I

894 35 4
                                    

Ohayaou!

This story is decicated to our nuna bairin;* that had a special request about JiRene couple, truthfully i prefer Vrene than JiRene but i cant say no to our cutie nuna ^^ so i hope you enjoy the story, i am so sorry if the story is really boring cuz i made this ff only in 2 days ._. I have to say sorry again there are many typo(s) spreading everywhere T^T.

Happy Reading ^^

***

"Jimin-ah.."

"Jimin-ah..."

"Aku..."

-Kringgg-

Alarm berbunyi,membangunkanku dari tidurku.

"Eunghh" lenguhku sembari menggeliat,ku ambil jam mungil di nakas meja samping tempat tidurku,ku lihat jarum jam menunjukkan pukul 04:00 KST.

"Siapa yang menyetting jam segini sih" gerutuku.

"Hoamm" mulutku menguap lebar kemudian merenggangkan otot-ototku,aku membuang napasku sejenak,menatap lurus ke luar jendela.

"Mimpi itu lagi" senyum simpul terbentuk dari bibirku.Tanpa bermalas-malasan lagi,aku turun dari tempat tidurku dan bergegas ke kamar mandi.

Hai,aku Bae Joo Hyun,panggil saja aku Irene,kenapa Irene?soalnya aku pernah tinggal di Canada,dan di sana juga aku berpisah dengan ayahku.Sekarang aku tinggal bersama ibuku di Korea,setelah berpisah, ibuku memutuskan untuk kembali ke Korea.
Di sini,ibu menikah lagi dengan seorang pria,gak tau juga si dia itu siapa,lagi pula mereka menikah baru beberapa bulan yang lalu,mereka juga sering meninggalkan aku di rumah,tapi,aku tak sendirian di rumah,ada anak dari ayah tiriku yang menemaniku,namanya Jimin,Park Jimin.
Aku dan Jimin berbeda 2 tahun,aku ada di kelas 3 SMA dan dia kelas 1 SMA kita bersekolah di sekolah yang sama,banyak yang tau kalau kami adalah saudara,ya walaupun hanya saudara tiri sih,tapi kami sudah seperti saudara kandung bahkan... lebih mungkin.

Setelah mandi,aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah,ku pandangi cerminan diriku di depan kaca,ku jepitkan sebuah pita di rambutku.

"Mungkinkah?..ishh lupakan"

Ku ambil tas sekolah yang duduk manis di kursi belajarku. Bergegas aku keluar kamar dan menuruni anak tangga utuk sarapan.

"Pagi nuna" sapa Jimin.

"Pagi juga Chim" balasku,kemudian aku duduk di depannya sembari mengambil roti bakar di meja lalu memakannya,kami makan dalam diam,aku sibuk mengunyah roti bakarku,sedangkan Jimin?entahlah.

"Nun" tiba-tiba ia memanggilku "Apa?" balasku masih sibuk makan.

"Nunaa"rajuknya.
"Iyaa kenapa?" balasku lagi sembari menatapnya.

"Gak biasanya nuna diem gitu"ucapnya.
"Maksudnya?"tanyaku.

"Biasanya nuna udah berisik pagi-pagi,ngrusuhin Jimin lagi makan,kok sekarang enggak?"tanyanya. "Kenapa?mau nuna rusuhin lagi hm?" tanyaku lagi.

"Bukann.. mana ada si orang yang mau dirusuhin pagi-pagi" jawabnya. "Terus kenapa" tanyaku lagi dengan mulutku mengunyah.

"Enggak,gak papa kok" jawabnya singkat,lalu kembali sibuk dengan serealnya.
Kami kembali dalam diam,entah mengapa akhir-akhir ini hubungan kami agak renggang,mungkinkah karena orang tua kami sering bertengkar? Sudahlah lupakan.

"Ayo berangkat" ajakku.
"Eoh" jawabnya kembali singkat. Aku hanya menghela napasku dan berjalan menyusul Jimin.

"Pakai motor lagi?" tanyaku,ia hanya mengangguk,ia memakai jaket abu-abunya kemudian memakai helm berwana merah miliknya,ia menatapku sejenak.

Little BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang