Chapter 5: Walking Home

2.7K 281 3
                                    

"Lukamu sepertinya sudah sembuh ya." Komentar Yoshimura-san begitu dia memeriksa keadaanku. Oh ya saat ini aku sedang ada di Anteiku.

"Ya, aku bersyukur regenerasi tubuhku bekerja dengan baik, bagaimana dengan Nishio-san juga Kimi-san?."

"Mereka berdua baik-baik saja, juga sepertinya aku akan mendapat karyawan baru setelah ini."

"Karyawan baru?, eh jangan-jangan?."

"Benar, Nishio-kun mulai besok akan bekerja disini." Jawab Yoshimura-san dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajahnya sementara aku hanya menatapnya sweetdrop.

"Maji dayo?."

Setelah itu aku memutuskan untuk pulang kerumah, tapi saat aku akan keluar dari ruang staff, aku melihat Kaneki sedang berdiri di lorong dekat tangga menuju lantai dua.

"Kaneki-kun tidak pulang?." Tanyaku membuatnya langsung menoleh kearahku.

"Ha-hai, a-aku ingin mengantar Rose-san pulang, i-itu kalau kamu gak keberatan." Jawabnya sambil menundukan kepalanya dengan wajah memerah.

"Demo rumahku berlawanan arah loh Kaneki-kun, bukannya nanti malah jauh?."

"I-iie daijoubu desu, lagipula tidak baik seorang wanita jalan sendirian malam-malam begini." Aku tersenyum melihat sikap gentle dari Kaneki dan tanpa sadar aku sudah mengulurkan tangan padanya.

"Kalau kamu masih bersikeras, ayo kita pergi." Ucapku yang dijawab anggukan kepala olehnya dan dia segera meraih tanganku.

Sepanjang perjalanan menuju rumah, Kaneki terus mengajakku ngobrol banyak hal, mulai dari novel sampai kehidupan sehari-harinya. Ternyata tak buruk juga pulang sambil jalan kaki kayak gini, aku jadi bisa menikmati indahnya kota Tokyo pada malam hari, ya sekalian melepas penat sehabis bertarung, hehehehe.

"Ini apartemenku, kamu gak mau masuk dulu Kaneki-kun?." Tawarku begitu kami sudah sampai didepan pintu apartemen milikku.

"Iie, aku langsung pulang saja, lagipula Rose-san pasti kelelahan kan."

"Baiklah kalau begitu, oh ya Kaneki-kun bisa aku pinjam ponselmu?."

"Eh tentu." Kaneki segera memberikan ponselnya padaku, sementara aku mengetik nomor ponselku pada ponsel milik Kaneki.

"Ini nomor ponselku, kalau ada apa-apa kamu bisa menghubungiku, oh ya dan juga kalau kamu sudah sampai rumah kirimi aku pesan ya." Ucapku menyerahkan kembali ponsel Kaneki yang saat ini menatapku terkejut.

"Ti-tidak apa-apakah?."

"Tak apa, lagipula aku ingin memastikan kamu pulang kerumah dengan selamat." Jawabku sambil mengelus surai hitam Kaneki, huh ternyata rambutnya lembut juga ya.

"Ba-baiklah kalau begitu, aku permisi dulu ya Rose-san."

"Emm hati-hati ya." Dan dengan begitu Kaneki pergi dari apartemenku sementara aku melihat kearahnya hingga dia menghilang dari pandanganku, baru setelah itu aku masuk kedalam apartemen.

.

*Kaneki Pov*

Aku menghela nafas begitu aku sudah cukup jauh dari apartemen Rose, aku benar-benar tak percaya bakalan dapat nomor ponsel dari Rose secara langsung, bahkan dia sendiri yang memberiku nomor ponselnya. Apa ini keberkahan setelah kesusahan?, aku tak tau, tapi yang jelas aku begitu senang bahkan sepanjang perjalanan aku terus menampakkan senyuman. Masa bodo kalau orang lain menganggapku gila.

'Rose-san benar-benar cantik ya, bahkan sentuhannya di rambutku begitu lembut dan hangat.' Batinku menyetuh tempat yang tadi disentuh oleh Rose, walaupun tangannya terlihat dingin karena nampak pucat, tapi sebenarnya tangannya sangat hangat. Bahkan saat aku menggenggamnya terasa kecil tapi begitu pas untuk digandeng, rasanya aku ingin menyentuhnya lagi.

"Andai tangan itu hanya untukku, ah apa yang aku pikirkan sih, ukh."

"Nani, nani, ternyata kamu menyukai Rosechan ya." Huh suara ini.

"Diamlah."

"Ara kamu dingin sekali." Kenapa dia selalu mencampuri urusanku sih dasar Rize.

Tak terasa aku sudah sampai diapartemen milikku, walau tak semewah apartemen Rose tapi apartemenku ini menyimpan banyak kenangan didalamnya. Setelah mengganti pakaianku, aku langsung menuju tempat tidur dan saat ini sedang berdebat apa aku harus mengirim pesan pada Rose atau tidak. Pada akhirnya aku memutuskan untuk mengiriminya pesan soalnya dia tadi menyuruhku begitu sih, lagipula aku tidak ingin membuatnya khawatir.

To: Rose
Rose-san aku baru saja sampai dirumah dengan selamat jadi kamu tidak usah khawatir ya.

Aku langsung menekan tombol send dan gak sampai 5 menit aku menerima balasan dari Rose.

From: Rose
Souka youkatta, aku juga baru saja selesai mandi dan bersiap untuk tidur, kamu juga sebaiknya istirahat Kaneki-kun, soalnya lukamu tadi cukup parah loh, walau kamu seorang Ghoul sekalipun istirahat itu perlu.

'Dia mengkhawatirkanku rupanya.'

Hai wakatta, kalau begitu oyasuminasai Rose-san.

Kali ini jawaban dari Rose lumayan cepat gak sampai 2 menit, mungkin dia memang sedang memegang ponselnya.

Oyasuminasai Kaneki-kun (/^0^)/

Aku sedikit terkekeh melihat emoticon yang digunakan Rose, baru setelah itu aku membaringkan tubuhku diatas kasur. Banyak sekali kejadian yang terjadi hari ini dan itu membuatku lelah, ya semoga saja besok bisa lebih baik daripada ini.

Vampire X Ghoul (I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang