Awal dari segalanya

189 3 1
                                    

Percayalah aku hanya wanita biasa yang sedang berharap lebih pada satu pria yang aku dambakan. Dia sangat dekat denganku namun segalanya tak seindah yang kalian pikirkan. Aku dan dia memutuskan untuk menjalani semuanya tanpa ada status apapun.
Awalnya aku setuju dengan keputusan ini. Aku berpikir lebih baik aku dekat dengannya namun tak ada status daripada aku harus melalui hari-hariku tanpa ada candanya,perhatiannya bahkan segala tentangnya. Namun semua itu berjalan tak seindah apa yang aku pikirkan. Meski aku tau konsekuensi dari keputusan yang kami ambil tapi aku harus terus mengikuti alur ceritanya. Dan yang aku percaya hanyalah

"Rencana Tuhan lebih indah dari apa yang kita inginkan"

Untukku saat itu berada didekatnya saja sudah anugerah besar yang Tuhan beri untukku. Namun aku tau hubungan tanpa kejelasan seperti ini tak akan seindah apa yang aku bayangkan. Aku sangat menyayanginya namun aku tak tau jelas bagaimana perasaannya terhadapku. Aku berdiri disini di tanah ini dengan penantian dan harapan yang besar untuk menunggu kepastian dan kejelasan status ini. Mungkin menurut oranglain aku cukup bodoh untuk berada diposisi ini. Aku berada dalam posisi yang membuatku masuk kedalam luka itu dengan sendirinya.
Pria berkulit coklat itu sungguh membuat hatiku luluh. Entahlah berada didekatnya terasa nyaman. Aku tau pertemuan adalah awal dari perpisahan, namun jika boleh aku meminta pada Tuhan biarlah kami berdua bersatu tanpa adanya perpisahan yang menyakitkan. Berkali-kali aku membuatnya mengerti bahwa aku butuh kejelasan untuk kedekatan kami ini namun dia tetap tidak paham dengan hatiku. Aku rasa akulah yang terlalu memaksa. Aku rasa akulah yang terlalu berharap. Tapi aku selalu menyebut nama indah itu dalam setiap doaku karena aku tau Tuhanku tidak tidur dan aku tau cinta yang paling tulus bukan hanya dalam ungkapan tapi dalam doa biarlah aku dan dia Tuhan yang atur. Bukankah setiap yang kita inginkan harus kita raih dengan kerja keras,usaha dan doa. Lalu apa salah aku selalu memaksa kehendakku pada Tuhan bahwa aku ingin selalu bersamanya bahkan lebih dari saat ini ?
Sampai saat ini aku tak tau persis apakah dia tidak mempunyai persaan yang sama denganku ? Apakah dia tak mengerti dengan semua yang aku rasakan ? Apakah dia tak mengerti apa arti dari segala perhatianku ? Ataukah dia hanya berpura-pura tidak tau. Sudahlah jalani saja dulu bagaimana akhirnya Tuhan yang tau.

Hubungan Tanpa StatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang