjadi hari istimewa bagiku. Status SMA sudah menyandang. Di sekolah ku berbeda dengan sekolah lain. Ya, biasanya di sekolah lain diaadakan MOS dimana ajang MOS tersebut untuk memperkenalkan siswa/i baru dengan cara yang 'ajaib' bagiku. Namun, di SMA Budi Asih, tidak demikian. Kami sudah dibiasakan mengenakan seragam putih-abu di hari pertama. MOS yang di adakan pun hanya mengenal seluk beluk sekolah, guru serta pegawai, anggota OSIS dan ekskul yang ada dalam sekolah.
"Kirana!" panggil seseorang saat aku sedang memakai sepatuku di ruang tamu.
"iya sebentar! Gue lagi pake sepatu Nay!" jawabku "Bu, Kirana berangkat ya! Assalamualaikum."
"iya nak, hati-hati ya! Jangan sampai terlambat!" ucap ibu
Sesampainya di sekolah, kami mencari nama dan kelas masing-masing. Aku sudah menemukan nama dan kelasku.
"lo dimana? Gue di X-1 nih." Ucapku pada Tanaya.
"ah kenapa sih gak satu kelas aja? Gue di X-2" ucapnya sambil memanyunkan bibir mungilnya.
"yaudah ke kelas yuk." Ucapku sambil melangkah pergi yang kemudian di susul dengan Tanaya. Setelah bel berbunyi, kami melakukan upacara sekolah yang aku rasa ini sangatlah formal. Setalah itu, sebagian dari kelas X di bagi menjadi beberapa bagian. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengenalan lingkungan sekolah. MOS yang diadakan di sekolah hanyalah 2 hari. Di hari pertama, kegiatan yang dilakukan pada saat MOS adalah pengenalan lingkungan sekolah, perkenalan dengan guru serta karyawan, dan pengenalan anggota OSIS. Kegiatan hari ini selesai pada pukul 13.00.
Setelah selesai, aku dan Tanaya langsung menuju rumah. Sesampainya di rumah.
"Assalamualaikum.. Bu, Kirana pulang!" ucapku saat memasuki rumah.
"Waalaikumsalam. Gimana MOS di sekolah?" tanya ibu kepada Kirana.
"Alhamdulillah lancar bu. Hari ini Cuma pengenalan lingkungan sekolah, guru dan karyawan sama anggota OSIS. Udah sih gitu aja." Jawabku singkat.
"besok apa kegiatannya?" tanya ibu.
"unjuk aksi ekstrakulikuler sekolah bu. Yaudah Kirana naik dulu ya bu, mau ganti baju terus istirahat." Ucap Kirana dan melangkahkan kakinya ke lantai atas. Saat ia berada di kamar, ada pesan masuk di hpnya.
Gue ke rumah ya Kir!
From: Tanayaku
Iya sini langsung ke kamar aja.
To: Tanayaku
Selang beberapa menit, Tanaya mengetuk pintu kamarku.
"masuk aja gausah pake ketok pintu segala" ujarku pada Tanaya.
"hehe tau aja lo. Eh, eh, lo tau gak? Di kelas gue ada cowo sumpah keren bingo! Namanya Agham Latanza Wiraatmadi. Panggilannya Agham. Sumpah tuh cowo keren banget Kir! You must see him baby!" ucap Tanaya.
"let's see tomorrow." Balasku yang selanjutnya sibuk membuka lembar demi lembar novel yang sedang aku baca, sedangkan Tanaya sibuk dengan angannya sendiri membayangkan Agham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan Terakhir
Teen FictionKirana, sahabat terbaik Tanaya harus mendapat cobaan-yang cukup- berat. Segala cara ia lakukan demi sahabatnya tersebut tanpa kenal kata menyerah. Akan tetapi, takdir berkata lain. Keadaan kini berbalik kepada Tanaya. Apa yang harus diperbuat Tanaya...