Helena dan Rafa berbaring diatas kasur. Mereka berdua sedang menatap langit-langit kamar yang terlihat sangat tidak menarik. Hening, menyelimuti keadaan mereka saat ini.
Itu adalah kebiasaan mereka, tidur-tiduran, duduk sambil mengobrol tentang berbagai macam obrolan, mulai dari Pr, cewek-cowok hits disekolah, ujian, hari-hari disekolah, atau rencana weekend. Mereka melakukan rutinitas ini setiap malam yang tidak akan pernah terlewatkan .
Tiba-tiba, Helena pun bertanya "Rafa, kamu sudah pernah merasakan jatuh cinta?"
Yang ditanya pun hanya menjawab "Emang kenapa?" Dia bertanya dengan hati-hati.
Helana pun tersenyum. "Aku belum pernah merasakan jatuh cinta."
"Huuuuh, kamu enggak usah merasakan jatuh cinta. Kalau kamu enggak siap buat sakit hati." Rafa mendengus dan memutar tubuhnya untuk menghadap Helena.
"Aku siap kok. Yang namanya jatuh cinta pasti harus terima segala konsekuesi nya lho, Raf."
Rafa tertawa lucu sekali. "Iya deh, tapi jangan nangis yah kalo misalkan disakitin sama cowok."
"Yeah, oleh karena itu aku ingin tahu. Gimana sih rasanya jatuh cinta?"
Mereka berdua terdiam, larut dengan pemikiran masing-masing
"Kira-kira nanti siapa yah, yang bakal jatuh cinta duluan?"
Rafa pun menjawab pertanyaan itu. "Aku."
Helena pun tertawa. "Mungkin. Pokoknya kalau kamu sudah merasakan jatuh cinta, kamu harus cerita ke aku."
Rafa tersenyum dan mengangkat bahu. "Tidak ingin janji apa-apa".