SMELL

1.2K 155 12
                                    

TVXQ-JYJ
.
JAEJOONG
.
.
.
.

Bau itu.... bau itu semakin menyengat, bau busuk itu kian hari kian menusuk hidungku. Sejak tiga hari yang lalu bau busuk itu berputar-putar di beranda apartemenku, tapi entah kenapa bau busuk ini lebih pekat dari biasanya.

Jaejoong mengarahkan pandangannya ke arah beranda tempat di mana bau busuk itu berasal, hembusan angin menggoyangkan tirai membawa serta bau busuk yang semakin menyengat. Dengan langkah pelan dia berjalan menuju jendela kaca penghubung kamarnya dan beranda yang menyerupai pintu geser, kemudian dia menutup rapat kaca tersebut agar bau busuk itu berhenti mencumbui penciumannya.

Bersamaan dengan tertutupnya pintu kaca, tiba-tiba suara benda terjatuh terdengar dari arah beranda, tetapi tidak lama benda lainnya jatuh di tempat yang sama lalu kedua benda tersebut jatuh meluncur kebawah menuju kerasnya aspal, meninggalkan noda berwarna merah pekat di lantai berandanya.

"Kyaaaaaa......!!!"

Terdengar jeritan kencang dari seorang wanita tepat dari arah bawah apartemen Jaejoong, dan tidak lama kemudian banyak orang-orang berkumpul di sekitar benda yang baru saja terjatuh dari beranda kamarnya. Kedua benda tersebut adalah seonggok tubuh yang sudah tidak bernyawa.

Jaejoong yang melihat kejadian itu dari berandanya hanya menghela nafas panjang. "Haaah.... pantas saja baunya menyengat, ternyata yang mati lebih dari satu"

Jaejoong menolehkan kepalanya kearah atas beranda, dan dia melihat sebuah gondola yang biasa digunakan para pekerja untuk membersihkan kaca atau memperbaiki bangunan di luar ruangan terputus di salah satu tali pengikatnya.

Pantas saja mereka jatuh.

Jaejoong kembali menghela nafasnya.

Kejadian ini terus saja terulang, entah ini anugerah atau sebuah kutukan, bau busuk yang sering mencumbui hidungku merupakan pertanda kematian seseorang. Seperti yang sebelumnya terjadi saat aku berada di sebuah taman setelah berlari pagi, aku mencium bau busuk dari seorang pria tua yang duduk di sampingku, tidak lama aku beranjak dari kursi yang kami duduki, pria tua tersebut mengerang kesakitan dan memegang dada kirinya lalu setelahnya tidak sadarkan diri, dan saat pertolongan datang pria tua tersebut sudah tidak bernyawa akibat serangan jantung.

Lalu kejadian sebulan yang lalu saat tidak sengaja aku bertabrakan dengan seorang pemuda di lampu merah Myeongdong, bau busuk tersebut menguar dari tubuhnya dan tidak lama kemudian dia tertabrak sebuah truk tidak jauh dari tempatku bertabrakan dengannya. Juga saat aku berada di pusat perbelanjaan yang penuh dengan pengunjung, bau tersebut keluar dari seorang anak berusia delapan tahun yang kemudian terjatuh dari eskalator di lantai lima, sebuah bis yang penuh penumpang juga pernah membuatku mual bahkan muntah. Sahabatku yang saat itu bersamaku pun heran saat melihatku muntah tiba-tiba, dan lalu apa yang terjadi selanjutnya? Bis tersebut mengalami kecelakaan beruntun tepat di depan mataku dan membuat semua penumpangnya tewas.

Semua kejadian itu berawal dari sebuah buku yang kutemukan di perpustakaan saat aku mencari bahan untuk tugas yang diberikan oleh Park sonsaengnim. Sebuah buku bersampul warna merah darah dengan lambang lima buah bintang berwarna hitam membentuk huruf 'W' dan beberapa huruf membentuk sebuah nama, CASSIOPEIA. Tadinya kupikir itu adalah buku tentang astronomi karena mengingatkanku pada sebuah rasi bintang yang sangat indah di langit utara, tapi ternyata bukan.

Entah apa yang merasukiku saat itu, tanpa pikir panjang aku membawa buku tersebut pulang, dan saat aku membuka halaman pertama buku tersebut hanya menemukan sebuah entah itu kata atau sebuah pertanyaan. 'U KNOW' kata itu yang pertama muncul pada halaman pertama buku tersebut, lalu setelahnya berisi sebuah cerita tentang sisi gelap manusia, menggambarkan betapa lemahnya manusia dan saat di lembar terakhir ada sebuah kalimat yang entah apa itu tapi berefek kutukan padaku. Dan setiap kejadian tersebut selalu kutemukan sehelai bulu berwarna hitam terjatuh didekatku, 'DIA' ada disana, di suatu tempat sedang memandangku dengan seringai mengerikan miliknya. Dia yang terpanggil saat tanpa sengaja aku mengucapkan kalimat terakhir di buku itu, dan semenjak itu aku bisa mengetahui seseorang akan segera mati melalui bau busuk yang keluar dari tubuh mereka. Semakin pekat bau busuk di tubuh mereka, semakin dekat mereka dengan kematian.

SMELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang