TS [1]: Twin Badgirl

Prolog

"Woy.. tunggu gue dong, Ra!" teriak seorang cewek cantik berumur sekitar 16 tahun yang sedang berlari mengejar gadis dengan rambut ombre, dengan wajah yang mirip dengannya. "Nora! Woi, berhenti nggak lo?!"

Gadis yang dipanggil Nora itu tidak menggubris gadis di belakangnya, Anthea. Ia tetap berjalan dan masuk ke dalam mobil Ferrari miliknya.
"Cepetan, Bego, nanti telat!" teriak Nora kepada adiknya.

"Bisa nggak sih kalo nggak cepet cepet?" kata Thea yang masih ngos- ngosan.

"Masuk."

"Elah, napa coba gue punya kakak kayak kulkas, dingin buaanget," celetuk Thea yang sudah masuk ke dalam mobil.

CTAK!

"Aww..." ringis Thea sambil mengelus kepala yang dijitak kakaknya. "Nggak usah jitak gue juga kali!"

Nora tetap menjalankan mobilnya tanpa menengok ke arah adiknya.
"Ra, lo tau nggak-"

"Nggak."

"Gue belom bicara!"

"Bawel."

Thea mendengus kesal, bibirnya manyun. Kenapa dia harus punya kakak dingin seperti kulkas? Huh, rasanya dia ingin membunuhnya kalau saja membunuh orang tidak berdosa.

Keadaan kembali hening. Tak lama kemudian, mobil yang mereka kendarai sampai di halaman sebuah sekolah. SMA 03, sebuah SMA favorit yang banyak dihuni oleh siswa siswa kaya dan glamour.

Mobil itu berhenti di dekat mobil berwarna merah, lebih tepatnya bermerk Ferrari juga.

Mereka berdua berjalan menuju lantai atas. Setelah itu, Nora membuka pintu ruangan paling ujung disana.

"Hello everybody!" sapa Thea pada manusia yang ada di dalam ruangan itu.

"Halo, Twins," jawab mereka serempak.

Cowok dengan tinggi pas-pasan, baju seragam yang dikeluarkan dan rambut berjambul, yang ber-name tag Adrian Medea Orlando itu tersenyum senang ketika Nora duduk di dekatnya.

"Ngapain lo senyam-senyum gitu, Yan?" tanya seorang cowok di sampingnya, yang memiliki poni panjang sampai dahi dan kadang dibuat jambul. Namanya, Aldo Fillbert Mckenzie.