Chapter 13 - Stupid Mistake

5.9K 524 108
                                    

Anna POV

Unbelievable.

Kata itu yang terus terngiang-ngiang dalam benakku. Eliza is gay? GAY?

Tak bisa ku percaya. Ini semua pasti cuma mimpi!

Aku sedang berada di kelas jam ke 3, menunggu Sassy dan Jen datang. Mereka sedang pergi ke kantin membeli jus. Aku hanya titip, karena moodku sedang buruk sejak pagi tadi dan ingin stay di kelas. Pergantian jam kelas cuma 15 menit. Aku teringat kejadian kemarin malam. Lagi dan lagi.

Flashback•

"WHAT?", aku sangat kaget. "Kamu suka perempuan Elz?"

"Iya Anna", Eliza menatapku lurus. Matanya tidak goyah dan tidak terlihat seperti berbohong. Dia serius.

"Wow", hanya kata itu yang keluar dari mulut Sassy setelah pengakuan Eliza yang di luar dugaan.

"Okay, enough guys, jangan pada heboh deh, and please don't talk about this to anyone", Olivia angkat bicara dengan santai. Dia pasti sudah tahu. Tentu saja, dia kan sepupunya!

Dan seketika listrik pun menyala. Tanda kami harus mengakhiri game dan pembicaraan yang di luar dugaan ini.

Lalu kami berpamitan. Eliza tidak berkata apa-apa setelah itu. Dia diam seribu bahasa. Aku juga tidak mengeluarkan kata sedikitpun. Kami hanya saling tatap. Matanya terlihat seakan dia ingin mengatakan sesuatu yang penting padaku. Tapi apa?

Begitu banyak hal yang berkecamuk dalam pikiranku yang tidak bisa kujelaskan. Eliza yang pemalu, rapuh, penakut, seperti bidadari berhati polos mengatakan bahwa dia suka perempuan? Seorang Eliza Valentine yang sempurna menyukai sesama jenis? Seperti mimpi.

Aku pulang dengan Sassy. Kami mengobrol di mobilnya.

"She likes you Anna, loe sadar akan hal itu bukan?", Sassy berkata terus terang.

"Huhh?", aku menjawab tidak mengerti sama sekali. Otakku kacau.

"You really stupid bitch! Loe ini ga peka atau gimana? Gue aja langsung tahu dia suka ma elo dari caranya mandang loe", Sassy berkata sengit.

"Gue ga ngerti Sas, ini semua membingungkan, gue masih ga percaya akan semua ini"

"You are the worst about this kind of thing, you know", Sassy hanya geleng-geleng kepala.

Perjalanan ke rumahku hanya sebentar karena menggunakan mobil.

"Loe pikir baik-baik sono, gue si nikmatin aja, it's so exciting for me to see your love life, ups, haha", Sassy memukul bahuku senang. Dia mulai gila.

"Sialan. Udah, gue mo istirahat, see you tomorrow", aku melepas seatbelt dan keluar dari mobilnya.

"Sweet dreams yah bego", dia lalu pergi.

Flashback end•

"Woi, melamun aja", Jen mengagetkanku. Dia lalu memberi jus pesananku.

"Sassy dimana? Ga sama loe?", aku bertanya sambil menyeruput jus manggaku.

"Tadi kami barengan, tau tuh anak ngilang kemana, pamit sebentar mo kemana tadi"

Tidak berselang lama, Sassy datang ke kelas dengan muka kesal dan bete. Pasti ada apa-apa nih.

"Darimana lo stranger?"

"Anjrit, gue ketemu si rubah betina Olivia tadi. Muka tuh anak ngeselin banget, pengen gue cakar aja si bedebah witch tuh. Masa, gue cuman tepe-tepe ma si Vicky anak sebelah dia ngata-ngatain gue. Apa coba salah gue?", Sassy nyerocos dengan kecepatan super saiya.

Roses and Butterflies (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang