Understand My Feelings

3.7K 215 53
                                    

Saat itu pagi menjelang siang yang sangat terik di awal musim panas yang menyebalkan. Gintoki seperti biasa bermalas-malasan di kediamannya dengan mengangkat kaki ke atas meja, sedangkan Shinpachi yang telah selesai membersihkan rumah duduk tenang menonton acara TV.

Di cuaca seperti ini membuat mereka malas keluar rumah, jadi kalau ada pelanggan yang datang mereka tidak akan menghiraukannya. Tapi saat bel rumah berbunyi, Shinpachi tidak mungkin mengabaikannya begitu saja. Biar bagaimana pun mereka butuh uang untuk membeli keperluan rumah yang habis, karena itu Shinpachi tetap membukakan pintu pada tamu yang datang meskipun sang bos terus saja melarangnya.

Tapi bukan tamu yang akan membayar hasil kerja keras mereka, melainkan tamu yang tertidur lemah di punggung seorang pelayan masyarakat.

"Okita-san, ada apa dengan Kagura-chan?" Shinpachi segera bertanya karena keadaan Kagura sangat mengkhawatirkan, dia seperti habis lari maraton dengan napas yang terpenggal-penggal dan peluh yang membasahi tubuhnya.

"Dia demam." Jawab Sougo santai.

"Lalu kenapa tidak membawanya ke rumah sakit saja?"

Sougo segera masuk setelah Shinpachi memberinya jalan, dia menuju ruang tengah dan mendapat tatapan menusuk dari pemilik rumah. Tidak menghiraukannya, Sougo segera membaringkan Kagura di sofa.

"Sudah lama aku tidak melihatnya, tapi begitu bertemu dia malah seperti ini." Gintoki menyandarkan kedua tangannya di sandaran sofa. "Hey Souichiro-kun, apa kau melakukannya secara kasar lagi?"

"Namaku Sougo." Mendesah. "Danna pikir aku orang seperti apa?"

"Pangeran Sadis dari Planet Sadistik?"

"Memang benar kalau semalaman kami bermain, itu karena kondisi China baik seperti biasa. Tapi saat bangun pagi, dia sudah seperti ini. Aku tidak membawanya ke rumah sakit karena---"

"Gin-chan?" Gintoki segera menoleh saat suara lemah memanggilnya, wanita yang rambutnya terurai berantakan itu memejamkan matanya dan terus memanggil-manggil.

"Hey Kagura, kau masih mau merepotkan Papimu lagi hah? Kupikir bisa lolos dari sikap manjamu, tapi apa sekarang?"

"China tidak ingin ke Dokter dan meminta dibawa kemari." Sougo tetap berdiri melihat Kagura yang wajahnya sudah sangat memerah. Dia cukup sadar diri tidak mendekati Istrinya karena yang dia butuhkan hanya Gin-chan-nya?

"Ini terjadi bukan kali ini saja, Gin-san. Turuti saja apa mau Kagura-chan agar dia cepat sembuh."

Melihat Kagura yang merengek manja memang menyebalkan, tapi melihatnya sangat tersiksa seperti ini lebih menyebalkan lagi. Gintoki bukanlah orang yang suka menahan emosi dan perasaannya, kalau memang harus dikeluarkan akan dia keluarkan.

Karena itu setelah menggaruk kepalanya kesal, dia mendekati Kagura, berjongkok di depannya dan memeriksa suhu tubuhnya, sangat panas dan badannya tak pernah berhenti mengeluarkan cairan yang disebut keringat.

"Gin-chan?" Kagura memanggil lagi.

"Ya, Gin-chan di sini." Jawab Gintoki seperti mengangkat telepon. "Mau pesan apa akan Gin-chan penuhi, Tuan Puteri."

"Ice cream dengan topping."

Ini salah satu yang membuat Gintoki malas meladeni Kagura yang sedang sakit, dia selalu minta yang aneh-aneh. Wajar saja sih orang-orang menginginkan ice cream di musim panas seperti ini, tapi kalau yang minta orang sakit sebutannya jadi si manja beraksi.

"Souichiro-kun, belikan dua ice cream dengan topping." Perintah Gintoki.

"Namaku Sougo."

Understand My FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang