Hai ini karya ke 4 ku
Cerita ini terinpirasi saat aku remaja dulu tetanggaku
punya putra seorang polisi
Biasanya saat weekend sang polisi pulang kerumah dan saat itu bertepatan temen - temen ngumpul bareng dirumah dan sang polisi ganteng akan digodain habis habisan aku hanya tersenyum bila ingat itu eit tapi aku tak terpengaruh karna selain sudah kenal dari kecil aku juga sudah punya kekasih seorang anggota marinir yang sekarang jadi suamiku ah... Jadi baper...ingat suami yang sedang bertugas ...waduh lha koq jadi curhat ok deh silahkan dibaca ya kisahku ini....cekidot...
dear mr police
genre : romance/ hur/comfortSiang hari yang terik hari ini tak mengurangi keceriaan seorang gadis yang baru pulang dari kuliah. Bersama ketiga sahabatnya dian , hera dan wati , dara nama gadis itu yang biasa dipanggil rara bersenda gurau disepanjang jalan menuju gerbang kampus yang bersebrangan dengan markas besar kepolisian , merekapun saling lempar candaan
"Ra nanti malam jalan yuk udah lama nggak jalan nih kangen jalan rame - rame kayak dulu ya nggak cuy"
"Bener kata hera inikan weekend jadi bakalan seru kalau kita jalan sekalian cari jodoh ya nggak sih"
"Kamu aja kali yang cari jodoh kita mah enggak kan kita ini masih abg "
"Abg ...abg moyangmu kita udah mahasiswi lagi bukan anak SMP , lagian sepertinya
aku nggak bisa ikut deh soalnya nanti aku nemeni omku ke acara pernikahan anak temennya jadi maaf ya
mungkin nex time aku bisa"
"Hah rara gagal deh acara nostalgiaannya"
"Maaf "
"Ya udah sih rara kan udah minta maaf ...yuk kita nyebrang mumpung jalan lagi sepi" Keempat gadis cantik itupun menyeberang jalan bersama sambil tetap bersenda gurau bahkan setelah sampai disebrang yang notabene berada tepat didepan pos penjagaan mabespol merekapun masih bergurau walau dengan kapasitas yang dikurangi.
"Hii hii hii"
"Hus jangan berisik horor tahu kalau tiba - tiba didor gimana ?"kata wati si tukang usil.
"Kalau aku sih mau - mau aja ditembak sama yang jaga tuh cakep juga tuh"
"Iya her kamu bener emang cakep tapi menurutku lebih cakep lagi yang lagi nelfon tuh amboi handsome banget mau nggak ya dia ama aku " celetuk dian
"Ye gr tuh sayang sekali dee lihat tuh dia sukanya sama rara kayaknya dari tadi dia melihat rara , ya walaupun
agak jutek sih tapi aku berani sumpah kalau dia terpesona ama rara"
"Beneran nih...jangan bikin aku gr dong her!"
"Eh siapa yang bikin gr emang bener koq tadi dia liatin kamu ra...coba kamu lihat deh pasti terpesona" "hm ganteng sih tapi aku nggak tertarik pengennya sih sama pengusaha wee lagian udah bosen liat papa sama om pakai uniform kebesaran mereka belum lagi kakak ipar jadi kalau bisa tuh cari suasana baru"
"Jangan gitu ra kena tulah tau rasa kamu"
"Haa haa haa ups sory " bersama sama mereka tertawa sambil menutup mulut mereka dengan tangan sampai suara gemuruh langkah kaki dan jeritan kecil dari para gadis dan sorakan para pemuda menginterupsi , sejenak mereka terdiam sanbil menengok kebelakang dan akhirnya Rara bertanya pada seorang gadis yang lari mendekati mereka
"Hei teman ada apa kenapa mereka takut dan menjerit?"
"Ngeri kak a...ada orang gila yang mondar mandir memeluk dan mencium para gadis yang terlihat olehnya ... kalian cepatlah cari perlindungan i...itu orang gila itu sudah kelihatan ayo lariiii kak"
"Hwaaa mamaa!!!!"
"Kyaa raraa tolongin dong gimana nih ra gue kan masih perawan ting - ting Ra "
"Berisik kamu dee kamu kira aku janda apa ya iyalah kita prawan orang masih baru masuk kuliah , sudah kamu lari ke penjagaan saja sana buru"
"Wati dan hera gimana?"
"Udah jangan pikirin , mereka mungkin sudah dapat tempat bersembunyi
udah buru kamu ke pos penjagaan!!"
"Lalu kamu gimana dia bakal ngejar kamu dong"
"Iya aku tahu mangkannya kamu disitu aja biar aku yang akan mengalihkan perhatian biar kamu nggak dikejar " Rara terus berlari
menghindari orang gila itu namun otaknya sudah buntu mau lari kemana lagi dia "Shit orang gila itu sudah mendekat ya Tuhan bantu aku"Rara sudah tidak mampu berfikir lagi saat itulah tiba - tiba lenganya seperti ada yang menarik
"Kyaaa toll...
"Grep" ..."mppf...mm"
"Diamlah atau kau ingin dia mendengarmu!" Darapun mengangguk patuh dengan pasrah dan karena masih gemetar dan ketakutan tanpa sadar dara mencengkeram baju penolongnya sambil menyembunyikan wajahnya
dibahu orang itu...aroma musk dan jasmine berpadu dengan aroma maskulin seketika menyapa indera penciuman Dara membuat tubuhnya yang gemetar rilex seketika ...ah rasanya dia ingin bersandar di bahu ini selamanya ...hm
nyaman sekaliii...
"Ehm...ehm... hei apakah kau akan memelukku selamanya
nona? orang gila itu sudah diamankan"
"Eh ....em maaf - maafkan aku dan ta..thanks ya karena sudah membantu"
"Hm..."orang itupun berlalu begitu saja sambil menjawab panggilan hpnya ..."ya...hm bagus ya bawa langsung saja agar tidak menimbulkan keresahan!!"
Dara masih termangu menatap kepergian orang itu sampai sebuah tepukan dibahunya menyadarkannya
"Sst ...sst ra...ehm terpesona boleh saja nggak usah pakai bengong lagi no orangnya sudah pergi , kalau kamu masih bengong disini disangkain patung loh trus ditaruh deh dilapangan mau...hii hii hi " dara langsung melotot mendengar ucapan temannya yang satu ini
"Eh enak aja ngatain orang patung pakek mau ditaruh dilapangan lagi awas ya nggak bakalan kutraktir "
"Eh eh jangan dong ra aku kan belum dapat kiriman ra masa kamu tega sih temenmu yang unyu dan manis ini makan mie rebus terus kribo dong lama - lama"
"Haa haa haa kamu ini dee nggak sadar ya tanpa makan miepun dari jaman kompeni rambut kamu sudah kribo"
"Eh iya ya lalu tahu dari mana kalau rambut aku kribo dari lahir"
"Tentu saja dari foto keluargamu yang kamu tunjukin waktu itu dari aki nini sampai cicit kribo semua haa haa haa jangan bilang kamu lupa rambut kebanggaan keluargamu haa haa haa bisa - bisa disumpahin nenek moyangmu nggak punya rambut seumur hidup mau"
"Eh jangan dong akukan masih ingin cantik lagi biar stok cowok nggak cuma lihat kamu melulu"
"Sudah ah jangan bercanda mulu kasian no hera dan wati nungguin lama"
"Eh bukannya situ ya yang bikin lama "
"Hii hii hii udah tau nanya wee"
"Hem dasarrr..raraaa"
Skip time
"Hem pakai baju apa yah" malam itu terlihat dara sedang memilah milah baju untuk dipakai kepesta pernikahan putri salah satu petinggi polisi. Setelah lama memilih akhirnya pilihan Dara jatuh pada gaun coklat muda dengan perpaduan broklat yang penuh bordir keemasan pada bagian dada dengan tali kecil dibahu sementara pada bagian bawah polos dengan model mengembang tak lupa bolero cantik sebatas bawah dada menambah kesan simpel namun tetap elegan apalagi ditambah satu set perhiasan bermata berlian plus tas tangan dan stilleto berwarna gold...ehm lengkap sudah persiapan Dara sekarang langkah pertama membersihkan wajah dan merias wajah dengan ketrampilan Rara dalam hal merias dan make over tak sulit bagi Dara mengaplikasikan riasan wajah dan rambut yang sesuai untuk datang ke pesta
dan setelah 30 menit voila selesai sudah kini Dara terlihat anggun dan sempurna sampai farah sang kakak terpesona dibuatnya
"Dara kakak nggak nyangka kalau adik kakak cantik sekali ...its amazing...so beautiful verry...very beautiful kakak yakin kamu nggak kalah sama sang pengantin"
"Ah kakak bisa aja Rarakan jadi malu kak"
" Hah tumben tumbenan kamu malu biasanya juga nggak tahu malu"
"Kakak awas ya nggak rara bikinin puding lagi "
"Ya deh maaf sana berangkat gih udah ditungguin mas iwan sama om haris tuh"
"Ok deh da kak!! da ponakanku cepet keluar ya tante udah nggak sabar nungguin kamu!" kata dara sambil mengelus perut sang kakak lalu diapun berlari kecil menuju keteras rumahnya disana sudah ada kakak ipar dan sang om yang telah siap berangkat ke acara.
"Maaf om mas iwan kalian kelamaan nunggu yah?"
"Udah biasa ra bahkan nungguin tantemu lebih lama lagi ya nggak wan"
"Iya om itulah kelebihan wanita"
"Hii hiii maaf deh kalau kelamaan !"
"Ya sudah ayo kita pergi nanti terlambat" dan merekapun segera pergi ketempat pesta.Dan setelah menempuh 15 menit perjalanan merekapun sampai ketempat tujuan sebuah balai prajurit yang telah disulap menjadi sebuah tempat yang indah yang penuh lampu dan bunga - bunga ada banyak tenda - tenda raksasa disamping kiri dan kanan.Ketiga orang itu jalan beriringan dan kebanyakan orang yang bertemu mereka akan memberikan hormat karena ketiga orang itu merupakan salah satu tamu undangan penting dalam pesta ini. Ketiga orang inipun dipersilahkan duduk diarahkannya mereka disalah satu sisi paling depan yang dibelakangnya penuh dengan orang berpakaian resmi. Tempat duduk yang dimana saat mereka tiba semua orang memberi hormat pada mereka euh duduk sebentar saja Rara merasa bosan.
"Om Dara bosen!!"
"Kamu ini baru saja sampai sudah bosan tunggu sebentar om mau kenalin sama putra teman om"
"Om... kan sudah Rara bilang tidak ada perjodohan om lupa ya"
"Siapa bilang ini perjodohan ye ngarep tuh" seloroh iwan menggoda
"Kalian ini seperti kucing dan tikus saja... nah itu mereka datang Ra jaga sikap kalau tidak nanti papamu bakal dipermalukan"
"Iya - iya om Rara tahu"Dan orang - orang yang dimaksudpun mendekat
"Wisnu bramantyo apa kabar apa kau datang dengan Arya?"
"Maaf kakak tidak bisa datang banyak kasus yang harus ditangani disana tapi sebagai ganti aku membawa putrinya Dara bramantyo dan ini menantu kakak Iwan adi putra"
"Dara kenalkan ini senior om dan sahabat papamu om Andi prawira" darapun mengulurkan tangannya sambil tersenyum
"Dara"
"Hei kamu cantik sekali matamu indah seperti mamamu"
"Thanks om , om ini bisa saja"
"Bener loh ya nggak nak?"
Sang anakpun hanya menunduk hormat.
"Oh ya wisnu , Iwan , Dara ini putraku Yudha prawira"
"Salam ke hei...kamu...kamukan...
"Hm...Taraaa gimana bagus nggak
Vote nya dong aku tunggu ya bay.....see you next chapter...
YOU ARE READING
DEAR MR POLICE
RandomAku dekati kau menjauh Aku perhatian engkau acuh Kucurahkan kasih sayang Kau bilang nggak ada kerjaan Huft capeknya Aku Tapi mau dibilang apa Ini takdirku Ya...takdirku untuk mencintaimu