Bagian Satu • salah tingkah

53 4 5
                                    

Bel tanda keluar main baru saja berbunyi. Mereka yang tadinya tertidur, langsung terbangun dengan raut wajah seperti orang yang baru saja keluar dari penjara setelah sekian lama mendekam. Kebanyakan dari mereka langsung bergegas ke kantin.

Seperti kebanyakan sekolah, kantin pada saat jam istirahat sangatlah luar biasa sesak karena puluhan bahkan mungkin ratusan umat kelaparan sedang berkumpul berdesak-desakan di dalamnya. Kantin seperti akan meledak saat itu juga. Dan ini terjadi hampir setiap hari.

Hal itu bukan masalah bagi Mozha dan teman sesama rakusnya. Mereka rela melakukan apa saja, untuk menuntaskan kelaparan mereka. Apalagi tadi di kelas guru yang mengajar sangatlah membosankan.

"Jeng, lo mau makan apa?" Tanya Mozha, setelah mereka mendapatkan bangku mereka.

"Biasa" jawab Ajeng.

"Yaudah, lo tunggu di sini ya, gue pesenin dulu" kata Mozha.

Ajeng menganggukkan kepalanya. Mozha berjalan kearah orang yang berjualan dan menyebutkan pesananya.

Mozha tetap berdiri disana untuk menunggu pesanannya siap.

"Bang, mie ayam 1, batagor 1, jus jeruk 2 ya."

Suara itu seketika membuat Mozha terkesikap. Mozha secara perlahan mendongakkan kepalanya, untuk memastikan. Jantungnya berderak semakin cepat ketika mata mereka bertemu. Pipinya bersemu merah. Dengan cepat ia menundukkan kepalanya lagi.

'Duh, kok kayaknya udaranya makin panas ya, ini juga ngapain coba pake acara berdiri di sebelah gue.' batinnya. Mozha mengibas-ngibaskan tangannya ke arah pipinya.

Orang yang membuat Mozha salah tingkah itu mangangkat sebelah alisnya pertanda heran.

"Pesenan lo udah siap tu" katanya. Masih menatap Mozha yang masih salah tingkah itu.

"Eh? Oh. I-i-iya" Mozha merutuki dirinya, karna mengeluarkan suara aneh seperti itu.

Sambil mengangkat bakinya, Mozha berjalan menuju bangkunya dengan Ajeng tadi.

"Lama banget sih lo, kaga tau orang laper apa" Ajeng bersungut sungut saat mendapati Mozha dengan tampang tak bedosanya duduk di depannya.

"Iya iya maap, tadi gue abis olahraga jantung dulu." jawab Mozha.

"Hah? Maksud lo?"

"Hhmm, entaran aja ceritanya. Entar ini dingin nggak enak."

"Jir, rese lu. Ngomong jangan setengah setengah dong. Bikin gue kepo aja" Ajeng mendelik. Mozha hanya cengengesan.

Hening. Kalau sudah makan mereka biasanya sangat menikmati sehingga tidak ada yang tertarik untuk memulai pembicaraan.

"Punya gue udah abis ini. Udah, cepetan cerita." Desak Ajeng. Ya karena memang dasar Ajeng orangnya kepoan, ya jadinya gitu deh.

"Entar duluu, dikit lagiii. Tanggung ini," jawab Mozha sambil menghirup kuah mie ayamnya. Mozha jadi nyesel ngomong setengah-setengah tadi, soalnya Mozha jadi tidak bisa menikmati santapannya dengan tenang dan damai.

Karena risih diliatin seperti itu, Mozha menyelesaikan makanannya dan menyeruput jus jeruknya.

"Tadi gue ketemu Adit pas lagi mesen ini" jelas Mozha.

"Terus?"

"Ya gitu, dia disebelah gue bangett jeenggg. Gue sampe ga bisa napassss astagaaaahh" Mozha memulai fangirlingnya, pikirannya masih terus mengingat kejadian tadi.

"Terus terus?"

"Terus dia ngajak gue ngomon--ehh gadeng cuma ngasih tau gue aja kalau pesanan gue udah siap. For the first time in forever dia ngomong sama gueeee."

"Hm, kayaknya ada kemajuan. Bhahahk. Salut gue sama lu Moz, dari dulu suka sama dia, udah berapa tahun ya Moz?"

"Tiga tahun, kan dari kelas tiga SMP."

"Tuh tiga tahun. Salah lu juga sih gamau keliatan sama dia. Udah berapa kali sih gue bilang, setidaknya kalaupun nggak ditanggepin sama dia, perasaan lu udah kesampean. Lagian apa sih yang lebih dari dia? Yang wajar tu lu tergila gila sama noh ketos, kan cakep tuh pinter trus baik lagi. Lah, dia? Muka juga nggak cakep-cakep amat, ya walaupun lumayan pinter sih. Tapi kenapa harus diaa? Heran gue."

"Iihh, udaah ah bosen gue denger lo bilang itu. Kalau lagi bahas dia pasti itu terus yang lo omongin. Harusnya sebagai sahabat lo nyuport gue." Mozha berjalan meninggalkan Ajeng ke kelas.

"Duh, tuh kan salah ngomong lagi. Emang ya cewek lagi PMS tuh ganas banget," Ajeng mengejar Mozha.

"Mozhaa, tungguin gueeee. Bukan gitu maksudnyaaaaaaaa".

A/n
Fyi, ini adalah tulisan yang paling pertamakuu. Jadi kalau ada EYD atau ada penggunaan kata yang kurang tepat silahkan komen ya 😊. Dibutuhkan kritik dan saran dari kaliaan. Tentunya dengan bahasa yang baiik :). Ditunggu yaa.

xoxo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just From HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang