Title : Heart Attack
Author : Alfiana Yulianti
Genre : Hurt/Comfort, Friendship, True Love, Alternative Universe
Rated : T-16
Length : Oneshoot (8.664 words)
Pairing : Audreline Kamal and Marvel Arfandra
Notes : 100% real from my beloved brain. This is just a fan fiction which is made from me. I am just an amateur’s author. And I felt like this story isn’t good enough. So, I need your feedback guys! Don’t ever try to copy this story. Because this story have been prohibited by me. And once again, you will find any typo(S) on the scene. So, be careful.
Let’s check this out!
xxxx
Antara Gugup, Canggung dan Malu
Audreline Kamal, gadis berpenampilan sederhana dengan rambut panjang ikal yang di ikat menjadi satu tampak terus menggerutu sebal. Merutuki kebodohan yang untuk kesekian kalinya ia ulangi. Ia tampak meremas tangannya gemas sambil terus mendengus kasar. Gadis itu bahkan menghentakkan kedua kakinya—membuat ia terlihat layaknya seorang anak kecil yang sedang marah karena tidak diberikan uang oleh orang tuanya untuk membeli barang yang diinginkan.
Teman-teman sebaya Audrey—nama sapaan Audreline—tertawa melihat tingkah gadis itu. Bahkan tidak sedikit dari mereka melihat Audrey dengan tatapan sinis. Sejujurnya Audrey tidak perduli dengan tatapan teman-temannya. Karena sampai saat ini hanya satu yang ia perdulikan.
Kebodohannya.
Sebuah tangan mungil terlihat menepuk pelan pundak Audrey ketika gadis itu mulai melakukan hal yang lebih gila : memukul kepalanya dengan kedua tangannya sendiri selayaknya orang gila yang frustasi. Audrey menghentikan aktifitasnya gilanya tadi lantas memutar tubuh rampingnya kebelakang.
“Kartika!” Audrey menggembungkan kedua pipinya ketika ia melihat orang yang menyentuhnya tadi. Kartika mengangkat sebelah alis tebalnya bingung. Childish sekali.
“Audrey, apa kau tidak malu jika di lihat oleh sekumpulan orang yang berada di parkiran ini? oh—lihatlah bahkan mereka semua sedang melihat kearahmu saat ini.” Audrey masih tetap mempertahankan posisinya semula—menggembungkan kedua pipinya—tidak perduli dengan beragam tatapan orang-orang yang berada di parkiran sekolah mereka saat ini.
“oh ayolah Audrey berhenti bersikap seperti anak kecil. Kau bukan terlihat menggemaskan, justru terlihat menggelikan.” Kartika berkata sarkastik. Audrey seketika menghentikan tingkah laku konyolnya lantas memasang seraut wajah yang amat sangat datar. Ia kembali melanjutkan langkahnya menuju ke dalam gedung sekolah. Meninggalkan Kartika yang masih berpijak pada tempatnya. Oke gadis itu kesal sekarang.
Kartika terkekeh geli begitu melihat perubahan signifikan dari Audrey. Gadis berambut hitam panjang itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sahabat kecilnya itu pasti sedang mengalami Mood Swings. Gejala yang bahkan hampir setiap pagi hinggap dalam diri Audrey. Kartika pun berlari kecil untuk menyamakan langkah kakinya dengan Audrey yang berjalan begitu cepat.
“Audrey, tunggu!” Kartika menarik pergelangan tangan Audrey, guna menghentikan langkah kaki gadis itu yang kelewat cepat. Gila, Kartika bahkan sampai ngos-ngosan hanya karena mengejar Audrey.