Chapter 9 - Roses and Butterflies

6K 542 105
                                    

Anna POV

I hate Monday!

Aku menyeret langkahku ke kamar mandi. Mandi, berpakaian, lalu sarapan. Hari ini seperti biasa aku menjemput Sassy. Dia sudah cerewet telpon pagi-pagi hanya untuk mengingatkanku menjemputnya. She's so crazy! But I miss her, hahaha.

Seperti biasa dia masuk ke mobil dan memukul bahuku.

"Hey smartass, gimana kabar loe? Ass and boobs loe ga da yang berkurang kan?", tanya Sassy blak-blakan melihat ke arahku dan menelitinya cermat abis.

"Njiirr, masi utuh songong, lu gimane? Alex ma Ellen ga kabur tuh? Hahaha", aku balik menyerangnya.

"Siapa yang bisa pisah sih ma gue bitch? Hanya dewa yang tahu akhirnya", Sassy tertawa terbahak-bahak.

Demi Dewa. Wakakakaka. Uttaran fans?

"Hang out yukk ntar malem, gue kangen ma lo sumpah, mo spank lo karna ninggalin gue 2 hari", Sassy mengajakku, aku pun mengiyakannya. Dasar sinting!

Sesampai di kampus, kami kuliah seperti biasa, Senin hanya sampai jam ke 3, jam ke 4 free and bisa pulang ke rumah jika Reno tidak minta ketemuan.

Aku baru saja keluar kelas dan berjalan bersama Sassy dan Jen saat seseorang memanggilku dari kejauhan.

"Annaaa..", dia menghampiriku terengah-engah.

"Siapa ya?", aku menanyainya. Dia cowok yang tak pernah kulihat sebelumnya.

"Ga penting aku siapa, nih untukmu, aku hanya di suruh memberikan ini untukmu", dia memberiku sesuatu.

Setangkai bunga mawar merah yang terbungkus rapi di sebuah box. Ada sebuah card messages kecil berwarna ungu di dalamnya. Aku menerimanya, bingung.

"Makasih", aku mengucapkan terima kasih padanya. Dia lalu pergi.

"Ciee, sahabat gue punya secret admirer rupanya, cepetan buka kartu nya", Sassy kelihatan tidak sabar. Jen juga begitu.

Aku membuka dan membacanya.

It's still a mystery to me, I haven't got a clue, how I got so lucky and found you my lovely Rose.

- From your Butterfly -

Sudah? Gitu aja? Tidak ada nama?

Sassy dan Jen pun tertawa. Aku hanya mengernyitkan kening. Aku mencium harum bunga mawar tersebut, wangi banget, aku lalu tersenyum.

Siapa yang memberikan ini padaku? Kok bisa tahu aku suka bunga mawar? Yang tahu hanya sahabat dan keluargaku. Butterfly? Siapa butterfly?

Argghhh pusing. Aku tidak ingin memikirkannya.

Lalu aku pun hang out dengan Sassy. Timezone time!

Jen tidak ingin ikut, dia ingin belajar di rumah tentang buku-buku teknologi dan cara-cara nge-hack. (Tolong jangan hack akunku Jen!)

---

Waktu dengan cepat berlalu. Aku menghela nafas. Ini sudah hari ke 4, aku mendapat setangkai bunga mawar plus card messages berwarna ungu. Tentu saja ini membuatku kepikiran. Aku hanya bisa terus menebak-nebak. Apakah Reno? Jika ini perbuatan Reno, aku ingin menanyakannya karena kami janjian nge-date malam ini.

Roses and Butterflies (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang