Pengenalan

29 4 1
                                    

  Namaku Aufa Mauliasyifa panggil saja "Ufa". Kini aku berusia 17 tahun, di SMA Kartini lah aku bersekolah dan kini aku menduduki bangku kelas 2. Aku mengidap penyakit yang dikenal dengan nama kanker paru-paru ber stadium 3 Aku mengalami ini semenjak aku duduk di bangku kelas 1 smp. Penyakit ini membuatku mengalami kebotakan dan mungkin tampangku dapat disebut kurang manis, kulit kupun tampak eksotis. Badanku memang tinggi dan ramping, matakupun berwarna cokelat bening pipiku merah merona dan bibirku mungil, namun bulat dan tentunya botak. Kebotakan itu tampak membuat ku berbeda dari teman teman yang lain. Teman teman ku memang sangat cantik, putih, ramping, dan yang pasti mereka memiliki rambut yang panjang dan indah. Kesempurnaan itu membuat semua orang menjauhi dan memperolok-olokku. Namun, masih ada orang tua ku yang tetap menyayangiku. Ya! mana mungkin mereka tidak menyayangiku ? Toh aku putri tunggal mereka, tidak herankan ? keinginankupun selalu di penuhi, dan yang dapat membuatku bahagia hanyalah mereka. Memang hanya mereka, namun suatu saat nanti mungkin akan ada orang lain yang dapat menyayangiku juga.
.
.
.

    Hari ini adalah hari dimana ku bersekolah lagi setelah satu minggu ku rawat inap dan menjalankan terapi seperti biasanya di salah satu rumah sakit ternama di Bandung. Saat ku berdiri terdiam di depan sebuah bangunan tinggi besar yang dipenuhi dengan perempuan cantik dan lelaki tinggi dan tampan berlalu lalang disana, dan aku sama sekali tidak merasakan sesuatu, baik itu rasa wah kagum, atau senang dan bahkan rindu . Namun, rasanya tetap sama menyedihkan, membosankan, dan seperti itulah keadaan sekolah ku.
"Seminggu tidak disini, rasanya tetap sama, buruk sekali!" kataku tenang dalam hati sambil berjalan masuk.

    Aku sudah berada dalam kelas yang sangat penuh keramaian. Tentunya oleh teman ku yang lain. Bukan aku. Ya! Bukan aku. Karena perlu kalian ketahui. Aku tidak pernah bergabung dengan orang orang. Bahkan aku tidak memiliki satu temanpun.

"Sini sini coba liat tas tas ini cantik bukan ?"

"Apaan ? Aku lebih suka sepatu yang ini dari pada tas begituanmah."

"Eh sudahlah, kalian rempong amat sih. Alay! ada kabar baru loh. nih aku kasih tau. Beritanya itu.. michael udah putus. Aku gembira ada kesempatan mendekatinya lagi. Hhhhaa!" tertawa jahat.

"Ah masa ? Oh My God. Urang bisa deketin dia lebih dari kalian semua. So gue miss school." mengibaskan rambutnya yang indah dengan centilnya.

"Hah ?? Miss school?? Sakarepmu!"

"Sekarang, kita bersaing secara sehat welah. Siapa cepat dia dapatt.. Ni rempong!"

"Hahahahha.." semua orang tertawa dengan gembiranya.

  Dan kurang lebih seperti itulah keramaian mereka yang dapat kudengar. Aku hanya dapat melihat mereka bergosip tentang michael seorang mr school itu, aku tidak pernah ikut. karena mungkin kalian tau. Oke! Betul sekali karena ku berbeda dari mereka. Hah lagi pula aku tidak menyukai mr school itu dan aku tidak berani untuk mendekati mereka yang sedang berkumpul dan bergosip bersama itu. Aku terlalu takut dan malu walau memang terkadang ingin ikut. Saat aku memperhatikan mereka bergosip tiba tiba syila sang miss school datang ke kelas. Dia satu kelas denganku, namanya juga miss school dan sudah pastilah dia tercantik dan pintar pula. Namun dalam pelajaran dia selalu nomor 2 setelahku. Haha meskipun tidak punya teman setidaknya punya otak tak apalah.
Namun sayang, syila sok berkuasa dan sombong. Dia punya banyak teman tapi tidak setia, mereka hanya ingin ikut populer saja. Terkadang aku kasian melihatnya. Haha
"Heh botak! Lo sirik liat semua orang lagi kumpul ?? Kasian! Haha" Syila tiba-tiba berbicara sambil menyimpan tas dan bergabung dengan sekumpulan cewe cewe yang barusan menggosip tentangnya. Aku hanya memalingkan wajah menunduk dan tidur diatas bangku saja. Karena aku tidak berani berbicara. Aku memang iri tapi yasudahlah.
Syila pun berbicara kembali
"Loe, jangan pernah sirik atau iri sama kita! Karna loe ga berhak dan loe gapernah bisa nandingin kita! Ngerti!?" dengan nada agak menggunakan sentakan dan centil.
"Ah dasar botak item tengil" teriak sita
"Hahahahahhaha" mereka semua tertawa ria.

Teng teng!

    Bel berbunyi. Guru datang, dan hal itulah yang aku sukai. Karena bila sedang belajar semua orang tidak pernah memperolok-olok dan merendahkanku lagi. Dan kalian tau kenapa ? Karena mereka ketahuan kepala sekolah telah mengguyurku dengan teh saat jam belajar merekapun semua di scors.

*flashback
    Saat jam pelajaran fisika, kelasku melaksanakan praktikum di lab sekolah, entah untuk apa orang orang malah membawa air teh, padahal guru pembina tidak menyuruhnya. Saat tidak ada guru mereka melancarkan aksinya dengan tiba-tiba mengguyurku menggunakan teh itu, mereka bersorak sorak dan berbicara.
"This is party..!! Musiiccc!!!" musik party pun dinyalakan, mereka berjoget-joget bagaikan di party sambil mengguyurkan nya setelah mereka mencopot kupluk yang kupakai. Entah apa tujuan mereka, mereka sangat gembira. Dan mengapa hanya aku yang seperti ini. Aku ingin marah namun apa daya ?? Aku tidak berani karena aku tidak mempunyai siapa siapa, yang aku bisa hanyalah menangis dan terdiam.
Dan tiba tibaa....... Deg deg.
Seseorang berkata "KEPALA SEKOLAH DATANG!!!!!" Semuanya terjerit ketakutan dengan gaya centilnya itu, dan aku terselamatkan. "Untung dan alhamdulillah yaAllah" aku bersyukur dalam hati dan menangis.
   "Astaga!!! Kalian apa-apaan ini ?? Ayo kalian semua ikut saya ke kantor. Sekarang juga!! Dan kamu, siapa namamu !??" kepala sekolah menyentak dan menunjukku sambil bertanya.
"Aufa pa" jawabku sambil tertunduk dan menangis.
"Oh ya. Cepatlah bersihkan dirimu. Dan kalian semua ? Ikut saya ke kantor! Disekolah ini tidak ada bulying!!" ucap kepala sekolah dan pergi.
Aku pun segera membersihkan diri. "Untung aku siap sedia bawa baju ganti. Hah Parah!" desah ku sambil bergumam.
Sedangkan yang lain. Kalian juga pasti tau mereka langsung bergegas ke kantor. Bahkan aku sampai berpikir. Emangnya bakalan cukup ya kantor kepela sekolah nampung semua orang itu ? Haha.. Sungguh kejam.

*flashback selesai.

Teng teng

Bel pulang berbunyi kembali dan semua murid pastinya pulang. Terkecuali genggos sekolah. Tidak jauh, genggos itupun grup dari syila si miss school itu. Selain miss school ternyata dia juga ketua genggos. Haha parah! Mereka selalu berdiam disekolah untuk bergosip Sepertinya genggos itupun membicarakan ku. Maybe.. Dan pastinya para osis yang akan melaksanakan rapat setiap harinya. Mereka seperti tidak ada lelahnya untuk mengadakan rapat. Sungguh rajin nya mereka.
    Aku pulang dan dijemput oleh ayah. Ayahku seorang dosen di sebuah kampus besar di Bandung ini. Dan ibu pun selalu ikut menjemput bila sedang tidak sibuk pkk. Ibuku adalah ketua pkk komplek rumah. Jarang jarang ada pkk di komplek. Dijalan orang tuaku selalu bertanya "kumaha sekolah sekarang fa?" tanya ayah dengan logat sunda indonesianya yang khas
"Seperti biasa yah." jawabku
"Baguslah, kamu pasti banyak teman nak" ucap ibu.
Dan aku hanya tersenyum manis kepada ibu dan ayah. Padahal disekolah sangat tidak menyenangkan dan aku sama sekali tidak punya teman.
Aku sangat menginginkan teman satu orang saja. Tapi mustahil bagiku. Dan aku tau besok pasti seperti biasa di buly, dihina, dan dijauhi. Nelangsa!

"Terdapat banyaklah ego didalam diri manusia, ego yang menyebabkan sesuatu yang disebut perbedaan. Namun, Bagi Tuhan semua tampaklah sama. Yang membedakan hanyalah iman dan akhlak kita terhadap-Nya."

Sacrifice LivingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang