Story 29

3.6K 122 4
                                    


Hay readers.....aku bawain lanjutannya yaaa. oh iya ehhh ada yang bisa bikin cover buat novelku ini nggak sih? yang menarik gitu...soalnya aku bingung desain covernya. yang punya pendapat coment yaaaa okay??? ya udah sekarang cuzz yaaa ke story, jangan lupa vote dulu sebelum baca, abis itu coment setelah baca. hehehe

.

.

.

.........................................................


Story 29


Author Pov

Terlihat Han Tae Jun menjambak rambutnya sendiri dengan frustasi. Ia terduduk di bawah sova dengan wajah yang menyedihkan. Masih ia menatap pada pintu kamar Rose. Wanita itu sudah membuatnya gila sekarang. Lantas Han Tae Jun bangkit dan menaiki tangga. Ia berhenti sejenak menatap pintu kamar Rose dan akhirnya melangkah masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Di sisi lain, di sebuah rumah yang bagai istana itu, sosok wanita paruh baya tengah mematung di depan televise. Ia diam menganga menatap apa yang terjadi dalam layar televisinya.

"Ada berita apa?" suara serak khas pria paruh baya itu mengejutkan istrinya sehingga dengan cepat wanita itu mematikan layar televisinya dan segera berbalik menghampiri suaminya yang berjalan perlahan dengan syal di lehernya.

"Anio, hanya berita seperti biasa. Kenapa kau keluar kamar? Bukankah kau masih belum boleh kemana-mana?" wanita yang sering di sebut Nyonya Han itu mengeratkan syal yang mengendur di leher suaminya.

"Aku sangat bosan di dalam."

"Baiklah, aku akan membawamu ke taman belakang." Wanita itu menuntun suaminya dengan sangat hati-hati.

Baru saja pantat itu mendarat di kursi panjang, seseorang memanggilnya, membuat sepasang suami istri itu menengok.

"Paman...bibi..."

"Ohh Han Yu Jun?" Han Yu Jun melangkah menghampiri mereka.

"Ada apa kemari? Biasanya kau selalu sibuk dengan kerjaanmu sehingga melupakan paman dan bibimu ini?." Canda wanita tua itu dengan tawa khasnya.

"Astaga, aku sangat merindukan kalian. Apa paman sudah baikan?"

"Ya, seperti yang kau lihat sekarang." Pria tua itu terkekeh.

Wanita tua di sampingnya itu pun menarik tangan Han Yu Jun dan membawanya pergi menjauh dari suaminya.

"Sebentar suamiku, aku ada urusan dengan keponakan kita yang satu ini." Wanita itu pun menggandeng Han Yu Jun masuk ke dalam rumah.

"Ada apa bibi? Kenapa kau membawaku menjauh dari paman?"

"Apa kau sudah mendengar berita tadi pagi?" Han Yu Jun diam sejenak, mencerna ucapan bibinya itu.

"Ya...begitulah." Yu Jun mengangguk ragu.

"Ku mohon padamu jangan katakan apapun tentang Rose dan Han Tae Jun pada pamanmu. Aku hanya takut keadaannya akan kembali memburuk."

"Aku mengerti bibi. Apa bibi sangat marah pada mereka berdua?"

"Tentu saja, orang tua mana yang tidak marah ketika anaknya telah tega membohonginya dengan kebohongan yang sangat tidak beradab itu."

"Jangan salahkan mereka bibi, mereka tidak salah."

"Apa kau bilang? Tidak salah? Mereka melakukan kesalahan yang fatal. Mereka telah meremehkan sebuah pernikahan, mereka sudah mempermainkan arti dalam sebuah pernikahan."

Damn, My Husband (sudah terbit self publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang