Radit Pov" jangan sakiti aku... ku mohon... hiks hiks hiks"
"Dasar anak tidak berguna... untuk apa aku menyuruhmu pergi dengan pria itu hah? Untuk menghasilkan uang untukku... tapi kau mengacaukan semuanya..."
"Hiks... hiks... ku mohon ayah, aku tidak menyukainya... aku tahu aku memang menyimpang tapi jangan paksa aku untuk pergi dengannya ayah..."
"Aku tidak menyuruhmu menyukainya... tapi aku hanya ingin kau pergi bersamanya dan menghasilkan uang untukku... tapi apa yang kau lakukan... kau telah mempermalukanku di depannya..."
"Aku bisa mencarikan mu uang dengan cara yg lebih baik ayah... aku bisa bekerja sebagai pelayan di restoran temanku"
"Itu tidak berguna... uang yg kau dapat tidak banyak dan tidak cukup untukku... karena kau sudah membuatku malu maka aku akan menghukummu, aku akan mencambuk mu..."
"AYAH.... JANGAN.... 'CTAK'... AAAHHHH AYAH AMPUN MAAFKAN AKU... 'CTAK'... AYAAAHHH...."
***
"Ayaaah... Hah... hah... hah... hah... " mimpi itu lagi. Kenapa mimpi itu selalu muncul di dalam tidurku.
"Ada apa Radit? Apa yang terjadi? Apa kau bermimpi hal itu lagi?" Fatih masuk ke kamarku dan membrondongiku dengan berbagai pertanyaannya.
"Huft.... ya Tih... aku bingung kenapa setiap aku tidur, pasti mimpi itu datang lagi... padahal itu sudah terjadi 1 tahun yang lalu tapi kenapa aku masih bermimpi hal itu lagi? Aku takut Tih..."
"Sudah... sudah itu adalah masa lalu mu... aku akan selalu menjagamu dan melindungimu dari orang orang yang akan menyakitimu... tenang saja ayahmu sudah di penjara, apa yang kau takut kan? Sudah tidak ada orang yang akan menjualmu pada pria- pria hidung belang lagi."kata fatih sambil menenangkanku dan membawaku kepelukannya. Aku bersyukur sekali ada fatih yang menyelamatkanku dari ayahku dan mau menampungku di rumahnya, kalau tidak ada dia... aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadaku.
"Terima kasih Tih..."
"Yah... aku akan selalu menjagamu dan melindungimu. Dan aku juga akan selalu menyayangimu Radit..." lirihnya. aku tidak tau apa maksudnya berkata seperti itu.
***
Pagi hari, pukul 06.30
Aku terbangun karena sinar matahari yang menerpa tubuhku. Aku terkejut melihat Fatih tidur disampingku. Apa dia tidak kembali ke kamarnya setelah tadi malam menenangkanku. Aku ingin sekali bangun tapi aku merasa ada sebuah tangan yang memeluk pinggangku. Ternyata itu adalah tangan fatih. Aku mencoba melepaskan tangan Fatih dari pinggang ku, dengan hati- hati aku mengangkat tangan Fatih karena aku tidak ingin membangunkannya. Dia terlihat sangat tampan ketika sedang tidur, walaupun setiap hari dia selalu tampan, tapi pada saat tidur kadar ketampanannya semakin bertambah. Astaga apa yang aku pikirkan harusnya aku bersyukur mempunyai sahabat seperti Fatih. Jangan sampai aku merusak persahabatan ini.
Saat aku berhasil melepaskan pegangan tangannya, tiba- tiba Fatih terbangun.
"Hoaaam... Radit kamu sudah bangun. Maaf telah tidur di kasurmu, aku kelelahan sekali tadi malam sehingga aku ikut tertidur di kamarmu. Maaf..."
"Gak pa- pa Tih, ini rumah mu kau berhak tidur di mana saja, aku hanya menumpang di sini seharusnya aku berterima kasih karena kau mau menampung ku." ucapku.
"Ahh... tak apa anggap saja ini rumahmu. Baiklah sebaiknya aku mandi aku harus pergi ke restoran untuk mengurusnya. Apalagi aku harus mencari seorang pelayan karena pelayanku yang kemarin mengundurkan diri."ucap Fatih sambil bangkit keluar dari kamar menuju kamar mandi. Aku jadi ingat bahwa aku belum mendapatkan pekerjaan sebenarnya dan aku ingin sekali mencari pekarjaan dan tidak ingin merepotkan fatih dengan menumpang gratis dirumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. CEO Or My Bestfriend?
RomanceSeorang pemuda yang pernah dijual ayahnya kepada seorang pria yang tak dikenalnya. Dan entah bagaimana ia berhasil diselamatkan oleh sahabatnya yang merupakan seorang pemilik restoran terkenal. Setelah itu, pemuda itu tinggal bersama sahabatnya dan...