4

717 30 0
                                    

Author Pov

Hari Senin adalah hari dimana semua orang harus melaksanakan Upacara,dan itu cukup membuat orang jadi malas terhadap yang satu ini karena hari ini harus berhadapan dengan teriknya panas,berdiri selama 2 jam,menunggu amanat Upacara dan itu cukup melelahkan tidak dipungkiri lagi kalau banyak anak-anak yang tidak suka terhadap hari Senin karena ya tadi.

Aura yang sedari tadi berdiri dibarisan merasakan kepalanya pusing tapi ia tidak mau pergi ke UKS alasannya sebentar lagi selesai menurutnya.

---©---

Upacara sudah selesai,murid-murid kini pada berhamburan pergi,ada yang ke kantin terlebih dahulu dan ada yang langsung ke kelas.

Aura dan Bella langsung melenggang pergi ke kelas mereka.

Tapi Bella yang ada disamping Aura merasa aneh sama sikap Aura hari ini,mukanya terlihat pucat dan badannya agak lemes.Bella merasa tidak tega melihat temennya begitu.

"Ra,lo kenapa? Muka lo pucet itu,mau ke UKS gk? Gue anterin",tawar Bella.

Aura yang merasa dirinya sedikit pusing,menggelengkan kepala.

"Gk kok Bel,gue gpp cuma agak pusing dikit",Aura merasakan dirinya lemes tapi ia tidak mau terlalu terlihat oleh Bella kan bisa berabe urusannya.

"Tap--",ucapan Bella terpotong oleh Bagas yang teriak memanggil nama mereka.

"Aura....Bella...tungguin gue!",Bagas yang sudah mengejar temannya Aura dan Bella langsung ngos-ngosan.

"Hhhh...hhhh...lo pada tungguin gue knp elah!",masih dengan napas yang ngos-ngosan.

"Loh? Ra muka lo knp,pucet banget.Lo sakit?",Bagas yang sedikit terkejut melihat wajah pucat milik Aura itu bak warna kertas.

"G..gue gpp kok Gas",suara Aura agak serak akibat menahan untuk tidak pingsan ditengah jalan.

"Tapi muka lo itu Ra,pucet banget.Mending ke UKS aja dulu".

"Gk usah gue gpp",ucap Aura sebelum gelap melandanya.

Sebelum pingsan Aura sempat mendengar teriakan temannya.

Bagas yang belum siap menahan Aura yang sudah pingsan langsung jatuh,cairan warna merah keluar dari hidung Aura.

Bagas dan Bella langsung panik melihat darah keluar dari hidung Aura.

"Aduhh...Gas itu darah keluar dari hidung Aura! Buruan bawa ke UKS Gas jangan diem aja!!",Bella panik setengah mati saat temannya pingsan.

"Ya sabar Bel,ini juga mau digendong badan dia berat nih!",Bagas yang sedang menggendong langsung pergi ke UKS dengan wajah panik dan disusul Bella dari belakang.

Lorong yang tadinya sepi berubah menjadi ricuh saat melihat Bagas,Bella dan Aura yang berada digendongan Bagas.

"Buruan Gas,kasian Auranya!".

"Sabar dikit knp Bel jangan buat gue panik,ini juga udh cepet!".

UKS sudah terlihat didepan mata Bagas dan Bella langsung mencepatkan langkah mereka.

Brakkk...

Suara dobrakan pintu cukup mengagetkan guru yang berada di UKS itu,akibat ulah Bagas yang seenaknya membanting pintu.

"Apaan km in---",guru itu hendak menceramahkan Bagas terhadap ulahnya langsung dilihatkan seorang gadis yang berada digendongan Bagas.

"Ini knp? Kok pingsan?",ujar ibu itu.

Bagas tidak menghiraukan pertanyaan atau pun ocehan Ibu itu sama dengan Bella yang tidak memperdulikan.

"Bu gk usah banyak tanya. Sekarang temen sy lagi sakit darahnya keluar dari hidung dia,buruan bu!!",Bagas sudah membaringkan Aura,segera menyemprotkan ibu itu.

Bella hanya mengeluskan punggung Bagas agar tidak terlalu panik,padahal dirinya juga panik.

"Ya sudah ibu mau periksa dulu kalian disini jagain Aura",ibu itu langsung menggambil peralatannya dikantor guru.

"Iya bu,cepetann!!.

"Sabar Gas,Aura bakal baik-baik aja.Percaya sama gue",lirih Bella.

"Sabar lo bilang,ini udh keluar darah lo bilang sabar!! Temen apa lo yang santai ngeliat temen lo baring dikasur itu!!",amarah Bagas sudah memuncak dan ia terlihat sangat emosi terhadap Bella.

Bella yang kaget akan omongan Bagas langsung menunduk,bukan seperti itu yang dimaksud Bagas,dirinya jauh merasa panik tapi itu tidak mau terlihat dimata Bagas.

"Gue juga panik Gas,tapi gue gk mau terlalu panik karena Aura gk suka orang yang panik saat ngeliat di kyk gitu!!",Bella sudah tidak tahan lagi sama kelakuan Bagas jadi ia lebih memilih membentak Bagas.

"Sorry Bel,tadi gue emosi dan gue gk bisa nahan emosi gue tadi Bel.Gu--",Bagas merasa dirinya terlalu berlebihan,ia merosot kelantai dengan posisi duduk muka yang ditutup tangan dan ia menangis.

Bagas nangis?,pikir Bella.

"Hush..jangan nangis Gas,gue ngerti kok perasaan lo tadi.So berhenti nangisnya malu lo diliat ibu UKS".

Bagas yang mendongkakan kepala kaget saat melihat ibu itu berdiri dengan wajah tersenyum,ia buru-buru menghapuskan air matanya.Dan merubah posisi seolah tidak pernah menangis.

Bella menahan tawa melihat Bagas yang sok kuat didepan ibu itu.

"Nak ibu periksa dulu ya",Bagas menyingkir dari posisinya yang disamping Aura.

"Nak ini penyakitnya menurut ibu sudah parah tapi ibu tidak bisa memastikan bener atau tidak penyakit ini,Lebih baik kalian..."

Sorry gantung,emng sengaja sih digituin.
Jadi kalo mau kelanjutannya tetep baca ceritanya yang udh sy gantungin.

PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang