#7

3.5K 335 10
                                    

Hyemi dan Ziyu sedang asik memilih bahan makanan yang akan mereka masukan ke dalam troli. Ziyu yang tidak mengerti tentang bahan pokok hanya bisa diam di samping eommanya, sesekali ia mentap sekeliling karena bosan. Namun pandangannya terhenti tatkala melihat sesosok pria yang ia kenal sedang menghampiri mereka.

"oh adjussi, annyeonghasseo" Ziyu tersenyum lantas membungkuk sopan.

Hyemi yang menyadari Ziyu menyapa seseorang lantas mengalihkan pandangannya yang sedari tadi ia fokuskan pada sayuran yang ada di hadapannya. Ia terkejut tatkala melihat laki laki itu kini tepan di hadapannya. Dengan cepat ia mengatur mimik wajahnya agar tidak terlihat sedang terkejut.

Hyemi membungkuk memberi hormat "annyeonghaseo" wajahnya ia atur sedatar mungkin. Ia tak ada niatan untuk memberikan senyuman pada laki laki di hadapannya itu.

Laki laki itu tersenyum "apa sedang kau beli, Ziyu-a ?" ia berjongkok agar sejajar dengan anak kecil yang ada di hadapannya itu.

"aku hanya mengantar eomma" ujar Ziyu cemberut.

"ada apa dengan wajahmu Ziyu-ah" Luhan mencubit kecil pipi cabi Ziyu.

"aku ingin membeli robot ironman tapi eomma tidak mengijinkan" jawab Ziyu cemberut. sesekali ia melirik eomma nya lewat ekor matanya.

"benarkah ? kalau begitu paman yang akan membelikanmu ironman, bagaimana ?"

"tidak perlu, luhan-ssi. Kita harus segera pulang, kajja Ziyu-a" Hyemi mengengam tangan Ziyu sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk mendorong troli, lantas berlalu dari hadapan Luhan.

Ziyu melambaikan tangan pada Luhan dan tersenyum imut. Luhan yang menyadari itu lantas melambaikan tangan dan tersenyum kembali pada Ziyu. Ada perasaan mengganjal pada dirinya saat melihat anak itu tersenyum. Dia manis, batin Luhan.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 9 pm namun Sehun masih enggan beranjak dari kantornya. Sejak tadi ia menatap kosong ke arah luar jendela, tangannya ia masukan ke dalam kantung celananya. Suara dering handphone yang sedari tadi berbunyi tak ia hiraukan sedikit pun, ia terlalu sibuk memperhatikan ke indahan kota seoul.

Tiba tiba pintu ruangan Sehun di buka oleh seseorang. Sehun tak menolehkan pandangannya, ia tetap menatap luruh ke dapan. Ia tahu siapa yang sedang membuka pintunya itu. "ada apa ?" ujar sehun tanpa menoleh kearah belakang.

"kau tau ini aku?" laki laki itu terkekeh kecil.

"siapa lagi yang bisa menerobos masuk kantor seseorang tanpa izin jika bukan kau, tuan kim jongdae" Sehun mambalikan tubuhnya menghadap laki laki itu. Ia berjalan menuju sofa untuk merebahkan dirinya. Ia memejamkan matanya setelah bokongnya jatuh dengan sempurnya di atas sofa empuknya.

Jongdae hanya terkekeh kecil karena kebiasaan buruknya "kau terlihat stress, aku dengar dari Chanyeol saat meeting kau terlihat tidak konsen" jongdae ikut merebahkan dirinya dan memejamkan matanya. "bagaiman kalau kita sedikit minum, hmm" jongdae menolehkan wajahnya kearah Sehun. Sehun hanya diam, sedekit kemudian ia membuka matanya

"baiklah" sehun bangkit dan melenggang pergi meninggalkan jongdae yang menatapnya heran.

"bukankah dia tidak suka alkohol, bahkan aku hanya bercanda menawarkannya alkohol. ada apa dengannya ?" jongdae berdiri dan melenggang pergi menyusul Sehun yang sepuluh langkah di hadapannya.

Setelah berbincang bincang kecil mengenai masalah perusahaan mereka. akhirnya jongdae menyuruh Sehun untuk pulang, karena keadaan sehun yang sudah setengah mabuk. Awalnya Sehun menolak karena masih ingin meminum alkohol, tapi Jongdae tetep bersikeras menyuruh Sehun segara pulang, alhasil Sehun menurut dan segera menuju mobilnya.

Married Because Of AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang