Sanghee POV
Wea!, kenapa haraboji harus menyuruh appa pindah ke kota Seoul hanya untuk mengurus perusahannya itu, aku tidak mau kembali lagi ke kota kelahiranku itu yang sudah ku tinggalkan selama beberapa tahun. Itu semua karena aku takut bertemu dengannya.
Lagipula, aku juga sudah merasa nyaman di Tokyo. Aku suka dengan Animasi manga Jepang, cosplay, pohon sakura, ramen dan masih banyak lagi. Tapi setidaknya ada satu hal yang harus aku syukuri tentang berita kepindahan ini. yaitu, aku dapat menghilangkan trauma yang aku miliki tentang pembullyan disekolah yang membuatku harus homeschooling karena kejadian itu.
Tokyo, nal Thoyoil achim
Tokyo, hari Sabtu pagi*Flashback on*
"Appa memanggilku?" tanyaku.
"Ne, appa ingin berbicara denganmu sesuatu hal yang sangat penting, duduklah." jawabnya sambil melipat koran dan menepuk bangku yang berada disampingnya.
"Nani?". tanyaku lagi.
(apa?)"Kita akan pindah ke Seoul besok. Karena appa akan mengurus kembali perusahaan Haraboji yang ada disana."
"Eh! honto?!, kenapa appa yang harus mengurus perusahaan Haraboji yang ada di Seoul?, kenapa tidak Choi Siwon ajusshi saja." rengek diriku kepada appa. (Eh! benarkah?!)
"Karena setelah wafatnya Lee Miper ajusshi, haraboji hanya mempercayai appa dan lagipula Choi Siwon ajusshi sudah mengurus perusahaan di Daegu dan Busan."
"Memangnya perusahaan itu sangat penting eoh?. Lalu, perusahaan di Tokyo siapa yang akan mengurusnya?" tanyaku.
"Kau tahu sendirikan Haraboji itu seperti apa." Ya ya, aku sangat tahu. Pria tua yang sangat menyebalkan. "Untuk perusahaan yang ada di Tokyo ini akan diambil alih oleh Yuta."
"Dan di Seoul kau akan kembali bersekolah. Appa tidak ingin keluarga Choi dipandang rendah, Kau anak tunggal dan satu-satunya penerus perusahaan keluarga Choi. Jangan khawatir tentang traumamu itu. Appa yakin secara perlahan trauma itu akan menghilang. Arachi?" mendengar itu aku mengangguk dan memutar kedua bola mata dengan malas. Dasar, orang tua memang selalu semaunya.
*Flashback And*
Seoul, nal Iryoil, Bam
Seoul, hari Minggu, MalamItulah yang kami bicarakan sebelum kami pindah ke kota Seoul ini, sekarang aku berada di Gimpo international airport, sedang membawa koper berwarna biru.
"Kajja Sanghee-ya!" ajak eomma sambil menarik tanganku menuju mobil yang sudah appa siapkan untuk kami. Aku membalas dengan mengagukkan kepala.
Aku duduk dibelakang bersama eomma sedangkan appa berada didepan bersama Unjon kisa-nya. (Supir)
Diperjalan aku hanya diam. Aku sibuk melihat-lihat pemandangan kota Seoul. Menurutku, kota ini sudah sangat berubah. Menjadi lebih indah dan sangat menakjubkan. Tapi dikepalaku, ada satu hal yang selalu berputar. Bagaimana dengan kabarnya ya?.
● ● ●
Sesampainya di rumah baru kami, appa dan eomma langsung menunjukkan kamar baruku. Kamar yang sangat besar dengan bernuansa feminim dengan dinding berwarna biru, putih dan campuran merah muda. Appa dan eomma benar-benar tahu apa yang kusukai.
Setelah puas melihat setiap sudut kamar baruku, aku berjalan menuju tempat tidur King size yang berwarna putih, disana aku melihat seragam sekolah berjas merah dan rok hitam polos, dilogo jas sekolah itu bertuliskan Bangtan high school (BHS).
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool & Cold (Revisi)
FanfictionPRIVATE [FOLLOW TERLEBIH DAHULU] "Buat apa aku harus bertanggung jawab? akukan tidak sengaja menabrakmu. Sudahlah, kau hanya memperpanjang masalah." - Choi Sanghee "Jika kau tidak mau bertanggung jawab, cukup persiapkan dirimu dan tunggu apa yang ak...