PART 1
********
"Juhoo!!"teriakku memenuhi seisi ruangan bergaya victoria-yang tak lain adalah rumahku. Juho, adik laki-lakiku yang nakal dan menyebalkan berlari menjauh setelah berbuat ulah yang membuat bajuku basah kuyup. Yaitu, menumpahkan ember berisi air ke tubuhku. Sudah berulang-kali kuperingatkan agar Juho tidak bermain air, tapi dia selalu mengelak.
"Ahaha.."tawanya meledakkan isi ruangan mengalahkan teriakanku tadi. Aku berlari mengitari kolam renang, taman, dan berhenti di lapangan basket mini. Segera kucengkram bahunya dari belakang saat dia membungkuk karena kelelahan. Dia 'ngos-ngosan' persis seperti anjing di depan rumahku ^_^.
"Kena kau! Sudahlah Juho, aku capek. Lagian, mama juga sudah membuatkan pie kesukaan kita, ayo makan!"Lebih baik begitu daripada aku memarahinya. Memarahinya sama saja dengan membuat masalah menjadi panjang bak rel kereta api. Dia menolehkan wajahnya yang tampan dan lucu itu ke arahku. Rambutnya yang sedikit berantakan dan keringat yang berada di pelipisnya membuatnya semakin keren. Minus karena sikapnya yang suka buat ulah.
"Kakak bicara padaku?"tanyanya dengan tampang polos. Ingin ku potong lehernya sekarang juga bocah itu. Sudah jelas aku bicara padanya. Di lapangan ini kan hanya ada kami berdua. Kuusahakan tersenyum agar masalah ini selesai. Lalu, dia tersenyum lantas menarik lenganku sambil berlari. Heeeyy.. apa dia tidak merasa capek setelah berlari mengitari rumah ini? Hmm, adikku.. adikku. Dia mengajakku ke kamarnya lalu menyuruhku duduk. Kemudian, dia berjalan keluar kamar. Apa maksudnya meninggalkanku di kamar? Baru saja aku ingin berteriak, pintu kamar sudah terbuka kembali. Dan dibuka oleh orang yang sama. Juho. Dia datang sambil membawa sebuah baju serta handuk di tangannya. Dengan dahi yang berkerut bingung, aku hanya bisa memandangnya sampai tiba-tiba dia melempar handuk itu ke arah wajahku.
"He!"gertakku. Dia malah tertawa renyah lalu mengambil handuk itu kembali. Dia mengambil posisi duduk di sebelahku dan menghadapku.
"Apa?! Kenapa menatapku seperti itu?"tanyaku.
"Lepas baju kakak, ganti dengan yang ini!"dia menyodorkan baju yang sedari tadi di pegangnya. Baik sekali adikku ini. Ingin sekali kucium wajahnya yang tampan itu.
"Ahaa kau membuatku luluh rupanya! Uhh adikkuu"aku merangkulnya sehingga dia kesulitan bernafas. Dia melepasku lalu menatapku.
"Kakak bau sekali"katanya.
Apa katanya?! Arggh dasar adikku ini. Baru saja aku ingin menjitaknya namun dia sudah berlari keluar kamar.
"Juhooo..!!!"teriakku. Lalu.. "Bruukk" aha! kutebak, pasti Juho menabrak sesuatu. Segera kubuka pintu kamarku dan melihat apa yang terjadi. Juho-adikku sedang tersungkur di dekat kursi samping kamarku.
"Ahahaha... sudah kubilang jangan nakal Juho!"aku tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepala. Juho terlihat kesal lalu berlalu pergi. Begitulah Juho. Laki-laki berumur 16 tahun yang notabennya adalah adikku.
*****
Keesokan harinya, aku berjalan lebih dulu di depan Juho. Dia terlihat masih kesal dengan kejadian kemarin. Sudah kupelankan pun, dia tetap tidak mau berjalan sejajar denganku. Kulewati lorong sekolahku ini. Hingga sampai di lapangan basket. Kulihat ada seorang laki-laki yang selama ini aku cinta. Laki-laki tampan berdarah Indonesia asli. Raka Elfaza Airlangga. Rambut casualnya membuat para gadis seumuranku tergila-gila padanya. Matanya berwarna coklat membuat wajahnya tampak manis.
Tiba-tiba, seseorang menepuk bahuku dari belakang. Tubuhku tersentak dan segera kuberbalik ke belakang.
"Ayo cepet ke kelas!"Juho menarikku menaiki tangga. Cemburunya sudah mulai muncul. Entah karena apa, Juho memang sering cemburu bila aku berdekatan dengan laki-laki lain. Tapi, kalau dia cemburu, seharusnya dia menyayangiku dan menjagaku. Bukannya malah bersikap nakal dan menyebalkan!
YOU ARE READING
Love my cute brother
RomancePunya adik laki-laki yang nakal, menyebalkan dan suka buat ulah itu udah biasa. Tapi gimana kalo kita punya adik yang tampan, lucu, dan suka cemburuan? Meskipun nakal itu tetep ada di dalam dirinya. Terlalu cemburunya, dia sampai sering bertengkar...