Tips Menghemat BBM Buat Sepeda Motor
Zaman lagi susah, apa-apa mahal. Jangankan buat jajan, buat ongkos aja mahal banget cing!. Buat yang pake angkot udah jelas tiap hari musti siapin duit buat bayar angkot n bis serta kawan-kawannya. Buat yang punya kendaraan sendiri juga masalahnya gak jauh beda. Yang pasti dan harus disediain ya, biaya buat bahan bakar minyak a.k.a BBM. Udah dari dulu masalah BBM diomongin, diseminarin, sampe diapain deh terserah...???. karena efek dari penggunaan BBM berimbas pula ke masalah lingkungan hidup, yang belakangan ini lagi gencar-gencarnya diomongin.
Beragam cara dan teknik coba diaplikasikan agar penggunaan BBM bisa menjadi efisien atau irit. Dengan begitu bisa menghemat pengeluaran untuk biaya BBM, selain bisa menjaga lingkungan pula. Pada umumnya metode penghematan BBM menurut saya dapat dibagi menjadi tiga step/ tingkatan/ langkah. Yaitu: 1. Pembakaran sempurna; 2. Power maksimal; 3. Efisiensi.
Pembakaran sempurna, adalah saat semua bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, dapat terbakar tuntas, dengan hanya menyisakan sedikit atau tanpa sisa bahan bakar yang terbuang. Bila diukur dengan AFR (Air Fuel Ratio) sekitar 12,5. Dengan demikian sisa pembakaran yang berupa karbon dapat ditekan dengan seminim mungkin.
Power maksimal, yaitu tenaga yang dihasilkan oleh pembakaran di ruang bakar. Dimana tenaga yang dihasilkan ini berguna untuk disalurkan menjadi daya gerak bagi motor. Semakin besar tenaga yang dihasilkan maka akan semakin mudah motor bergerak.
Efisiensi, dimana motor dapat bergerak secara efisien. Agak sulit dijelaskan, tapi ya begitulah, silakan cari di kamus bahasa Indonesia.
Tiga langkah tersebut dapat berdiri sendiri, namun dapat pula ia bertautan satu sama lain. Maksudnya, bila sebuah mesin motor memiliki pengapian sempurna maka tenaga/ power yang dihasilkan akan maksimal, sehingga akan menghasilkan efisiensi tenaga. Dimana tak perlu bejek gas lebih dalam untuk membuat motor melaju, karena dengan tenaga yang besar cukup sedikit saja sudah bisa bergerak.
Saya akan coba berikan beberapa tips untuk menghemat BBM dengan tiga langkah tersebut dengan perkiraan biaya yang harus dikeluarkan, jadi kalian bisa memilih mana yang lebih sesuai dengan isi kantong (^.^)
Pembakaran Sempurna
Untuk menjadikan BBM dapat terbakar dengan sempurna ada beberapa metode yang bisa dipakai antara lain:
dengan menggunakan suplemen bahan bakar. Suplemen ini biasanya digunakan untuk meningkatkan nilai oktan pada bahan bakar. Karena dengan nilai oktan yang meningkat maka bahan bakar tersebut akan semakin mudah terbakar. Harga yang beredar di pasaran bervariasi dari hanya Rp. 10.000,-. Penggunaannya biasanya langsung dicampur dengan bahan bakar di tangki. Penghematan sekitar 5-10%
dengan pemecah elemen. Prinsipnya hampir sama dengan suplemen, hanya saja ia tidak meningkatkan nilai oktan, melainkan memecah elemen yang ada pada bahan bakar, sehingga pada saat bahan bakar masuk ke ruang bakar ia dapat terbakar dengan tuntas. Harga di pasaran sekitar Rp. 150.000,-. Pemakaiannya biasanya dijepitkan di selang bensin. Penghematan sekitar 5-15%
dengan menambahkan hidrogen (Brown Energy) ke ruang bakar. Prinsipnya pun hampir sama dengan yang di atas, dengan memadukan hidrogen dan bensin diharapkan BBM tersebut dapat terbakar tuntas. Dapat dibuat sendiri karena di toko buku sudah tersedia buku panduan untuk membuat Brown energy. Di pasaran harganya sekitar Rp. 350,000,-. Pemakaiannya dihubungkan langsung ke karburator/ intake. Penghematan sekitar 15-30%
dengan merevisi sistem pengapian. Sistem pengapian pada motor terdiri dari beberapa part, antaranya: magnet, spul, CDI, koil, serta busi. Untuk motor balap biasanya hampir semua diganti, untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna. Namun untuk harian biasanya cukup CDI, koil serta busi saja yang diganti. CDI diganti agar percikan api dapat dibuat lebih maju dari standarnya, sehingga BBM dapat terbakar lebih awal. Sementara koil dan busi, agar percikan api dari CDI lebih besar dari standar sehingga api yang masuk ke ruang bakar lebih besar dan menghasilkan pembakaran yang efektif. Harga di pasaran, untuk busi mulai Rp. 20,000,-. Koil mulai Rp. 75,000,-. Sedang CDI mulai Rp. 150,000,-. Harga tersebut belum termasuk ongkos pasang pada sepeda motor. Penghematan sekitar 10-25%.
Power maksimal
Power maksimal bisa didapat antara lain bila pengapian telah sempurna. Selain itu bisa juga dengan merevisi mesin. Yaitu dengan melakukan perombakan pada mesin agar tenaga yang dihasilkan bisa lebih besar dari mesin standar. Pada umumnya ada beberapa part yang diganti agar tenaga meningkat. Antaranya: Mesin, karburator, serta knalpot. Untuk mesin biasanya langkah yang diambil adalah dengan melakukan bore up mesin sampai 400% bisa juga lebih. Selain itu juga ada pengaturan pada klep, serta camshaft. Saya tidak bisa urai lebih jelas karena biasanya masing2 bengkel punya hitungan yang berbeda2, jadi kalo mau lebih jelas silakan tanya ke bengkel langganan. Untuk karburator, diganti karena untuk menyesuaikan volume mesin yang sudah meningkat akibat bore up. Sedang knalpot bisa dipakai meskipun mesin masih standar. Pada umumnya peningkatan tenaga sekitar 1-13dk dari mesin standar, tergantung pada tingkat perubahan mesin itu sendiri. Sementara untuk biaya yang dikeluarkan juga tergantung pada perubahan itu tadi. Setidaknya paling murah sekitar Rp. 500,000,- untuk mesin Rp. 250,000,- untuk karburator, dan Rp. 150,000,- untuk knalpot. Penghematan sekitar 15-30%
Efisiensi
Untuk efisiensi sama sekali tidak ada perubahan pada mesin dan bahkan sama sekali tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Ada dua cara untuk mengefisienkan pengguanaan motor.
Riding style/ gaya berkendara. Maksudnya adalah gaya atau cara kita berkendara mempengaruhi konsumsi BBM pada motor yang kita kendarai. Bila kita mengendarai dengan cara stop and go, maksudnya bejek gas sampe abis, trus rem, kemudian bejek, rem lagi, maka bisa dipastikan konsumsi BBM akan lebih boros dibandingkan dengan yang mengurut gas dengan perlahan. Selain itu memakai gigi yang tidak sesuai dengan kecepatan juga bisa mengakibatkan pemborosan, misal kecepatan 20km/jam tapi pakai gigi 4. Beban berlebihan juga dapat mengakibatkan pemborosan, karena akan memaksa mesin untuk bekerja lebih keras. Jadi mulailah untuk mengevaluasi bagaimana cara kita berkendara. Penghematan yang bisa didapat sekitar 10-20%
Yang paling hemat adalah langkah yang saya berikan terakhir ini. Dimana penghematan bahkan bisa menembus angka 99%. Yaitu dengan cara mendorong motor anda kemana pun anda pergi. Dijamin motor anda akan irit dan gak perlu mampir ke pompa bensin (^.^)
(dari berbagai sumber dan inspirasi)