체 19 회

4.6K 393 10
                                    

" 'MinJung' hah? MinJung yang mana? Lee MinJung atau Park Jimin yang menyamar sebagai 'MinJungie other'?"

Hah? ... Bagaimana dia bisa mengetahuinya? Apa mungkin? Dasar kau Park Jimin! Tapi ini juga salahku. Aku terlalu ceroboh, karena meninggalkan ponselku bersama Jungkook.

Aku tau ini semua sudah pasti akan terjadi, tapi ... Aku belum siap untuk menerima akibatnya.

Apa kata 'maaf' bisa mengembalikan semuanya? Jika tidak bisa bagaimana? Ahh! .. Jika belum dicoba siapa yang tau?

"Kook? Maaf."

"Kau selalu saja mengucapakan kata maaf kepadaku! Tapi itu semua percuma! Kau selalu mengulanginya lagi, Jung Rae Hwa!"

"Kook? Aku melakukkan semua itu ha-"

"Hanya untuk membuatku tidak cemburu? Caramu itu salah! Kau sudah tau bahwa aku tak suka dibohongi! Tapi kenapa kau melakukkan itu semua?!"

"Kook?-"

"Diam! Jangan berbicara lagi!" Ucapnya seperti berteriak kepadaku.

Setelah ucapannya itu, aku membungkam mulutku agar tak mengeluarkan suara.

Dia—Jungkook juga diam, hanya fokus kepada kegiatan menyetirnya. Apakah dia sangat marah kepadaku?

Kook? Kumohon mengertilah.

Selama di perjalanan menuju appartement, kami saling berdiam diri. Ini semua karena ulahku, kook mian.

-

Kami baru saja, sampai di basement appartement dan Jungkook dengan segera menarik lenganku mengikuti langkahnya.

Genggaman ini sangat menyakitkan, penuh dengan emosi. Dan ini semua adalah kesalahanku.

Kami telah sampai di lorong appartement kami, Jungkook segera menekan password appartement miliknya dan membuka pintunya.

Dia mendorong tubuhku hingga membuatku terjatuh di sofa miliknya, "Kook sakit." Liriku seraya menggenggam sebelah tanganku yang tadi ditariknya.

" 'Sakit'? Sakitmu belum seberapa, Jung Rae Hwa! Jika kau bandingkan denganku, mungkin aku yang akan menang. Kau membohongiku! Kau tau? Lukamu akan sembuh dalam waktu yang singkat, tapi lukaku?" Dia menepuk bagian dada kiri atasnya (?) "Lukaku tak akan sembuh dalam waktu yang singkat!"

"Kook maaf, a-"

"Kau selalu mengucapakan maaf kepadaku! Kau tau dengan ucapannmu yang dipenuhi lirihan, kau membuatku merasa bersalah! Tapi,"

Dia menggelenggakan kepalanya dan tersenyum kearahku, "tapi ... Tidak untuk sekarang! Aku tak akan merasa bersalah lagi sekarang. Karena ini semua salahmu! Ini semua karena kau yang telah membohongiku!"

Aku hanya menundukkan kepalaku, tak berani memandangnya. Air mataku mulai merembes keluar. Aku sungguh merasa bersalah sekarang, aku pantas menerima kata-kata itu.

"Jangan keluar appartement!" Ucapnya

Aku membulatkan mataku, bagaimana bisa dia melarangku untuk keluar appartement?

"Bagaimana dengan ku-"

"Aku akan meminta seluruh dosenmu untuk menyampaikan materinya kepadamu disini!"

[2] My Twins Is My Husband | J.J.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang