PART 11

2.1K 119 2
                                    

"tuhan, terima kasih telah membuat dia masuk ke hidupku, memberikan setiap ketenangan padaku, cinta dan kasih sayangnya adalah hidupku sekarang, buatlah kita selelu bersama tuhan" 

________ 

pagi ini, keshya dan david pergi ke taman, keshya tak tau maksud david mengajak nya ke taman itu, david dari tadi hanya diam.

terliat raut kebingungan dari wajah david, keshya pun tak kalah bingung, sepasang kekasih ini membaringkan tubuhnya di rerumput hijau ditaman itu, menatap langit biru, menghirup udara lalu dihempaskan kembali ke udara, ditengah tengah kedamaian itu, ada kebingungan antara keduanya.

"apa yang kamu mau omongin?" ucap keshya yang memecahkan keheningan diantara mereka.

"aku serius mau kenalin kamu ke orang tua aku, sebelum kita melangkah lebih jauh" ucap david

"tapi aku juga belum siap kak, aku belum izin ke orang tua aku, atau paling nggak aku izin ke kak tasya lah" uacp keshya.

"tapi kalau misalkan kamu izin kemereka masalah makin panjang!!!!" ucap david yang kini disertai bentakan, keshya menunduk takut, ia tak pernah melihat david semarah ini.

"huh... maafkan aku princess, aku nggak bermaksud bentak kamu, aku cuma,,, aku cumaa..." ucapan david terhenti karena dipotong oleh keshya

"apa yang sebenernya kakak embul aku ini sembunyiin dari princessnya?" tanya keshya sembari mengelus pipi david mengenakan tangas halusnya.

"aku bakalan dijodohin sama cewek lain kalau misalkan dalam seminggu aku nggak bawa pacar aku ke hadapan mereka" ucap david yang mampu membuat keshya melepaskan tangannya dari pipi david.

tubuh keshya berguncang hebat, butiran butiran bening yang semakin lama semakin cepat mengalir itu membasahi pipi keshya, hatinya yang sekuat tenaga ia bangun agar tak retak lagi, kini bisa dihancurkan melewati kata kata yang tadi diucakan oleh david, bagai dihimpit ribuan ton kini rasanya, badannya serasa lumpuh, pikirannya serasa berkencambuk, ia berharap ia bisa amnesia sekarangia, tak menyangka, seseorang yang sangat bisa meluluhkan hatinya itu, akan menikah dengan orang lain. "tinggalkan aku sendiri kak" ucap keshya saat tau david akan menyentuh lengannya.

"dengarkan penjelasanku dulu.. aku tetap me.." 

"tinggalin gue kak, gue kecewa sama lo" ucap keshya lalu bangkit dari duduknya dan berlalu dari hadapan david, sering erdengar teriakan david yang memanggil nama keshya, namun percuma.

keshya mencari taksi dipinggir jalan, setiap ada taksi tapi sesalu ada orangnya, alam seakan menuntun keshya tetap berada disini, namun kakinya meronta ingin menjauh dari taman ini.

keshya teringat sesuatu, kantor lala, ya kantor lala dekat dengan taman ini, mungkin bila keshya jalan takkan terlalu capek, kini keshya mulai melajukan kakinya disepanjang trotoar, banyak para pedagang yang mencemooh keshya karena menangis, tapi itu tak membuat keshya bergeming, ia tetap setia pada pendiriannya.

tak disangka ia sampai dikantor lala, ia memasuki kantor itu dan bertanya pada satpam yang sedang berada diambang pintu masuk, "bu della ada pak?" 

"mbak yang model itukan?" tanya satpam itu memastikan

"iya" 

"sudah ada janji?" keshya menggeleng, nafasnya masih tak beraturan, mata dan pucuk hidung keshya memerah, seperti layaknya seseorang yang habis menangis seperti keshya

"kalau seperti itu keresepsionis nya aja mbak" tak mau mengulur waktu, keshya berlari menghampiri resepsionis.

"mbak, bu della ada?" 

KESHYA (케시야)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang