FL ~ 07
.
.
.
.
.
HOTMA ALFREDO | POV
.
.
.
Sucks!Itulah fakta yang pas untuk menggambarkan keadaanku saat ini. Selama hampir 17 tahun, aku bahagia dengan kehidupanku. Aku punya seorang ibu yang sangat aku cintai. Ibu yang sudah melahirkan dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Walaupun kami hidup sederhana namun kami sangat menikmatinya. Setiap pulang sekolah atau saat libur, aku selalu membantu ibuku berjualan ke pasar dekat rumah kami. Tak jarang, aku mengantarkan pesanan langganan ibu ke rumahnya. Tidak ada seorang sosok ayah membuatku menjadi 'ayah' untuk ibuku. Artinya akulah yang menjaga dan menjadi pelindung ibuku.
Aku anak tunggal tapi tidak membuatku manja. Aku justru menjadi seseorang yang kuat menghadapi cercaan dan hinaan terutama karena tidak adanya sosok ayah dalam kehidupan kami. Aku tak perduli apa kata orang tentang statusku yang dianggap anak haram namun jika ada yang berani menghina ibuku maka aku akan maju sebagai tamengnya. Bagiku ibu adalah sosok yang mampu menghentikan nafasku, menyinari gelapku dan mentransfusi udara yang kuhirup.
"Ed..."
Aku menoleh pada sosok yang memanggilku lembut. Beliau tersenyum sambil berjalan mendekatiku.
"Ya ibu. Ada apa?"
"Kau melamun lagi, nak."
Beliau duduk disampingku. Seperti biasa, aku langsung menjatuhkan kepalaku diatas pangkuannya. Dengan lembut, ibu mengusap rambut coklat terangku. Warna yang sama dengan orang itu.
"Apa kau masih belum bisa memaafkan ayahmu, Ed?"
Aku mendesah perlahan. Tangan ibu mengelusku dengan kasih sayang yang selalu membuatku tenang.
"Maafkan ibu, Ed." ujarnya lirih.
Aku langsung bangkit dari pangkuannya dan menatap raut sedih ibu. Sumpah demi cinta ibuku, aku paling benci jika ibu sudah berwajah sendu seperti saat ini.
"Kenapa ibu menyalahkan ibu sendiri? Dia yang salah bu! Dia yang sudah meninggalkan kita!" semburku marah.
"Tapi ibu yang memisahkan kalian. Ibu yang membuatmu tidak mengenal ayahmu." kata ibu lembut.
Aku mendengus keras sambil menjambak rambutku. "Ibu tidak pernah memisahkan kami! Justru dia yang tidak mau bersama ibu lagi!"
Ibu menggeleng pelan. "Ibu yang tidak pernah mengatakan pada ayahmu tentang kehamilan ibu saat itu, Ed. Jangan salahkan ayahmu tentang hal ini. Ibu mohon."
Sial! Aku benar-benar membenci pria yang tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai AYAHKU! Hanya orang itu yang bisa membuat ibu memohon seperti itu.
"Ed...." panggil ibuku.
Aku segera memalingkan wajahku darinya. Aku tak suka dengan situasi seperti ini.
"Maafkan ibu, Eduardo."
"Jangan panggil aku dengan nama itu, ibu!" geramku.
"Tapi itu nama---"
"--pemberian ORANG ITU!" lanjutku keras.
"DAN AKU MEMBENCINYA!" seruku.
Ibu hanya bisa terisak mendengarku bersuara keras. Aku benci beliau selalu membela ORANG ITU. Bahkan aku sangat benci untuk mengakuinya sebagai seorang AYAH yang tidak pernah 'ADA' dalam kehidupan kami.
"Kumohon, ibu. Jangan memaksaku untuk menerima bajingan itu. Bagiku, dia sudah 'mati' sejak dia mengkhianati ibu!"
Ibu menatapku dengan wajah sedihnya. Kedua pipinya basah oleh airmata yang luruh dari kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATEFUL LOVE [BxB] #2
Tiểu Thuyết Chung[ 27062015 - ] The second book of LOVE series. Dua remaja berteman dekat. Namun mereka bukan sekedar teman biasa. Mereka terikat hubungan 'sahabat' . Namun mereka bukanlah sahabat biasa. Karena hubungan mereka lebih dari itu. Dan ketika hubungan...