2

4.3K 478 78
                                    

"Silahkan di minum sajangnim. Maaf sudah membuat mu menunggu lama."

Gadis bersurai coklat gelap yang sedang berdiri di hadapan lelaki berwajah dingin itu tersenyum tipis lalu sedikit membungkukkan badan nya untuk memberi hormat sekaligus meminta maaf kepada boss-nya yang sudah lama menunggu pesanan-nya.

"Terimakasih."

Sementara, Oh Sehun---yang bernotabene sebagai boss-nya tersenyum tipis, sangat tipis bahkan tidak bisa di sebut sebagai senyuman bagi Soojung.

Tunggu.

Apa seorang Oh Sehun tersenyum kepada ku? Rasanya tidak mungkin. Benar kan? Tidak mungkin seorang Oh Sehun bisa tersenyum?

Gadis itu mengerjap-ngerjapkan sepasang netra indahnya tidak percaya. Oh Tuhan sebegitu langka nya kah seorang Oh Sehun tersenyum? Walaupun hanya seulas senyuman tipis yang terlukis di wajah nya?

"Nona Soojung."

Seketika, panggilan Sehun mengembalikan Soojung ke dunia nyata nya kembali. Tangan kokoh nya pun di kibaskannya di hadapan wajah Soojung yang sudah tersadar ke dunia nyata nya kembali seraya menggigit bibir bawahnya dengan salah tingkah. Ia menatap Sehun dan di sambut dengan kernyitan di dahi lelaki yang sedang duduk di hadapannya.

"Kau melamun Nona?"

Soojung menggelengkan kepalanya dengan ragu-ragu. Kernyitan di dahi Sehun semakin terlihat jelas, lelaki itu mengetuk-ngetuk meja kerjanya dengan jari telunjuknya.

"Kalau begitu, coba ulangi lagi perintah ku sebelumnya."

Deg

"Emm---"

Soojung memutar otaknya berusaha untuk mengingat kalimat Sehun sebelumnya seraya meremas jari jemarinya, tetapi hal tersebut tidak bisa membantunya untuk mengingat semua perkataan Sehun sebelumnya, bahkan Soojung sama sekali tidak mendengarkan perkataan Sehun sama sekali selain kalimat 'terimakasih','Nona Soojung', dan 'kau melamun?'. Ia kembali merutuki diri nya sendiri karena terlalu berlebihan menanggapi senyuman seorang Oh Sehun yang di lemparkan kepadanya.

"Baiklah, jawabannya adalah kau baru saja melamun."

Lelaki di hadapannya menjentikkan jarinya, ia kembali menatap Soojung dengan tatapan dingin nya yang seakan-akan bisa menusuk jantung Soojung saat itu juga jika tatapan dinginnya bisa menusuk Soojung.

Soojung kembali bungkam, di gigitnya kembali bibir bawah miliknya seraya menunduk menatap sepasang sepatu high heels berwarna hitam favoritnya.

"Apa yang kau lamunkan? Kau tahu bukan apa saja peraturan untuk bekerja disini?"

Soojung mengangguk seraya memejamkan sepasang matanya, masih dengan posisi menunduk.

Soojung, kau bodoh. Kau bisa di hukum setelah ini bodoh.

Lelaki di hadapannya merapikan tuxedo nya seraya masih menatap Soojung dengan tatapan dinginnya.

"Nona, aku sedang berbicara dengan mu. Seharusnya kau melihat ke arah ku, aku sedang ada di hadapan mu sekarang, bukan di lantai." Ujarnya ketus.

Soojung, kau membuat kesalahan lagi. Ya ampun, hukuman apa yang harus kau lakukan setelah ini?

Gadis itu memberanikan diri untuk menatap wajah Sehun dengan raut wajah datar yang biasa ia gunakan untuk menutupi rasa gugup maupun rasa takutnya.

"Maaf sajangnim, aku tidak---"

"Baiklah. Sebagai permintaan maaf mu, kau harus mengerjakan pekerjaan ku selama seminggu ini. Maksud ku, berkas-berkas ini. Kau mengerti caranya bukan?"

My Boss is My Boyfriend ;; SestalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang