*Niall POV #akhirnya
"Lo kenapa si? Gelisah banget?" tanya Zayn yang berada di samping gue.
Emang dari tadi gue gelisah banget. Entah kenapa. Padahal cuma karna Emily gak ngangkat telfon gue tadi pas sebelum gue terbang.
Perasaan gue gak enak. Entah kenapa kaya ada ngomong minta tolong sama gue. Tapi gue gatau itu kenapa dan siapa.
"Emily. Gimana ya?"
"Tenang aja, setengah jam lagi kita landing. Lo makan dulu aja. Daritadi makanan didiemin. Tumbenan," cibir Zayn.
Gue hanya diam sambil melihat layar ponsel yang menampilkan foto gue dan dia yang tersenyum bahagia.
Semoga kamu baik-baik aja, baby girl
***
"Ni? Lo mau kemana?" tanya Harry saat gue udah selesai ngambil koper.
"Gue mau ke Emily! See you guys!"
Gue pun segera menaiki taksi yang berada di depan airport. Setelah mengatakan alamat rumah Emily, gue pun membuka ponsel agar bisa menghubunginya.
Tapi nihil. Gak diangkat juga. Dia ini udah tidur apa gimana? Bikin khawatir aja.
Setelah sampai, gue pun masuk ke rumahnya dengan kunci cadangan yang selalu gue bawa.
"EMILY!" seru gue keras.
But, she's not here. Gue udah cari ke seluruh penjuru rumahnya. Tapi dia gak ada.
Apa mungkin dia sama the girls? Tapi..
Aha!
Perrie!
Gue pun segera menelfon Perrie dengan perasaan yang sangat gelisah.
"Halo, Per?"
"Ya kenapa Ni?"
"Emily sama lo gak?"
"Eh? Enggak. Emang kenapa?"
"Dia kemana ya? Kok jam segini belum pulang ke rumah? Ini udah jam empat pagi loh."
"Gue gak tau, Ni. Gue bakal bantu cari."
"Oke makasih Per."
Dan sekarang satu-satunya yang gue fikirin adalah.
Kampus tempat kerjanya!
***
*Emily POV
bangsat. gerah. panas. sakit.
Ya tadi hampir aja gue dibunuh sama Natalie. Tangan kiri gue di sayat pake pisau tajamnya. Gila gak?
Awas aja kalo gue udah lepas, gue bakal sayat mulutnya trs gue jait kaya di ouija. Biar diem dan mati sekalian.
"Eh," gue merasakan ada benda yang ngeganjel di pantat.
"HAPEE!" seru gue kegirangan tapi untungnya kaga ada yg denger.
Gue pun segera mengambil hape itu, walau dengan tangan yang terikat. Tapi sukses kok hehehe. Bingung ya? Ya gue juga hehe.
Dan karna mode silent, gue pun melihat ada 23 miss call dari Niall. Pasti dia nyariin gue. *pede
Gue pun segera menelfonnya.
"Ni-"
"OH GOSH! EM KAMU DIMANAA?" terdengar helaan nafas lega disana. Khawatir banget?
"Aku di sebuah tempat gatau dimana yang gelap dan pengap."
"Hah? Kamu ngapain?"
"Ni, aku di culik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love In London / n.horan
Fanfictionfaktanya Niall itu lebih indah daripada London. mitosnya London itu kadang berpihak sama cewe indonesia tapi kenapa cinta kita selalu berujung fakta, Ni? ff abal. tp laku (: (: